same feeling

528 49 2
                                    

“Hah? Hyunjin?” tanya Yeji kepada Ryujin sesaat Ryujin selesai menceritakan apa yang ia dapat di ponselnya kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hah? Hyunjin?” tanya Yeji kepada Ryujin sesaat Ryujin selesai menceritakan apa yang ia dapat di ponselnya kemarin.

“Kayaknya sih iya. Coba lu liat nomornya. Lu kan ketua kelas, kali lu save nomornya dia.” Ryujin pun memberikan ponselnya yang sudah menampilkan pesan dari nomor asing yang kedua.

Yeji pun mengetikkan nomor telepon tersebut di ponselnya, dan benar saja, ia menemukan kontak bernama Hyunjin dengan nomor yang dia ketik.

“Waduh kacau. Kebetulan banget Hyunjin mancing lu. Pas banget apalagi lu lagi suka sama Hyunjin baru-baru ini, kan?” celetuk Yeji.

“Ish, jangan kenceng-kenceng!” Ryujin kembali merasakan pipinya memanas, dan Yeji menyadari bahwa pipi Ryujin sudah memerah.

“Ampe merah tuh pipi. Good luck ya. Ntar kalo lu dapet Hyunjin, kita bisa double date,” canda Yeji diikuti tawa pelannya.

Ryujin senang mendapatkan dukungan dari Yeji atas perasaannya terhadap Hyunjin. Tapi hanya satu perkara, apakah Hyunjin mau gadis sepertinya.










Kabar bahwa Hyunjin masuk rumah sakit ternyata sampai di telinga Han. Di saat Hyunjin memasuki hari kedua di rumah sakit, di saat itu juga Han akan pulang. Karena Han pulang bersama Seulgi, keduanya pun memutuskan untuk menjenguk Hyunjin sebentar yang kamarnya berada di lantai 1.

“Aku pikir bukan rumah sakit yang ini,” gumam Han.

“Kan rumah sakit terdekat dari rumah maupun sekolahmu cuma yang ini. Kalo ada yang deket, ngapain harus yang jauh,” kata Seulgi.

“Iya juga ya, hehe.”

Han membuka sedikit pintu kamar Hyunjin, dan dapat terlihat oleh Han dan Seulgi bahwa di dalam sana ada Hyunjin dan Bona tengah menonton TV.

“Hyunjin!” merasa terpanggil, Hyunjin pun menoleh ke arah pintu. Senyuman sumringah seketika muncul begitu ia menangkap sosok Han yang datang menjenguknya.

“Han!” Hyunjin pun mengangkat tangannya dan langsung high five begitu Han berada di dekatnya.

“Ah kacau nih. Gue pulang, lu malah baru masuk,” canda Han sambil mencubit pelan lengan Hyunjin.

“Gue lupa ternyata ini rumah sakit lu di rawat,” ujar Hyunjin.

“Ihh bisa-bisanya!!” sekali lagi, Han mencubit lengan Hyunjin. Sedangkan Hyunjin hanya tertawa diikuti Seulgi dan Bona yang tertawa pelan.








Han dan Hyunjin menghabiskan waktu di dalam ruangan, sedangkan Bona dan Seulgi keluar untuk mencari udara segar. Bona yang terlalu sibuk bekerja, dan Seulgi yang sekedar ibu rumah tangga, membuat keduanya tak bisa sering bertemu.

“Jadi, Hyunjin kambuh lagi?” tanya Seulgi.

“Iya. Temennya kemarin yang bilang kalo Hyunjin sempet muntah-muntah di sekolah,” kata Bona sambil menyeruput kopinya.

hidden things | nct . skz 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang