Eunbi yang berniat datang juga ke rumah Seungwoo tapi apalah yang ia dapatkan. Yuqi dan Yena terlindas mobil, sedangkan pengemudi mobilnya masih berasa di dalam mobil.
"BANGSAT!! KELUAR LO!!" Eunbi menjambak pria pemabuk itu dan melempar tubuhnya asal ke arah jalan raya.
Eunbi yang benar-benar marah langsung menendangnya berkali-kali hingga babak belur. Pria itu seketika tak berdaya begitu Eunbi menendang kencang kepalanya menuju aspal. Persetan dengan pria itu, yang sekarang ia cari ialah Heo Chan dan Sejun. Bukankah kedua pria itu diminta tolong oleh Seungwoo untuk menjaga anak-anaknya?
Tak lama Eunbi membereskan pria pemabuk itu, Heo Chan dan Sejun keluar dari mobil dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran.
"KALIAN TUH DIPESENIN APA SAMA KAKAK?! KENAPA BARU DATENG SEKARANG?!!! BANTUIN GUE BURUAN, UDAH PARAH BANGET NIH KONDISINYA!!" teriak Eunbi kepada Heo Chan dan Sejun begitu keduanya keluar dari mobilnya.
"Tan... te.. Eu..nbi..."
Mendengar Yena memanggil namanya, Eunbi pun menoleh ke arah Yena yang tengah berusaha untuk terus bernafas.
"Sayang! Tahan sedikit lagi, ya?" perkataan Eunbi pun di jawab anggukan oleh Yena.
Yena menoleh ke arah Yuqi. Jujur ia ngeri rasanya melihat kepala Yuqi yang letaknya berjauhan dari badannya yang bersebelahan dengan badannya, "Yuqi..."
Samar-samar Yena mendengar Eunbi berteriak minta tolong kepada tetangganya. Heo Chan dan Sejun tengah berusaha untuk mengangkat mobilnya. Awalnya usaha mereka nihil hingga beberapa warga datang membantu mengangkat mobilnya, dan memindahkan Yuqi dan Yena dari bawah mobil.
"Apakah aku akan baik-baik saja? Tubuhku seakan mati rasa. Aku sudah tidak bisa merasakan tubuhku yang bagian kanan. Yuqi... Apakah aku harus bertahan.." batin Yena yang sudah menangis.
Dengan cepat para warga menutupi jasad Yuqi yang terlihat mengenaskan. Yena yang 'mungkin' masih utuh. Oh tidak. Tangannya hampir saja terputus, sedangkan dada hingga perut di bagian kanan tubuhnya terlihat kenyal karena tulang dan daging yang ada di sana sudah hancur.
"aku... tidak.. ku...kuat.. lag..i.." gumaman Yena terdengar oleh Sejun yang tengah menggendongnya.
"Yena!! Kamu harus bisa menahannya!!" teriak Sejun, lalu mendekatkan dahinya dengan dahi Yena.
"Kamu harus kuat.. kamu kuat.. ayo bertahan.." lirih Sejun yang turut menangis karena tidak kuat melihat keadaan Yena.
"Mama... ma..ma.. bilang.. bah..wa.. aku ha..rus.. ikut.. dengan..nya.."
Eunbi yang berada tak jauh dari Yena dan Sejun, tak sengaja mendengar perkataan Yena, "Seola?" gumamnya begitu ia mendengar Yena menyebutkan 'Mama'.
Tak lama dari itu, ambulance yang ditelepon oleh Heo Chan akhirnya datang. Tanpa membuang-buang waktu lagi, Yena dibawa terlebih dahulu, baru Yuqi. Karena dari apa yang dilihat sudah bisa disimpulkan bahwa Yuqi sudah tidak bisa diselamatkan.
Begitu kedua mobil ambulance pergi, Eunbi, Heo Chan dan Sejun bergegas ke rumah sakit yang di tuju. Kebetulan sekali Seungwoo menelpon Eunbi ketika Eunbi ingin memberitahu Seungwoo mengenai rumah sakit dimana Yuqi dan Yena dilarikan.
"Kak? Bisa ke rumah sakit? Yena sama Yuqi kecelakaan di depan rumah gegara orang yang bawa mobilnya itu mabuk. Ke rumah sakit XX ya. Secepatnya karena mungkin Yena mau dioperasi."
Tanpa perkataan apapun, Seungwoo langsung menutup teleponnya. Firasat yang terlintas tadi ternyata menyiratkan bahwa kedua anaknya dalam bahaya. Andai ia mengikuti apa yang dikatakan Yena, mungkin ini tidak akan terjadi.
Seungwoo pasrahkan semuanya pada Sang Pencipta. Apa yang disampaikan Eunbi tadi entah kenapa sudah bisa menyiratkan bahwa Yuqi tak terselamatkan. Iya. Dia telah pasrah. Lagi-lagi ia kehilangan perempuan-perempuan terbaik dalam hidupnya.
❄❄❄
lagi-lagi aku jahat hehe :"D
maapkeun aku mbak yuqi dan mbak yenaThanks for you because you read this chapter until end. ❤
Dont forget to vote and comment 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
hidden things | nct . skz 00l
Fanfictionwhat do you know about us? ©cremxbrulexx, 2020