14

2.1K 169 4
                                    

Maaf, kalo ada typo. Happy reading..

***

Braakkkk... Suara pintu kamar itu terbuka "Gun." Gun mendengar suara Off.

"Off" ucap Gun lirih yang hanya bisa didengar oleh Gun dan Oab. Oab langsung menoleh ke arah Off dan menemukan New ada disana. Dan pasti salah satu dari 4 orang selain New adalah Off. Orang yang dicintai Gun.

New menghampiri Oab yang masih di atas tubuh Gun dengan wajah yang sangat marah, sampai wajahnya memerah. Ia menarik Oab, dan brukkk.. Oab terjatuh kelantai setelah menerima hantaman keras dari New di wajahnya.

"Gun kau baik-baik saja?" New melihat Gun terbaring di kasur itu, menangis. Nanon, Chimon dan juga Tay menghampiri Gun, berusaha mendudukan Gun.

"Oab, apa yang kau lakukan? Kenapa kau tega melakukan hal seperti itu pada Gun, kau memang tidak punya perasaan." New sangatlah marah, ia menarik kerah baju Oab sampai membuat Oab yang tadinya terjatuh dilantai sekarang berdiri. New berniat menonjok wajah Oab lagi, sampai akhirnya Tay menghalangi New.

"New, tenanglah, kita harus membawa Gun dari sini. Dia tidak baik-baik saja New. Ayo." Tay menarik tangan kanan New yang masih mengepal. Nanon dan Chimon membantu Gun berdiri, dan menopang tubuh mungil itu. Gun mendongakkan wajahnya, melihat wajah Off hingga mata mereka saling bertemu, saling bertautan. Gun melewati Off yang hanya berdiri di posisi awalnya. Off merasa kacau.. Ia melihat orang yang dicintainya dilecehkan seperti itu, tapi ia tak berbuat apapun. Ia hanya berdiri mematung. Mengasihani dirinya sendiri, karena dia terlalu pengecut. Off melihat kesedian yang amat dalam di mata Gun saat mata mereka bertemu tadi. Wajah ketakutan Gun, air mata yang terus mengalir dari matanya, gemetar tubuh Gun, bahkan terlihat jelas di mata Off.

"Dengar Oab, kalau kau sampai menemui Gun, apa lagi melakukan hal buruk terhadap Gun, aku yang akan membunuhmu sendiri dengan tanganku ini! Camkan itu!" ucap New kemudian ia berjalan mengikuti Tay yang menarik tangannya. Meninggalkan kamar itu. Off juga berniat keluar, sampai akhirnya Oab memanggil namanya. Off kemudian membalikkan badannya lagi.

"Benarkan? Kau Off Jumpol. Kau boleh marah padaku, karna aku berbuat hal keji pada Gun. Kau boleh memukulku. Tapi ingat Off, kau tidak lebih baik dariku karna kau mempermainkan orang yang dengan tulus mencintaimu." Off yang mendengar itu membulatkan matanya.

"Apa maksudmu?" tanya Off dengan penasaran.

"Kau harusnya bersyukur bisa di cintai orang seperti Gun, bukan malah menyakitinya." Ucap Oab, sambil menghapus darah yang ada di ujung bibirnya. Off berniat membalas ucapan Oab, tapi ia mendengar bunyi dari klakson mobil New. Ia kemudian bergegas meninggalkan Oab di kamar itu dan menuju ke mobil New yang terparkir di halaman rumah Oab.

"Off kau yang menyetir, kau tau aku tidak bisa menyetir mobil kann? New sedang menjaga Gun di kursi belakang" ucap Tay sembari memberikan kunci mobil itu dan masuk ke kursi penumpang yang di depan.

Off kemudian bergegas membuka dan masuk kedalam mobil itu, menyalakan mesinnya dan kemudian mulai mengendarai mobil milik New itu. Saat Off fokus pada jalannya. Ia mendengar isakan tangis dari Gun. Di kursi penumpang bagian tengah. Ia melihat melalui kaca yang ada di depan. Melihat bagaimana wajah ketakutan Gun berada dipelukan tubuh New.

"Gun, apa yang terjadi kenapa kau bisa berada di rumah Oab" tanya New sembari mengelus kepala Gun yang ada di pelukannya.

"Aku tidak bisa cerita sekarang New, aku ingin istirahat" ucap Gun, New mengangguk, mengerti maksud dari ucapan Gun. Off sekarang hanya fokus pada jalannya, menuju rumah New. Tapi pikirannya masih teringat pada perkataan Oab tadi. Apa? Gun mencintaiku? Gun juga menyukaiku? Tidak mungkin, aku sudah menyakitinya. Tidak mungkin. Off bergelut sendiri dengan pikirannya.

Precious 1 & 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang