9

176 34 6
                                    

Sore itu Mashiho habis kan dengan latihan basket karena sebentar lagi pertandingan antar sekolah di adakan.

Walaupun proporsi tubuh Mashiho tidak setinggi tim basket lain nya tapi soal kemampuan Mashiho paling tinggi diantara semua nya.

Setiap Mashiho ikut dalam pertandingan, tim nya selalu membawa kemenangan.

"Yo! Mashi, Lu keren." Puji Chenle mulai ke pinggir lapang untuk beristirahat.

"Haha engga kok."

Guanlin menepuk pundak Mashiho."Merendahkan untuk meroket."

Mashiho tergelak. "Asal kan latihan terus bakal jago kok main basket nya."

"Tuh dengerin!" Seru Guanlin ke arah Chenle.

"Tong kosong bunyi nya nyaring." Balas Chenle mulai menyalakan kipas angin.

Jeongin yang sedari tadi latihan akhirnya menyerah dan ikut duduk di pinggir lapangan bersama teman-teman nya.

"Rajin amat Lu." Celetuk Guanlin.

"Bentar lagi kan pertandingan harus rajin latihan nya."

Mereka akhirnya terhanyut dalam diam sampai anggota cheerleaders datang untuk latihan.

Mungkin beberapa dari mereka melihat anggota cheers tapi ada juga pandangan nya ke arah seorang penonton di tribun dengan senyum cerah sedang menyemangati.

"Go Minjuu~"

"GO Hiichan~"

Mashiho tersenyum melihat kejadian itu, sungguh senyuman gadis itu menjadi sesuatu yang berharga sekarang bagi Mashiho.

"Ada Nako, Lu engga samperin Dia Jeong?" Tanya Chenle.

Jeongin hanya tersenyum membuat ketiga nya penasaran menunggu jawaban.

"Dih gila ini anak senyum doang." Kesal Guanlin melemparkan handuk ke kepala Jeongin dan langsung di lempar balik."Bau keringat Lu."

"Sana samperin." Usul Guanlin mulai mendorong bahu Jeongin.

"Engga." Perkataan Jeongin membuat ketiga menganga benarkah seorang Jeongin bilang engga untuk masalah per-Nako-an.

"Gua sekarang sadar mungkin Gua terlalu suka sama Dia sampai jadi bodoh seharusnya engga gitu kan?"

Guanlin dan Chenle menutup mulut mereka."Gilaaaa~" Ucap kedua nya bersamaan.

"Fiks! Lu akhirnya bisa keluar dari PENA kalo kaya gini."

Mendengar perkataan dari Chenle semakin membuat pendengar Mashiho tertarik.

"Kok bisa gitu?"

Chenle tertawa. "Oh? Lu belum tahu yah?"Chenle menganggukkan kepala nya.

"PENA itu grup chat buat orang yang suka sama Nako atau mungkin kek Dia nih bucin kebangetan." Ujuk Chenle ke arah Jeongin.

"Dia udah masuk grup PENA juga." Ucap Jeongin membuat kejutan untuk Chenle bertambah.

"Serius? Kok bisa ahahaa, aneh aneh aja sih Lu.Makanya jangan deket sama Nako biar engga masuk PENA kalo dah masuk bakal susah keluar nya."

Guanlin menatap tajam Chenle."Le, Lu terlalu banyak omong."

"Sorry Lin, Gua bakal banyak omong untuk ini."

Chenle mulai mendekat ke Mashiho."Gampang kok keluar dari grup PENA dengan aman, tinggal Lu cari pacar dan jauhi Nako."

Chenle membuat geraka seperti membuka pintu dengan kedua tangan. "se_le_sai! pasti Lu di kick dari grup itu."

Mashiho menganggukan kepala nya."Jadi Lu bakal cari pacar juga Jeong?" Jeongin hanya tersenyum mulai menundukkan kepala nya.

COME TO ME [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang