APRIL, 2012
6 tahun lalu, lebih tepatnya waktu dimana Siyeon bertemu dengan Jeno pertama kali di bangku sekolah menengah pertama. Pada masa ini juga dimana keduanya terjebak cinta monyet, namun berujung cinta bertepuk sebelah tangan, karena dari kedua pihak tak saling menyadari bahwa Jeno ataupun Siyeon sama-sama saling mencintai.
Awal mulanya dari mana?
Cukup simple saja. Siyeon dengan wajah cantiknya menjadikan sosoknya sebagai primadona di angkatannya, begitupun Jeno yang memiliki nasib demikian. Namun bukan berarti keduanya dikenal hits pada masanya, membuat keduanya seakan saling mengenal. Tidak. Hal itu salah besar. Jeno yang kerap memandang kecantikan Siyeon hingga ia anggap Siyeon sudah berhasil memikat hatinya, terlintas di pikiran Jeno agar ia masuk ke jajaran OSIS di sekolahnya agar namanya dan wajahnya dapat di kenal dengan jelas oleh Siyeon bukan sebagai anak hits, tapi sebagai sosok OSIS yang baik dan hebat.
Oke, niat Jeno memang egois, karena ia memprioritaskan perasaannya dengan cara mengambil jabatan yang sekiranya bisa diisi oleh orang lain.
Tapi, terkadang usaha memang harus dikerahkan demi mendapatkan sesuatu. Dan, inilah usaha yang Jeno lakukan demi mendapatkan hati Siyeon. Ya, hati Siyeon tidak semudah itu untuk didapatkan. Jeno mengikuti segala ekstrakurikuler hingga akhirnya ia hanya memilih satu ekstrakurikuler untuk diikuti dengan sungguh-sungguh.
Berawal mengikuti ekstrakurikuler basket, dimana ekskul itu dikenal sebagai ekskul pemikat hati para gadis, akhirnya berhasil membuat Siyeon melirik Jeno. Lirikan Siyeon dimulai dimana ia kerap melihat Jeno berlatih sendirian di gedung gym sekolah di malam hari, terlihat begitu giatnya ia berlatih hingga Jeno sering jatuh pingsan karena kelelahan.
Hari demi hari berlalu, Siyeon tidak tahan hanya menatapi Jeno dari kejauhan, akhirnya mendekati Jeno yang tengah berlatih di gym saat itu. Pelan-pelan Siyeon mendekat sambil membawa roti sandwich, air mineral, dan handuk kecil. Siyeon kira Jeno akan selesai dalam waktu dekat berlatihnya, ternyata ia terus-terusan berlatih hingga Jeno terduduk kelelahan, nurani Siyeon tergerak untuk mendekatinya di tengah-tengah lapangan.
"Jung Jeno!"
Jeno sedikit tersentak karena ia tak tahu ada orang yang datang di saat ia sedang berlatih disini. Hatinya makin berdegup kencang begitu ia melihat dengan jelas sosok Siyeon berlari pelan ke arahnya.
"Cho.. Siyeon?" gumam Jeno di kala nafasnya masih memburu.
Sesampainya di dekat Jeno, Siyeon langsung duduk dan sedikit meraih jari-jemari Jeno, "Kamu gak papa? Kayaknya kamu kecapean deh..."
"Ahahaha, gak papa kok. Kamu sendiri ngapain disini?" mata sipit Jeno tak mampu menatap mata Siyeon yang sedari tadi menatapinya. Jujur saja, Jeno tersipu dengan kehadiran Siyeon di malam hari seperti ini. Kalau Jeno boleh berpikir demikian, apakah Siyeon datang untuk memantaunya latihan?
KAMU SEDANG MEMBACA
hidden things | nct . skz 00l
Fanfictionwhat do you know about us? ©cremxbrulexx, 2020