“HAN!” teriak Brian untuk mengintimidasi Han yang tengah bersembunyi di lemari kamarnya.
“KELUAR!!!”
Brian meneliti setiap sudut ruangan dan ia mencurigai bahwa Han ada di dalam lemari, yang selalu familiar dimana orang selalu bersembunyi ketika ada penjahat di dalam rumah. Tak perlu basa-basi lagi, Brian langsung membuka lemari hingga membuat Han berteriak karena ia sangat terkejut.
“Kemari kamu!” Han tak bersuara. Ia hanya meringis, merasakan rasa sakit yang ia terima akibat tangan Brian yang sedang menarik rambutnya. Brian menarik rambut Han cukup kencang, hingga membuat beberapa helai rambut terpaksa lepas dari akarnya dan mengeluarkan darah.
Brian langsung membenturkan kepala Han dengan kencang ke arah dinding, hingga kepala Han terasa berputar dan seketika Han ambruk ke lantai. Di tengah ambang-ambang kesadarannya, Han memaksa tubuhnya bangun dan memberontak melawan Brian. Mendapatkan perlawanan, Brian langsung meninju luka tusuk yang ada di perut Han. Jujur, itu sangatlah sakit hingga Han benar-benar ambruk tanpa ada perlawanan lagi.
Dapat Han rasakan darah yang mengalir makin deras akibat tinjuan Brian. Darah terus mengalir dari luka tusuk itu, bahkan tangannya tak mampu untuk menghentikan pendarahannya. Han mulai merasakan pandangannya mengabur dan menggelap, nafasnya kian memburu meski terdengar pelan. Keringat sudah membasahi rambutnya juga tubuhnya. Perlahan namun pasti, akhirnya Han kehilangan kesadarannya.
“FELIX!!”
Jarak rumah Han menuju rumah Felix memang cukup jauh, sehingga Hyunjin kehabisan nafasnya karena berlari dalam jarak yang jauh. Felix tengah menyirami bunga-bunga yang ada di taman, langsung berlari ke arah pagar begitu melihat Hyunjin yang kelelahan berada di depan rumahnya.
“Jin? Lu gak papa?” tanya Felix yang kemudian membantu Hyunjin untuk berdiri tegak, karena tubuh Hyunjin terasa sangat lemas setelah berlari cukup jauh.
“Han--hh.. Han butuh pertolongan.. Om Brian... dia ada di rumahnya, Lix!!” Hyunjin mencengkram pundak Felix, dan dari cengkraman itu dapat Felix rasakan ketakutan yang ada pada Hyunjin.
Nada bicara Hyunjin cukup keras hingga membuat Chan ikut keluar rumah dan berjalan ke arah Hyunjin. Hyunjin yang melihat Chan berjalan ke arahnya, langsung berlari dan berdiri berhadapan dengan Chan.
“Om! Kumohon bantu Han! Om Brian ada di rumahnya, tolong banget! Han dalam bahaya, Om!”
Mendengar perkataan Hyunjin, Chan langsung bergerak keluar rumah. Sebelum menuju rumah Han, Chan terlebih dahulu ke rumah Seungmin untuk memanggil Sana dan ke rumah tetangga terdekatnya yaitu Jaehyun, Mingyu dan Eunwoo.
Selesai memanggil tetangganya, mereka bergegas dengan cepat menuju rumah Han. Perasaan Chan tidak tenang mengingat perkataan Hyunjin bahwa Brian ada di rumah, itu merupakan suatu ancaman bagi Han dan Seulgi.
“Semoga keadaannya baik-baik saja.”
Ternyata Han tak sepenuhnya pingsan. Hanya saja pandangannya benar-benar buram dan gelap juga lukanya yang terasa sangat sakit, sehingga ia tak berdaya sedikitpun. Rasa ingin memberontak lagi bergejolak di tubuh Han. Ia tak peduli pandangannya yang tak berguna sama sekali, setidaknya ia bisa meraba benda di sekitarnya untuk membantunya melawan Brian.
Perlahan, akhirnya Han bangkit meski rasa sakit di perutnya kerap membuatnya hampir menyerah. Di saat yang bersamaan, pandangan Han mulai membaik. Meski masih buram, tapi ia sudah bisa melihat Brian tengah bersandar di dinding kamar. Posisi Brian memang membelakangi Han, sehingga Brian tak menyadari Han akan menyerangnya. Sepertinya Brian tengah fokus dengan ponselnya, karena dari kepalanya terlihat menunduk.
Benar-benar tak disadari, Han mencekik leher Brian dari belakang dengan kuat hingga membuat Brian memberontak. Perlawanan Brian cukup cerdik. Ia kerap menyikut luka tusuk di perut Han dan serangan balik itu hampir membuat Han menyerah. Namun, Han tak menyerah semudah itu. Ia melihat adanya pisau di meja makan, lalu ia ambil dan ia tancapkan ke dada kiri Brian hingga membuat keduanya ambruk bersamaan.
Di kala Brian berteriak kesakitan karena ia sendiri tak berani mencabut pisau yang tertancap, di saat itu juga Han tergesa-gesa untuk kembali bangkit dan mencari handuk kecil untuk menahan pendarahan di lukanya yang makin memburuk. Namun, sial. Han terjatuh lagi dan langsung pingsan di saat itu juga karena ia sudah kehilangan darah sangat banyak.
Just hope, everything will be okay.
❄❄❄
Aku gregetan demi apapun pas nulis part ini. Menurut kalian gimana?
Thanks for you because you read this chapter until end. ❤
Dont forget to vote and comment 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
hidden things | nct . skz 00l
Hayran Kurguwhat do you know about us? ©cremxbrulexx, 2020