5

2.2K 193 7
                                    

Maaf, kalo ada typo. Happy reading..

10.30 AM.

"Tidak bisa Gxxod" Jawab Gun setelah Gxxod bertanya dan ingin mengajaknya jalan. "Aku mau mengerjakan tugas matematika dengan Off malam ini?" Gxxod langsung menoleh ke arah Off yang duduk di sebelahnya. "Itu kan tugas dikumpulin lusa, nggak mau ngerjain besok aja?" Gun menggeleng. "Baiklah" jawab Gxxod dengan wajah kecewa.

Bel pertanda pulang pun berbunyi tepat jam 14.30. Semua siswa masih dikelas. Hari ini adalah hari di mana ada jam tambahan. Jam tambahan yang selesai pukul 7 malam. Sebelum jam tambahan itu dimulai, semua siswa di kelas itu keluar untuk membeli makan.

19.00

Jam tambahan selesai, semua siswa terlihat kelelahan, mereka merapikan buku dan memasukkannya kedalam tas masing masing, begitupun dengan Gun. Lalu keluar untuk pulang, bukan pulang tapi mau mengerjakan tugas dengan Off.
Gun dan Off berjalan di jalan yang sama yang mereka lewati saat pulang dan berangkat. "Gun, dimana apartementmu?" Tanya Off yang berjalan bersebelahan dengan Gun. "Nanti kau juga tau." ini pertama kalinya mereka pulang bersama dalam keadaan yang sudah tidak terang, matahari mungkin sudah tidur sekarang.

Pertama kalinya, Off tidak menyimpang dengan jalannya untuk membeli makan. "Ini jalan ke apartementmu?" Gun mengangguk menanggapi pertanyaan Gun. Setelah sampai di depan pintu masuk gedung apartement itu, Off merasa bingung. Bagaimana Gun tau kalau Off tinggal di apartement itu? Tunggu, bukannya tadi kesepakatannya mau mengerjakan tugasnya di apartement Gun. Off masih saja bingung.

"kau tinggal di apartement ini?" Tanya Off setelah mereka memasuki lift, dan Gun menekan tombol bertulisakan angka 4. Gun mengangguk. Off masih bingung, apa Gun itu tetangganya? Tapi kenapa dia tidak tau? "Lantai 4?" tanya Off lagi, belum sempat dijawab Gun, pintu lift sudah terbuka. Gun berjalan keluar disusul dengan Off.

Gun berjalan menuju arah pintu apartementya. "Ini apartementku" Sontak Off kaget mendengar ucapan Gun, dia membulatkan matanya. "Kau tinggal di sebelahku? Tapi kenapa aku tidak tau?" ucap Off, yang menunggu jawaban dari Gun. "Apa maksudmu?" Jawab Gun setelah memasukkan tombol password apartemnentnya. "Ini apartemenku" Tunjuk Off pada pintu apartementnya yang tepat bersebelahan dengan Gun. Gun membulatkan matanya, merasa kaget karena sudah 2 mingguan ia tinggal disitu, tapi tidak tau kalau Off adalah tetangganya.

Bahkan mereka sering berangkat bareng meskipun bertemu ditaman, mereka juga sering pulang bareng, tapi Off selalu menyimpang untuk membeli makanan. Gun lalu tersenyum menunjukan sedikit gigi putihnya, ia merasa heran dengan dirinya sendiri, bagaimana ia tidak tau kalo Off adalah tetangganya. Begitupun Off dia tertawa, sambil melihat senyum yang terlukis diwajah Gun. Ini pertama kalinya Off melihat senyum yang terlihat ikhlas dari wajah Gun.

"Masuklah Off" Gun menyuruh masuk, setelah membuka pintu apartementnya, melepas sepatunya, menyalakan lampu lalu melempar tasnya ke sofa di ruang tamu. Begitupun Off, ia langsung duduk di sofa dimana tempat Gun melemparkan tasnya. "Wah, bagaimana bisa aku tidak tau kalau kau tetanggaku" Ucap Off setelah ia menyamankan duduknya. Gun hanya terkekeh sedikit. "Bentar Off, aku akan pergi mandi dulu, kau bisa menungguku atau mulai mengerjakannya." ucap Gun, sebelum masuk ke dalam kamar mandi, Gun mengambil handuk. "Aku tunggu saja, kau tau kan aku tidak pandai dalam matematika" Jawab Off lalu diberi anggukan oleh Gun, dan Gun masuk kedalam kamar mandi.

Off hanya memainkan handphonenya, sambil menunggu Gun selesai mandi. Sekitar 15 menitan, Gun keluar hanya memakai celana boxer. Off menoleh ke arah Gun. "Kenapa kau tidak pakai baju? Mau pamer tubuh putihmu?" Tanya Off langsung, tanpa dipikirkan dulu. "Memangnya kenapa? Aku lupa tadi tak mengambil baju ganti." Gun kemudian berjalan menuju kamarnya.

Beberapa saat kemudian Gun keluar, sudah memakai baju, dan membawa laptop dari kamarnya. "Aku akan mengerjakan dulu di buku, lalu kau yang mengetiknya di laptop" ucap Gun setelah duduk di samping Off yang sedari tadi hanya memainkan handphonenya. Gun membuka tasnya, mangambil buku matematika. Dan mulai mengerjakannya.

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam, Gun baru selesai mengerjakan tugas itu, ya, meskipun Nanon bilang Chimon adalah murid terpintar di kelas, tapi kemampuan Gun sudah bisa dilihat saat pelajaran Matematika, yang sebanding dengan Chimon. "Nih, aku sudah selesai kau tinggal mengetiknya" Ucap Gun sembari memberikan bukunya pada Off. Off kemudian memasukkan handphonenya kedalam tasnya. Lalu dia duduk di bawah, dilantai dan bersandar pada bagian sofa tersebut. Ia mulai mengetik tugas tersebut di laptop, ya dengan lancar karna tugas itu sudah selesai dikerjakan Gun, tinggal menyalinnya.

Off sangat fokus saat mengetik tugas itu, karena banyak sekali angka-angka yang perlu diulang, jika ada yang salah. Sekitar pukul 11 Off baru selesai mengetiknya, ia menyimpan file itu dan mematikan laptop milik Gun. Ia menoleh kebelakang, melihat Gun sudah tertidur pulas di sofa tersebut. "Ih, dasar malah tertidur dia" Off kemudian berdiri, membungkukkan badanya sedikit. "Gun.. Gun.. Bangun, aku sudah selesai.. Gun" Ucap Off sembari menepuk nepuk pundak Gun, tapi Gun tidak melakukan apapun, dia terlalu lelap di tidurnya.

Off tidak tega pada Gun jika ia meninggalkan Gun yang tertidur di sofa sampai esok hari. Tangan kanan off mengangkat kepala Gun, lalu menyelipkan tangan kirinya ke leher belakang Gun, lalu tangan kanannya berpindah ke bawah lutut Gun. Dan menggendong Gun, membawanya ke kamarnya. Lalu meletakkan Gun dengan hati-hati di kasur yang ada di kamar Gun. "huuh.. Kau kecil tapi ternyata kau berat juga Gun.." Off memandang wajah Gun, memandang wajah yang jarang tersenyum apalagi tertawa, wajah yang selalu menunjukkan ekspresi serius itu. "bagaimana bisa wajahmu hanya menunjukan sikap serius Gun? Bahkan saat kau tersenyum tadi waktu kau tau kalau kita tetangga, kau terlihat sangat tampan." Off terhenti. "Ohh.. Apa yang aku bicarakan" Off bingung dengan dirinya sendiri.

Off kemudian berbalik.. Ingin keluar dari kamar Gun, tapi ia terhenti, ia membalikan badanya lagi, lalu berjalan mendekati Gun..

.
.
.
.

TBC

Hello... Gimana sama chapter ini? Hmmm.. Nggak sampe 1000 kata.. Terima kasih yang sudah mau membaca.. Khayalan si author.. 😂

Ditunggu next chapternya yahh.. Kalo mau..

Precious 1 & 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang