Pagi ini Nako tersenyum cerah melihat nama nya tercetak besar di mading sekolah.
Sekarang Nako bisa menghela nafas sebentar sebelum menyelesaikan semua nya.
Tidak peduli jika kenyataan yang Dia terima nanti benar, Nako harus menghadapi nya.
Nako tersenyum melihat ketiga sahabat menyambut kedatangan nya dengan senyum terpatri di wajah mereka.
Entah kenapa ucapan Somi waktu itu terlintas saat mata Nako bertemu dengan mata Hitomi.
"Selamat Nakooo." Seru Yuri memeluk Nako.
Seisi kelas mulai menyalami Nako memberikan ucapan selamat atas kemenangan nya.
Perasaan bahagia yang meletup beradu dengan pemikiran negatif yang mulai menyerang pikiran Nako.
Hitomi mulai berdiri berjalan kearah Nako yang menjadi pusat perhatian, pipi nya tertarik menampilkan gigi kelinci yang manis. "Selamat yah Nako, Kamu emang kebanggaan keluarga."
Ada jeda beberapa detik dari pergerakan Nako akibatnya kata-kata yang keluar dari Hitomi.
Rasa nya sedikit menyakiti kan mendengar kata 'keluarga' apalagi Hitomi tahu betul seluk beluk tentang kata keluarga bagi Nako.
Nako mencoba untuk tersenyum. "Ma__." "Nako." Ucapan nya terpotong.
Suara datar itu mendapat semua perhatian bahkan beberapa dari mereka mulai berbisik menatap orang yang berada di barisan belakang.
Orang itu adalah Asahi yang kini membuat satu kelas heboh dengan sikap nya.
Asahi mengulurkan kotak berwarna biru ke hadapan Nako."Selamat Nako."Asahi menundukkan kepala menatap manik bulat Nako.
Nako diam menatap kotak yang di pegang Asahi sangat rapih dan cantik.
Saat Nako mengadah untuk menatap Asahi, Dia menyadari sesuatu jika pipi Asahi mulai memerah yang mengundang lesung pipi nya muncul.
"Um... " Saat tangan Asahi ingin menarik tangan nya mundur Nako dengan cepat memegang kotak berwarna biru itu. "Makasih Asahi."
"CIEEE!!" Satu kelas makin heboh dan gemas, mereka mulai berspekulasi bahwa kedua orang itu adalah sepasang kekasih.
Bel berbunyi membuat keributan itu mulai meredam, semua siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
"Kirain Lu engga doyan cewek." Ledek Sungchan.
"Gua straight." Geram Asahi mulai duduk kemudian menyatukan dahi nya dengan meja.'gila malu banget.'
Nako tersenyum tidak terpikir bahwa Asahi akan memberi hadiah apalagi di tempat seramai ini.
Nako menatap kotak di depan nya ternyata di samping pembungku kado ada gambar yang Nako yakin adalah Asahi,Jaehyuk dan Mashiho.
"Isi nya apa?" Tanya Hitomi yang sudah di samping Nako."Engga tahu."
"Buka dong~" Bujuk Minju ikut penasaran dengan isi kotak nya
Nako menggelengkan kepala nya tanda penolakan membuat ketiga gadis itu mendesah kecewa."Tuh ada guru."
###
"GIMANA!" Tanya Jaehyuk yang tidak percaya dengan cerita Asahi.
"Iya gitu."Jawab Asahi seadanya.
"Kita di maafin nih? Sumpah?" Semangat Mashiho tidak sengaja mencubit lengan Jaehyuk."Sakit gblk"Keluh nya.
"Kaya nya Nako cuma kasian doang sama Gua jadi di terima."
Mendengar penjelasan dari Asahi ke-dua nya menganggukkan kepala, tidak mungkin kan semudah itu.
"Kamu." Ke-tiga nya menganga tidak percaya melihat siapa yang sedang berdiri depan sekarang. "Apa?"
"Nako.. "
Nako mengalihkan pandangan nya ke arah samping."Ikut Saya sekarang." Ucapan nya mulai berjalan meninggal ke-tiga orang yang sedang membeku.
"Heh! Anjim jalan ayo!" Greget Jaehyuk yang sudah sadar.
"Loh iya!"
Ke-tiga muali berlari mengejar langkah Nako, mereka mulai menyamakan langkah berjalan di samping kanan kiri.
Nako yang risih di tatap akhirnya berhenti menatap sengit ke tiga nya. "Kasih jarak satu meter."
"Oh iya."
"Maaf."
Ke-tiga mundur memberi jarak yang Nako minta kemudian mengikuti langkah kecil Nako.
Ada rasa yang bahagia saat berjalan di belakang dan menatap punggung kecil di depan nya.
"Lucu."
"Makasih."Jawab Jaehyuk percaya diri yang langsung di siku oleh Mashiho.
Nako berhenti di belakang sekolah membuat mata Asahi melebar, Dia khawatir jika Jaehyuk dan Mashiho akan mengacaukan tempat keramat nya ini.
"Oke jelasin tentang PENA sekarang." Ucapan Nako tanpa salam dan pembukaan.
Mereka saling melemparkan pandang seperti ber telepati entah kenapa rasa bahagia mereka sedikit meredup setelah tahu apa yang di ingin kan oleh Nako sebenarnya.
"Oke Asahi bakal jelasin." Ucapan nya mulai maju satu langkah lebih dekat dengan Nako.
"Na, Asahi temen kelas Nako dan udah jadi anggota PENA saat kelas 10 Nako juga tahu kan Asahi yang pernah laporin grup itu ke Nako.Dulu Asahi jadi pengamat di kelas biar Bang Yoshi gampang cari orang yang Suka Nako terus gitu.."
Nako memijat pelipis nya"Lanjut grup sekarang."
"Untuk grup chat yang sekarang Asahi bingung karena ini beda dengan grup yang pertama tiba-tiba Asahi udah masuk di grup chat nya tanpa ada apapun dan Bang Yoshi bukan admin nya."
"Iya ini bukan grup chat taruhan yang di buat sama Bang Yoshi." Potong Jaehyuk.
"Jaehyuk engga tahu kenapa tiba-tiba ada di grup chat itu dan ternyata ada Asahi juga.Jaehyuk udah coba chat admin nya tapi besok nya Jaehyuk di pukuli."
Mashiho melirik Jaehyuk ada senyum nya terbentuk beberapa detik sebelum memotong ucapan Jaehyuk.
"Na, Kamu masih inget soal stalker yang ikuti kamu?"Nako menganggukkan kepala nya.
"Bisa jadi kan itu admin dari grup PENA?"
"Stalker apa?" Tanya Asahi.
"Iya, Aku juga ada pikiran seperti itu tapi alasan nya apa?" Mereka semua terdiam tidak tahu apa jawaban untuk Nako.
"Kaya nya engga ada hubungannya?"Jawab Jaehyuk ragu membuat Mashiho tersenyum remeh.
"Liat dong Jae, deskripsi grup aja kaya gini banget."
"Iya deskripsi apaan harus cari pacar dulu baru bisa left dari Grup Chat." Timpal Asahi memberikan ponsel nya ke Nako agar Nako bisa melihat grup chat itu.
"Terobsesi banget sama Kamu." Mereka mengangguk meng-iya kan ucapan Mashiho.
"Oke." Nako mengembalikan ponsel Asahi.
"Asahi mulai sekarang jadi pacar Nako."
#
Mashiho membanting pintu atas sekolah, mendendang kursi rusak yang tergeletak di pojok kiri.darah mendidih emosi nya meluap begitu saja. "AAARRRGGHH."
BERSAMBUNG~
####
Dadah hehe :)
KAMU SEDANG MEMBACA
COME TO ME [COMPLETE]
FanfictionTak peduli kata orang, Aku akan menghapus semua nya agar kau dapat bersinar-2020