9

1.7K 161 6
                                    


Maaf, kalo ada typo. Happy reading..

10.37

Setelah selesai makan di restoran itu, Gun dan Off keluar dan bingung mau kemana. Mereka berdua berjalan tanpa arah. Tadi Off cuma mengajak makan kan? "Bagaimana kalo kita ke Siam Paragon Gun?" tanya Off memecahkan keheningan diantara mereka. "Boleh" jawab Gun. Sekarang Gun lumayan banyak bicara, tidak seperti dulu jika ditanya hanya mengangguk atau menggelengkan kepalanya saja.

Mereka berdua menikmati waktu itu, berkeliling di Siam Paragon membeli barang yang ingin mereka beli, membeli desert untuk mengganjal perut mereka yang sudah lapar, banyak sekali hal yang mereka bicarakan. Sampai sekitar pukul 3 mereka memutuskan untuk kembali ke apartement. Sampai di apartement, Off akan masuk, tapi tertahan karena panggilan dari Gun.

"Besok hari minggu kau ada acara Off?" tanya Gun begitu Off menoleh padanya setelah ia panggil. "Aku akan pulang kerumahku, kenapa?" jawab Off. "Ahh, tidak apa, bertanya saja." Ucap Gun dengan sedikit menampakkan wajah kecewanya. Off hanya mengangguk lalu masuk ke dalam apartementnya, begitu juga dengan Gun. Gun merebahkan dirinya di sofa. Mengingat-ingat hari ini saat bersama dengan Off. Mungkin Gun telah jatuh cinta dengan Off. Mungkin.

Hari minggu, Gun tidak ada kegiatan apapun, ia hanya bermain bersama taotao, Gun menelfon Nanon tapi tidak dijawab, lalu ia menelfon Chimon. Beberapa saat kemudian Chimon mengangkat telfon dari Gun. "Mon, sedang apa kau?" Tanya Gun begitu mendengar suara Chimon. "Aku sedang menjaga adikku, orang tuaku sedang pergi ke luar." Gun mengangkat salah satu alisnya, ia tidak tau kalau Chimon punya adik.

"Adik? Kau punya adik? Aku kok tidak tau?" tanya Gun yang digarungi rasa ingin tau. "Iya, aku belum cerita padamu, adikku namanya Dicky, dia masih terlalu kecil untuk di tinggal." Jawab Chimon. Gun mengangguk-anggukan kepalanya, mengerti akan ucapan Chimon. "Apa Nanon bersamamu?" Tanya Gun. Chimon terdiam, ia sedang memikirkan jawabannya.

"Err... Iya" jawab Chimon setelah Gun menunggu beberapa saat. "Pantesan telfonku tidak di angkat, kalian sedang berdua rupanya, menjaga adik Chimon" ejek Gun dengan wajah senangnya. "Bukan begitu maksudku Gun, tadi aku sedang di kamar mandi" Jawab Nanon berteriak yang terdengar di telfon. "Di kamar mandi? Kalian berdua? atau sendiri? Haha.. Ya sudah dulu" ucap Gun lalu menutup telfonnya.Gun takut akan mengganggu mereka berdua.

Sekitar jam 10 Gun sudah lapar, ia memutuskan untuk keluar, mencari makan. Ia ke restoran yang jaraknya cukup dekat dengan apartementnya. Saat dia sedang makan, ia dikagetkan Tay karena Tay menepuk pundaknya dari belakang. "Gun" panggil Tay. Tay kemudian langsung duduk di depan Gun. "Oh, Tay, kau mengagetkanku. Kau mau makan?" tanya Gun setelah menelan makanan yang ada dimulutnya, untungnya dia tidak tersedak saat Tay mengagetkannya.

"Aku baru saja selesai makan, tadi mau pulang tapi aku melihatmu, jadi aku kesini." jawab Tay sambil menyandarkan tubuhnya di kursi yang ia duduki. Gun mengangguk, sambil menyantap makanannya lagi. "kau tinggal di mana? Kok bisa sampai di restoran ini?" Tanya Tay. Gun sedang menghabiskan makanannya, saat sudah habis ia minum, dan bersiap menjawab pertanyaan Tay.

"Aku tinggal di apartement di sekitar sini, ini restoran terdekat dari apartementku." jawab Gun setelah meneguk habis minumannya. "Kau sudah selesai? Mau jalan-jalan dulu denganku?" Ajak Tay, begitu Gun membayar makanannya Gun beranjak berdiri mengikuti langkah Tay. "Ah, kita duduk di taman itu saja Gun" ucap Tay begitu dia melihat taman yang cukup dekat dengan sekolahnya. Gun mengikuti Tay yang duduk di salah satu kursi taman tersebut.

"Kau tinggal di apartement mana Gun?" tanya Tay membuka percakapan itu. "Gedung yang sama dengan Off" Juwab Gun. Tay sontak kaget, gedung yang sama? Apa karna itu mereka selalu berangkat bersama? Pikir Tay. "Ahhh, gedung yang sama dengan Off" ucap Tay mendengar jawaban itu. Mereka berdua berbincang sekitar 2 jam lebih, hingga akhirnya Tay pamit pulang karena langit sudah mendung dan seperti akan turun hujan. Begitupun dengan Gun ia juga akan pulang ke apartementnya.

Hari berikutnya, senin, selasa. Mereka berenam kini sudah semakin dekat Off, Gun, Tay, Gxxod, Chimon dan juga Nanon. Mereka makan di kantin bersama. Gxxod tidak segan-segan menunjukkan perhatiannya terhadap Gun meskipun itu di depan umum. Beda dengan Off, di memang perhatian dengan Gun tapi hanya orang yang jeli yang dapat melihatnya.

Hari Rabu, sikap Gun berubah ia tidak bicara sedikitpun, ia hanya bicara jika di tanya oleh Guru, Nanon dan Chimon. Tidak ada senyum sedikitpun darinya. Wajahnya terlihat sangat marah. Hingga jam tambahan selesai, sekitar jam 7 malam Gun masih memasang ekspresi wajah yang sama. Diluar hujan deras, itu mengapa semua siswa masih di kelas, untuk menunggu hujan reda. Gun merapikan bukunya, berdiri dan mengambil tasnya. "Mau kemana Gun? Di luar masih hujan" ucap Chimon begitu melihat Gun berdiri dan mulai berjalan. Gun menghiraukan itu. Ia terus berjalan ke arah tempat duduk Off, Gxxod, dan Tay.

Brakkk.. Suara pukulan kedua tangan Gun di meja depan Gxxod. Seluruh siswa kaget, apalagi Gxxod yang mejanya dipukul keras oleh Gun. "Ada apa Gun?" tanya Gxxod tanpa tau alasannya. "Diam kau, Bangs*t" umpat Gun, seluruh siswa menoleh kearahnya. Gun sudah tidak bisa menahan emosinya.

.
.
.

TBC

Hello, author greget banget pas nulis chapter ini. Disinilah konfliknya mulai muncul.

Terima kasih sudah membaca <3

Precious 1 & 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang