Mashiho berdiri mendekati Nako."Aku udah pernah bilang belum? Kalo Aku suka Kamu." Mashiho tersenyum kemudian terjatuh ke pelukan Nako.
"Apaan sih."
Nako memalingkan wajah nya merasa tidak nyaman dengan posisi seperti ini.Wajah nya memanas perasaan nya tidak pernah sekacau ini.
"Mashiho?" Nako menepuk-nepuk punggung Mashiho agar cowok itu tidak membebankan tubuh nya.
"Berat!" Keluh Nako tapi tidak mendapat reaksi apapun.
Hanya untuk memastikan semua baik-baik saja Nako menatap ke arah Mashiho, mata nya tertutup dengan nafas yang begitu teratur.
"Jangan-jangan pingsan?" Pikir Nako.
Dengan sekuat tenaga Nako memindahkan Mashiho ke kursi samping.
Beneran deh Nako engga paham kenapa Mashiho kesini di tambah sikap nya yang aneh membuat Nako frustasi kenapa bisa memperdulikan orang di hadapan nya.
Nako naik ke kamar nya mengambil ponsel untuk menghubungi Asahi karena sekarang Asahi berada di kubu nya jika menghubungi nya mau beralasan apa?
Hubungan Nako sedang tidak baik dengan mereka, Nako peka bagaimana sahabat nya tidak suka jika Nako dekat dengan anggota PENA.
"Asahi." Setelah panggilan tersambung Nako menjelaskan situasi sekarang.
"Asahi ke sana sekarang." Panggilan pun terputus.
Nako kembali ke ruang tamu tidak ada yang berubah Mashiho masih tetap sama saat Nako tinggal tadi.
Nako mendudukkan diri nya di samping Mashiho sambil berfikir kenapa bisa ada orang yang jalan pikiran nya seperti itu?
Nako mengulurkan tangan nya ke kening Mashiho, benar dugaan gadis itu ternyata Mashiho terserang demam.
"Ck, demam kan." Dengus Nako beranjak mencari kotak obat-obatan nya.
Di saat Nako membuka kompres pack terdengar suara ketukan di pintu, ah.. Nako yakin itu Asahi jadi Nako langsung membuka pintu mempersilahkan tamu yang Nako undangan.
"Kenapa gerbang nya engga tutup?"
Mata Nako mengedip beberapa kali lalu tersadar bahwa Dia lupa menutup gerbang nya tadi."Hehe Iya lupa."
Asahi melihat benda yang Nako pegangan lalu mengambil nya."Kunci gerbang nya dulu."Nako menganggukkan kepala berjalan keluar untuk mengunci gerbang nya.
Sedangkan Asahi duduk di samping Mashiho menempelkan kompres pack lalu berbisik dengan suara mengintimidasi."Se-nekat ini biar di perhatiin sama cewe Gua."
Baik, Ayo tebalkan garis bawah miringkan kata-kata cewe Gua.
Mashiho mulai tersenyum dengan mata yang masih tertutup. "Yah ketauan."
Sekarang Mashiho sudah sadar atau bisa kita bilang sudah berhenti bersandiwara?
Mashiho mendengus kesal saat Asahi mulai menggenggam tangan Nako posesif, menunjukkan bahwa Cowok itu tidak akan pernah memberi kan Nako kepada siapapun.
"Lu mau nyebrang apa gimana?" Celetuk nya mulai meminum teh yang Nako bawa tadi.
"Jomblo diam."
Nako menatap tangan nya yang di genggam Asahi kemudian menatap Asahi dengan air muka terang-terangan menatap tidak suka ke arah Mashiho.
Entah kenapa kesana nya sangat menggemaskan saat ini.
ada dorongan dari antah brantah Nako melepaskan genggaman mereka beralih mengacak rambut Asahi yang sedikit basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME TO ME [COMPLETE]
FanfictionTak peduli kata orang, Aku akan menghapus semua nya agar kau dapat bersinar-2020