19 - Last Chapter

2.2K 156 19
                                    

Anneyong.. I'm back..

Happy reading, maaf kalo ada typo.

***

Jumat, 7.48.

"Hai" Prim datang menyapa high geng yang sudah duduk manis di kursinya.

"Tumben kau baru berangkat, biasanya kau bareng Off dan Gun." tanya Nanon.

"Er, Gun masih dirumah Mae-nya kan? kalau Off, aku tidak tahu. Dia tidak ada di apartemen. Aku pikir Off sudah berangkat." Prim kemudian berjalan dan duduk di kursinya.

"Sejak Gun tidak masuk dari hari selasa Off juga sekarang jarang masuk. Memangnya mereka kenapa sih?" tanya Chimon pada Nanon.

"Aku juga tidak tahu Mon, mungkin mereka ada masalah." jawab Nanon.

"Rumit sekali kalau punya hubungan dengan teman sendiri." Chimon kemudian membuka tasnya untuk mengeluarkan buku.

"Huh?" Nanon mengerutkan dahinya.

Prim mendengarkan pembicaraan Nanon dan Chimon. Ia penasaran apa yang sebenarnya terjadi antara Off dan Gun. Dia akan mencaritahu.

***

"Gun?" Ibunya memanggil.

"Khab Mae?" Gun menjawab.

"Kau tidak mau masuk sekolah lagi? Kau sudah hampir satu minggu tidak berangkat sekolah. Kenapa?" Mae sekarang berjalan kearah Gun yang sedang sarapan di meja makan.

"Tidak, aku ingin menenangkan diri dulu. Dan besok kan weekend, aku akan pergi ke Chiang Mai. Aku kangen dengan nenek. Bolehkan Mae?" Gun kemudian minum setengah gelas air putih yang ada didepannya.

"Boleh, tapi Mae tidak bisa ikut, kau tahu kan Mae ada meeting  besok sabtu." Mae kemudian duduk dan ikut sarapan bersama Gun. Stepfather Gun baru saja meninggalkan rumah untuk pergi ke kantor.

"Tak apa Mae, aku akan kesana sendiri. Seperti biasa."

"Kau akan naik kereta? Apa kau tidak apa jika bertemu dengan Oab." Mae mulai mengkhawatirkan anak kesayangannya.

"Iya, nanti siang aku akan ke stasiun. Aku tidak apa, aku akan mencoba memaafkan Oab." Gun kemudian tersenyum dan melanjutkan acara sarapannya.

***

(Kau dimana Off? Sudah dua hari ini kau tidak masuk sekolah) Tay mengirim pesan lewat Line kepada Off yang langsung dibaca oleh Off.

(aku sedang dirumah orang tuaku, apa Gun sudah berangkat sekolah) Off membalas pesan Tay.

(Belum, apa kau tidak mencoba menghubungi Gun?) Tanya Tay pada Off.

(Aku sudah mencoba menghubunginya, tapi tak ada respon) Off membalas pesan Tay.

(Cobalah mengerti Off, mungkin Gun ada sedikit masalah)

(Iya Tay, terima kasih) inilah balasan terakhir Off pada Tay, sebelum Tay memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung.

***

"Gun berangkat dulu Mae, terima kasih sudah mengantar Gun" Gun kemudian masuk kedalam kereta.

"Iya nak, hati-hati dijalan, salam buay nenek. Kau hari minggu balik ke Bangkok kan?" Mae bertanya pada Gun, sebelum kereta itu berjalan.

"Iya mae, hari minggu aku balik kesini. Bye-bye.." Gun kemudian masuk lagi ke gerbong dan duduk di tempat yang sesuai dengan tiketnya. Dia duduk disebelah jendela dan melihat Mae-nya berjalan menjauh.

Gun melamun, ia sudah lama tidak ke Chiang Mai, ia ingin bercerita tentang masalahnya pada neneknya.

Beberapa jam kemudian, setelah ia tidur selama perjalanan, Gun sampai di stasiun di Chiang Mai. Ia kemudian berjalan untuk mencari taksi untuk kerumah neneknya. Ia sebenarnya ingin mengunjungi Pa-nya, tapi ia sudah terlalu rindu dengan neneknya.

Precious 1 & 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang