Kebetulan hari ini adalah hari Sabtu. Maka dari itu Seungmin mengajak Han untuk bersantai di cafe terdekat. Mungkin mereka bisa membicarakan hal-hal tertentu di sana.
“How’s your father?” tanya Seungmin yang tengah sibuk mengaduk cafe latte-nya.
“Who cares!?” Han menjawab pertanyaan Seungmin dengan ketus.
Jika Seungmin kerap disakiti oleh Wonpil dan Sana, berbeda dengan Han yang hanya disakiti oleh Brian. Oleh karena itu menjadi suatu kemerdekaan bagi Han karena sang ayah tengah dipenjara akibat kasusnya dengan Wonpil.
“Tapi, lu bener-bener gak pernah nengok Ayah lu di penjara?” tanya Seungmin.
“Ahh apa pedulinya gue sih? Biarin aja tuh orang mau mati atau gak, gue gak peduli. Selama Ayah udah gak di rumah, gue bakalan aman-aman aja sama Ibu gue,” gerutu Han.
Seungmin juga pernah berada di fase Han, dimana ia tak peduli kabar mengenai Wonpil. Memang Seungmin sempat mengkhawatirkan sang ayah, tapi begitu ia mendapat kabar bahwa Wonpil telah meninggal, ada rasa kesenangan tersendiri baginya. Rasa seperti sesuatu yang selama ini menjadi phobia-nya, perlahan menghilang diiringi dengan keadaan yang mulai membaik.
“Gue kira lu bakalan benci gue, Min. Apalagi yang bikin masalah tuh Ayah gue,” kata Han yang tengah menatap Seungmin.
Sempat terlintas rasa benci pada Seungmin terhadap keluarga Han karena Brian telah menghancurkan keharmonisan keluarganya. Tapi, karena Wonpil turut frustasi dan berakhir menyebabkan segalanya menjadi kacau, membuat rasa benci Seungmin beralih dari keluarga Han teralih pada ayahnya sendiri, Wonpil.
“Gue gak mau munafik karena gue emang sempet benci ke keluarga lu, Han.” Seungmin mengatakannya dengan senyuman yang tulus seakan bertujuan untuk mengintimidasi Han.
“Tapi, gue lebih benci ke Ayah gue yang ngelampiasin semuanya ke gue sama Mama gue,” lanjutnya.
Han akui ada rasa bersalah meski yang berbuat ialah ayahnya. Ada harapan Han dimana Seungmin membenci dirinya karena konflik diantara keluarga mereka. Mendengar perkataan Seungmin, Han sempat mengutuk dirinya. Namun, mendengar lanjutan dari apa yang Seungmin katakan, sepertinya harapan dirinya dengan Seungmin itu sama, kepergian ayah mereka sangatlah di nanti-nanti.
Di tengah kesunyian antara Seungmin dan Han, ponsel Seungmin yang berdering seketika memecah suasana.
“Gue angkat telpon dulu ya.” Han hanya menjawab dengan ancungan jempolnya.
Sembari menunggu Seungmin selesai bertelponan, Han berjalan ke meja kasir, memesan beberapa potong kue dan dua gelas cafe latte untuk di bawa pulang. Bersamaan dengan Han menerima pesanannya di saat itu juga Seungmin kembali ke tempat duduknya.
“Mama gue ngajak gue buat main ke rumah temennya. Jadi gue duluan ya,” ujar Seungmin sembari memasukkan ponselnya ke kantong celananya.
“Sepertinya hubungan lu dengan Mama lu mulai membaik ya,” kata Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
hidden things | nct . skz 00l
Fanfictionwhat do you know about us? ©cremxbrulexx, 2020