February 6, 2018 / 8.31 p.m
Setelah tertidur selama 2 jam, akhirnya Seungmin terbangun. Seungmin sempat mengira bahwa ia sendirian di sini hingga matanya tertuju pada jendela kamar di mana Sana tengah melamun menatap pemandangan di malam hari.
“Mom?” Seungmin memanggilnya dengan suara yang pelan dan itu berhasil terdengar oleh Sana.
“Whats wrong?” Seungmin bertanya di kala Sana berjalan mendekat ke ranjang Seungmin.
Sesampainya di sebelah Seungmin bahkan hingga Sana duduk, Sana masih tak mau menjawab pertanyaan Seungmin. Cukup sulit baginya untuk membuka mulutnya karena Sana takut ia akan kembali larut dalam kesedihannya. Sudah cukup bagi Sana menangis selama 1 jam karena ia telah mengetahui bahwa Jiho telah meninggal.
“Mom?” Seungmin kembali memanggil Sana, dan begitu kepala Sana terangkat, terlihat air mata mengalir dari kedua manik Sana.
“Mom? What--”
“Its nothing. Dont worry.”
“Just tell me. I Just want to know.”
Sana menyeka air matanya dan menenangkan dirinya kembali. Apakah Seungmin harus tahu soal ini? Mengingat Jiho juga sosok yang dekat dengan Sana maupun Seungmin.
“Is it okay if you know it?” tanya Sana.
“Yeah. It is okay,” jawab Seungmin dengan suaranya yang pelan.
Sana menghela nafasnya, “Jiho had passed away. She got accident when She want go back to home..”
Seungmin terkejut. Sangat terkejut. Tak menduga di sore hari ia di selamatkan oleh Jiho, tapi begitu di malam hari dimana ia terbangun setelah operasi, Seungmin mendengar kabar bahwa Jiho telah tiada.
“Ah.. I see,” sesaat kemudian, Seungmin menutupi wajah dan tubuhnya dengan selimut. Ia menangis di balik selimut agar isakannya tidak begitu terdengar. Ia juga berharap bisa tertidur kembali dan melupakan realita tentang Jiho.
February 7, 2018 / 8.29 a.m
Pemakaman pun akhirnya selesai dilaksanakan. Chan dan Felix telah kembali dari pemakaman dan mereka berada di ruangan yang berbeda. Chan masih berada di rumah, setia menerima orang-orang untuk berduka terhadap Jiho dan membantu merangkai kembali bunga krisan agar tertata rapi di sekitar foto mendiang Jiho. Sedangkan Felix berada di rumah Hyunjin, menenangkan diri karena Felix merasa dirinya masih bermimpi jika Ibunya benar-benar meninggal.
“Its okay, Lix,” kata Hyunjin sambil mengelus punggung Felix.
Han yang berinisiatif untuk mengambil segelas air untuk Felix, tiba-tiba disambut Haechan, Jeno, Jaemin dan Renjun.
“Kok tau Felix ada di sini?” tanya Han.
“Dikasih tau sama Hyunjin,” jawab Renjun.
“Gimana Felix? Pasti masih shock ya?” pertanyaan Jeno dijawab anggukan kepala Han.
Mereka langsung murung mengingat betapa mendadaknya kejadian ini. Jiho, Felix dan Chan sedang dalam posisi menolong Seungmin kemarin. Di luar dugaan bahwa Jiho akan terkena bencana adalah tamparan keras bagi Chan dan Felix.
Syukurlah keadaan Chan sudah membaik. Namun, tidak untuk Felix. Sepulang dari pemakaman, Felix tak bisa berhenti menangis. Dari Chan memeluknya hingga beralih Hyunjin yang memeluknya, tangisan Felix tak berhenti-henti. Terpaksa Hyunjin pun membawa Felix menjauh dari rumahnya, dan membiarkan Felix agar ia merasa tenang di rumah Hyunjin.
“Lix. Lu istirahat ya. Tiduran aja di kasur gue. Kalo lu mau nginep juga gak papa. Kali lu bisa lebih tenang di sini di banding tidur di rumah sendiri pas keadaan lagi kayak gini,” ujar Hyunjin yang kemudian bangkit dari kasurnya, dan meninggalkan Felix yang langsung berbaring dan tertidur di balik selimutnya.
Felix sempat melirik ke arah pintu yang hampir tertutup. Sebelum benar-benar tertutup, Felix memanggil Hyunjin.
“Jin!” Hyunjin yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah Felix.
“Thanks,” keduanya saling tersenyum dan perkataan Felix di jawab dengan anggukan kepala Hyunjin.
I think its enough to explain about past life of Seungmin and Felix.
So, lets go back to March 2018.
❄❄❄
maaf aku terlalu jahat ama kalian huhu...
Thanks for you because you read this chapter until end. ❤
Dont forget to vote and comment 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
hidden things | nct . skz 00l
Fanfictionwhat do you know about us? ©cremxbrulexx, 2020