Los Angeles, August 13, 2005
“Happy birthday, Jaemin!!” ucap Yoona juga Changwook sambal menyodorkan kue ulang tahun untuk Jean. Oh bukan, Jaemin.
“Thank you, Mom and Dad!” seru Jaemin lalu meniup lilin yang ada di kue ulang tahunnya.
Jaemin mulai memotong kuenya. Pemotongan kue dibantu Yoona dan terbagilah 3 potongan kue yang memiliki blueberry & cream cheese. Selagi melahap kuenya, Yoona teringat kembali kejadian di masa lalu, lebih tepatnya 5 tahun yang lalu.
“Jaemin!” panggil Yoona sambal menepuk pelan pundak Jaemin.
“Iya?” jawab Jaemin tanpa menatap Yoona karena ia masih fokus melahap kuenya.
“Mau gak Mama certain kalo kamu tuh pernah dibuang?” tanya Yoona.
“YOONA!” teriak Changwook begitu ia mendengar pertanyaan yang dilontarkan Yoona.
“Tidak apa-apa, Changwook. Memang sudah menjadi haknya untuk mengetahui semua kebenaran ini,” ujar Yoona dengan suaranya yang pelan.
Jaemin yang masih mematung begitu mendengar perkataan Yoona langsung terpikirkan bahwa ia adalah anak angkat dari Yoona dan Changwook. Lalu siapakah orang tua kandungnya?
“Kamu dibuang oleh orang tua kamu, yaitu Jung Jaehyun dan Roseanne Park. Kamu juag punya saudara kembar Namanya Jung Jeno. Kamu dibuang karena Rose hanya menginginkan Jeno, makanya kamu dibuang..” jelas Yoona dengan senyuman licik terukir di bibirnya.
“YOONA BERHENTI!!” teriak Changwook dan langsung menarik tubuh Yoona menjauh dari Jaemin.
Jaemin tak berkutik. Pandangannya kosong hingga beberapa detik kemudian, ia kehilangan kesadaran. Jaemin pingsan karena kepalanya tiba-tiba pusing dan terasa berat begitu mengetahui semua kebenaran ini. Jaemin masih terlalu belia untuk menanggung beban pikiran yang baru saja ia dengar dari ibu angkatnya.
Sudah berselang seminggu semenjak Jaemin di beritahu hal-hal itu. Selama seminggu itu, Jaemin tak pernah mengeluarkan suaranya bahkan yang biasanya keluarga Ji selalu mengadakan family time, kali ini harus dihilangkan karena Jaemin kerap menjaga jarak dengan Changwook dan Yoona.
Semenjak itu juga, Jaemin kerap mengurung dirinya di kamar. Berkali-kali Jaemin mencoba membunuh dirinya, dari gantung diri, memakan atau meminum zat beracun hingga mencoba untuk melompat dari jendela kamarnya.
Namun, semua usaha bunuh dirinya itu tak pernah berhasil karena pemikirannya masih terlalu takut. Semuanya terlalu ekstrim jika hal-hal itu dilakukan oleh anak yang berumur 5 tahun.
Sesekali Yoona dan Changwook bergantian memantau Jaemin agar anak itu tidak mencoba melukai dirinya lagi. Karena tekanan dari pikirannya, mental dan fisik Jaemin mengalami akibatnya.
Meski Jaemin sering menghabiskan makan yang diberikan padanya, namun sesampainya ia ke kamar, semua makanan itu kembali ia muntahkan hingga membuat tubuhnya kurus seakan hanya ada kulit dan tulang saja.
Mental Jaemin yang terganggu membuat Jaemin kerap berhalusinasi. Tiada hari tanpa mimpi buruk semenjak hari ulang tahunnya itu. Jaemin selalu terbangun dengan nafas yang tersengal dan keringat bercucuran di setiap tidurnya. Belum lagi ia terbangun lalu dihadapkan dengan ilusi yang diciptakan oleh otaknya.
Hal itu kerap membuat Jaemin berteriak ketakutan. Namun, disaat Yoona dan Changwook merangkulnya agar ia merasa lebih tenang, yang Jaemin rasakan ialah sosok-sosok yang ada dalam halusinasinya itulah yang merangkulnya. Makanya Jaemin selalu mendorong jauh Changwook dan Yoona jika Jaemin merasa tubuhnya mendapatkan rangkulan.
Semua memori ini terus terulang hingga setahun kedepan dimana Jaemin mulai menerima fakta yang ada. Keadaan mental dan fisiknya pun membaik. Tak ada lagi mimpi buruk dan bulimia, akhirnya Jaemin tersenyum kembali setelah mengalami depresi selama 1 tahun.
“Sayang, kita pulang yuk ke korea,” ajak Yoona.
“Hah? Korea? Kupikir kita emang tinggal disini," ujar Jaemin.
“Hahaha, nggak lah. Gak kuat hidup disini. Biayanya serba mahal,” kata Changwook.
“Ayo, yah! Aku gak sabar buat pulang ke rumah!!” seru Jaemin.
August 30, 2006
Jaemin, Yoona dan Changwook bergegas dari Los Angeles menuju Seoul. Setelah pelarian 6 tahun dari Jaehyun dan Rose, akhirnya mereka bisa kembali ke tanah kelahiran. Entah apa yang akan terjadi pada mereka, setidaknya Changwook dan Yoona sudah memantapkan diri jika saja terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Perjalanan dari Los Angeles berakhir begitu pesawat mendarat di bandara Incheon. Mereka langsung menaiki taksi yang tersedia di pintu keluar bandara dan bergegas menuju rumah asli mereka di perumahan yang sama dengan Jaehyun dan Rose.
Awalnya Changwook tak ingin kembali ke rumah yang lama karena takut Yoona akan ribut dengan Rose. Namun, Yoona menolak keras. Justru keributan inilah yang ditunggu oleh Yoona. Mungkin perebutan hak asuh anak akan menjadi pertarungan yang seru antara Yoona dan Rose.
Tanpa mereka sadari, perjalanan pun berakhir karena mobil berhenti tepat di rumah lama mereka. Mereka sendiri juga tak tahu bahwa Rose sudah mengetahui kepulangan mereka. Bagaimana Rose bisa mengetahuinya?
Rose secara tak sengaja melihat Yoona di bandara karena ia baru saja mengantar temannya yaitu Lisa Manoban ke bandara. Mengetahui Yoona sudah ada di korea, Rose langsung tancap gas dan memberitahu Jaehyun bahwa Yoona, Changwook dan Jaemin sudah di korea.
“Baby! Yoona sudah kembali ke korea!!” seru Rose begitu ia memasuki rumah.
Jaehyun menautkan alisnya, “Tetap ada di dalam rumah. Usahakan Jeno tidak keluar dari rumah sampai esok hari…”
❄❄❄
Thanks for you because you read this chapter until end. ❤
Dont forget to vote and comment 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
hidden things | nct . skz 00l
Fanficwhat do you know about us? ©cremxbrulexx, 2020