Mina dan Sana sudah berada di depan ruang operasi menemani Felix. Soal Mingyu dan Chan, sepertinya keduanya memilih menenangkan diri di toilet. Jaehyun? Dia berada di depan ruang UGD bersama Rose, menunggu kabar Jiho.
Berselang 20 menit, akhirnya seorang Dokter keluar. Jaehyun dan Rose yang sedari tadi duduk, langsung bangkit begitu Dokter perlahan datang mendekati mereka. Belum mendengar satu kata dari Dokter, entah kenapa Rose sudah bisa merasakan firasat terburuk. Oleh karena itu Rose mulai menangis, sontak hal itu mengalihkan atensi Jaehyun dan Dokternya.
"Hey. Its okay. Jiho will be okay," ujar Jaehyun yang kemudian menarik Rose ke dalam pelukannya.
"Dok, boleh katakan bagaimana hasil pemeriksaannya?" tanya Jaehyun.
Wajah sendu Dokter dan gelengan kepala kecil sudah membuat Jaehyun paham bahwa Jiho gagal untuk di selamatkan.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami tidak dapat menyelamatkan Nona Jiho, dan menurut petugas di ambulans, kami sudah mendapatkan kabar bahwa Nona Jiho meninggal di tempat. Jadi, berdasarkan informasi yang petugas ambulans dapatkan, Nona Bang Jiho meninggal pada tanggal 6 Februari 2018, pukul 6.09 p.m. Kurang lebih seperti itu, dan sekali lagi saya minta maaf. Sekian, saya mohon izin pergi, dan terima kasih." Dokter membungkukkan badannya dan kemudian berlalu meninggalkan keduanya yang membeku pasca mendengar berita bahwa Jiho telah tiada.
Ketika Dokter menjelaskan semuanya, Rose berhenti menangis untuk sesaat. Ketika ia mendengar kalimat dimana Dokter mengatakan bahwa Jiho meninggal di tempat, Rose kembali menangis. Jaehyun memang tegar, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ia menitikkan air mata.
Jaehyun :
Rest in Peace, Bang Jiho.Pesan itu di terima oleh Sana, Mina dan Mingyu, namun tidak untuk Chan. Sana memang sudah masuk ke ruang rawat karena Seungmin telah dipindahkan dari ruang operasi. Jadi, Mina menemani Felix, dan Mingyu menemani Chan.
Mina akui dia bingung bagaimana mengatakannya kepada Felix. Untuk seumuran Felix pasti sudah mengerti, namun ia masih remaja, tidak ada yang tahu bagaimana gejolak emosinya kelak. Daripada kebingungannya tak berakhir, akhirnya Mina memilih menenangkan Felix terlebih dahulu.
"Felix." Mina memanggil nama Felix dengan lembut, lalu menarik tubuh Felix yang tingginya sudah melebihinya, dan memeluknya sembari mengelus punggung Felix.
"Iya?" jawab Felix dengan suara yang pelan.
"Maaf mengatakan ini secara tiba-tiba ya," suara Mina yang makin pelan dan serak, membuat Felix berasumsi bahwa Mina mulai menangis, "Maaf sekali.."
"Saya tahu kamu orang yang kuat. Saya juga tahu kamu pasti bisa menerima ini," ujar Mina dengan suara yang parau. Di situ Mina sudah sesunggukkan karena tangisnya tak bisa ia hentikan. Memang Felix itu kuat, tapi mendengar Mina menangis turut membuat ia juga menangis. Sepertinya Felix sudah merasakan apa yang dirasakan Mina sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
hidden things | nct . skz 00l
أدب الهواةwhat do you know about us? ©cremxbrulexx, 2020