1

1.2K 138 7
                                    

Di warung kopi sedang ritual malem minggu.Anak muda sekarang emang suka nya nongkrong sambil cuci mata kata nya sih biar mood nya naik.

Ada yang lagi makan berbincang mesra, ada yang lagi tebar pesona sana sini ada juga yang mageran akhirnya cuma mojok main game.

"Dih Gua kalah." Kesal bocah jangkung yang bernama Haruto.

"Noob." Ejek Mashiho puas.

"Hoi!" Atensi kedua nya mengarah ke sumber suara.

"Bang Junkyu!" Teriak Haruto gembira, akhirnya bisa bertemu dengan Abang yang paling soft macam Junkyu.

"Apa kabar." Sapa Junkyu menepuk pundak kedua teman nya itu.

"Baik Bang."

Mata Haruto menangkap sesuatu tidak biasa dari seorang Kim Junkyu."Gebetan baru Bang Junkyu?" Tanya Haruto ceplos engga pake basa basi.

Junkyu tertawa kemudian meraih pundak gadis yang di belakang nya dan dengan bangga memperkenalkan. "Kenalin Dia pacar Gua."

"Halo." Sapa gadis itu agak terkesan sungkan.

Mashiho beranjak dari duduk nya. "Gua ke sana dulu yah."

"Lah kemana Bang?" Tanya Haruto yang tidak mau ditinggal sendirian berakhir jadi nyamuk buat pasangan baru ini.

"Pesen minum."

Haruto mengangguk paham akhirnya rela melepaskan Mashiho, alay emang ini anak.




"Tsk! apa nya yang mau fokus belajar." Dumel Mashiho.

"Mashi!" Teriak Jihoon yang baru datang ke warung ini bersama mbak pacar tentunya.

"Mau kemana?"

Mashiho terkekeh. "Mau pulang Bang."

"Loh? Tumbenan" Sahut mbak pacar nya Jihoon.

"Iya mbak, lagi engga mood."

Jihoon mengerti, Dia menepuk pundak Mashiho."Ya udah hati-hati pulang nya cio!"

Mashiho angguk kepala sambil dadah dadah, soal pesen minum Dia bohong. Mood nya sekarang drop banget pengen rebahan terus dengerin lagu wayo.

"Woy! Mau kemana?" Itu Yoshinori baru dateng bareng Asahi sama Jaehyuk.

Mashiho menghela nafas berat.Mau pulang kenapa terus ada halangan sih? "Pulang."

Ketiga nya kaget mendengar penuturan Mashiho, engga biasanya seorang Mashiho pulang duluan sebelum warung tutup.

"Bentaran lah, war dulu." Ajak Jaehyuk.

"Iya Gua dah janji sama geng sebelah.Kita mau war, ajakin Haruto juga." Yoshinori mencoba menjelaskan situasi nya sekarang berharap Mashiho mengagalkan acara pulang nya.

"Lu engga boleh pulang." Asahi pun bersuara.

"Gua mau pulang."

Mereka akhirnya berdebat depan warung sampai ada yang mencengkram lengan jaket Mashiho membuat perdebatan mereka selesai begitu saja.

"Ayo pulang!"

"APA!!?"



Iya.., akhirnya Mashiho anter orang yang tadi pegang lengan nya.Dia kenal kok sama orang ini salah satu dari geng yang kata nya engga boleh di sentuh.

Ini pertama kali nya Mashiho boncengin cewe selain keluarga nya.Demi apa pun ini detak jantung nya Mashiho engga karuan.

"Maaf ini jalan nya kemana lagi yah?" Tanya Mashiho yang bingung ada pertigaan di depan nya.

"Lurus terus."

Penumpang nya dari tadi diem engga ada niatan jelasin kenapa tadi ngebet banget anterin pulang.

Mashiho juga engga masalah sih lagian berkat Dia, Mashiho ada alasan pulang.

"Makasih kak." Pelan penumpang.

Mashiho kaget."Eh? Kita seangkatan kok."

"Oh? Iya, Makasih yah entar di belok kiri." Kata nya membuat Mashiho reflek angguk kepala.

Pundak Mashiho ditepuk tepuk. "Stop.. Stop dah sampai." Mashiho langsung ngerem.

"Haahh~ Makasih yah!" Mashiho cuma bisa angguk angguk mirip boneka di dasbor.

Gadis itu membuka tas nya mengambil beberapa uang. "Umm.., buat beli bensin. Sekali lagi makasih banget."

Mashiho geleng-geleng kepala. "Gua bukan tukang ojek."

"Nama Aku Nako, kelas 11-1."

Mashiho menyerkitkan alis nya, kenapa geng yang katanya engga bisa disentuh punya anggota imut & soft macam Dia?.

"Oh.., Gue Mashiho, kelas 11-4."

Nako tersenyum. "Mau masuk engga?"

"Gue mau langsung pulang, Lu masuk ke rumah sana." Tiba-tiba nafas Mashiho tercekat kenapa Dia bersikap seperti itu?

Nako mengangguk paham. "Sekali lagi Makasih banyak, Hati-hati di jalan."

COME TO ME [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang