Nako terbangun, pandang yang pertama di lihat adalah langit kamar yang berwarna biru.
Mata nya mengerjap beberapa kali, ada perasa aneh yang mendadak muncul.Seperti ada sesuatu yang hilang dari diri nya.
Saat Nako sedang terhanyut dalam fikiranya, bunyi ketukan pagar mengalihkan semua perhatian.
Nako mulai beranjak berdiri membuka jendela kamar melihat siapa yang mengetuk pagar, siapa tahu kan orang iseng.
Mata Nako menyipit melihat keluar karena cahaya matahari yang begitu menyengat siang ini."oh kurir."
Nako buru-buru keluar kamar untuk menerima paket dari kurirnya, takut itu adalah paket penting milik Ayah nya.
Namun, saat Nako sampai di depan gerbang tidak ada kurir melainkan ada cowok berpakaian tuksedo.
"Loh?" Nako melihat ke sekitar mencari orang yang mengetuk pagar nya.
"Selamat siang." Cowok bertuksedo itu Jaehyuk.
"Kurir nya mana?" Tanya Nako membuat Jaehyuk tertawa."Halu deh, mana ada kurir seganteng Aku."
Nako mengerjapkan mata nya mulai meletakkan tangan kanan nya di kening kemudian menggeleng kepala.
Demi apapun Nako liat kok orang pake jaket orange terus bawa kotak sambil bilang 'Paket' tapi kok berubah jadi Jaehyuk?
"Beneran kok ada kurir tadi." Kekeh Nako tidak mau di bilang halu.
Jaehyuk mengangkat totebag nya."Belum makan kan? Aku bawain makanan."
Nako menggaruk pelipis nya kemudian mempersilahkan Jaehyuk masuk ke rumah.Bagaimana pun makan dulu baru mikir nya.
Nako mempersiapkan minum dan beberapa alat makan, baru bergabung dengan Jaehyuk duduk di ruang tamu.
"Bentar.., Kenapa kamu di sini?" Tanya Nako sebelum menyuap kan makanan nya.
"..Main?" Jawab Jaehyuk agak ragu.
Nako menatap Jaehyuk curiga. "Sebenernya Aku udah engga mau berurusan sama Kamu, tapi makasih buat makanan nya."
Jaehyuk tersenyum lega.Jaehyuk khawatir tentang Nako yang sakit dan setelah membaca chat Mashiho di grup membuat Jaehyuk makin kalang kabut mikir aneh-aneh tentang keadaan gadis di samping nya ini.
Nako hanya makan dengan tangan yang sibuk melihat ponsel nya.Ada beberapa pesan dari grup chat sahabat dan beberapa pesan dari anak Olimpiade.
Pertanyaan mereka sama saja seperti 'kenapa hari ini tidak bisa masuk sekolah?' Iya, hari ini Nako tidak bisa menjalankan aktivitasnya.Padahal Nako hanya demam sedikit tapi sang Ayah bersikeras agar Nako istirahat di rumah dulu sampai keadaan nya benar-benar baik.
Nako melirik Jaehyuk "Jaehyuk."
"Hm?"
"Tadi beneran engga ada kurir?" Tanya nya membuat Jaehyuk memutar mata nya jengah. "Se-enggak percaya itu kah? Nako sama Jaehyuk?"
"Iya."
Jawaban Nako membuat keheningan beberapa saat sampai Jaehyuk bersuara lagi.
"Padahal dulu kita deket tapi kenapa sekarang Nako hati-hati banget sama Jaehyuk?"
Nako terdiam.
"Kesalahan Jaehyuk fatal banget sampai Nako sebenci itu?" Jaehyuk menundukkan kepala nya.
Entah kenapa tenggorokan Nako sekarang sangat kering, perkataan Jaehyuk sangat mencekik.
Nako sudah melupakan semua nya bahkan Nako sudah berjanji akan bersikap bahwa tidak terjadi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME TO ME [COMPLETE]
FanfictionTak peduli kata orang, Aku akan menghapus semua nya agar kau dapat bersinar-2020