بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Jangan lupa vote dulu sebelum baca, kalau enggak nanti Halwa nggak rido kisahnya dibaca silent reader.
Selamat malam Ahad ✨
Terutama untuk jomblo yang lebih memilih baca wattpad.
Selamat untuk yang sudah menemukan pasangan.
Semoga selalu diberkahi.
Selamat membaca
.
.
.🕊️🕊️🕊️
"Jangan terlalu nurut sama orang tua. Kalau nanti dia nyuruh kamu ngelakuin apa yang kamu nggak suka, apa kamu tetap bakalan ngelakuin itu?"
Sayup-sayup aku mendengar suara dokter Atha. Dia sudah pulang berarti. Aku berjalan mendekati pagar. Kulihat dia sedang berbicara dengan seseorang di luar pagar. Dhea? Ya ampun! Tu cewek ngapain, sih? Aku mencoba bersembunyi di balik pohon yang ada di halaman rumah ini, kepo apa yang tengah mereka bicarakan.
"Tapi saya suka, kok, kasih pak dokter makanan. Tolong terima, Dok."
"Berhenti sampai di sini ...."
"Maksudnya?"
"Maaf saya nggak bisa terima lagi."
"Ih terima aja, Dok. Saya tulus sama dokter. Bukan karena perintah ibu. Karena saya suka sama pak dokter. Awalnya iya, sih, saya disuruh ibu, tapi ngeliat reaksi dokter waktu pertama kali saya kasih masakan ibu, saya jadi suka. Sejak saat itu saya mulai kebayang-bayang ...."
"Saya nggak kekurangan makanan. Sekali dua kali saya masih bisa terima untuk menghargai sebagai tetangga, tapi kalau terlalu sering, saya takut kasih kamu harapan. Kamu masih muda. Jangan turuni harga diri kamu sebagai perempuan dengan berbuat seperti ini."
Dhea terdiam.
Dokter Atha balik ke kanan, masuk ke halaman dan berjalan memasuki rumahnya. Sedangkan aku buru-buru keluar dari persembunyian dan menghampiri dokter Atha, aku pamit pulang tapi ia tak menghiraukan. Positif thinking, mungkin sedang ada masalah soal pekerjaan ditambah ucapan Dhea.
Dhea mendelik saat melihatku, lalu berlari meninggalkan tempatnya berdiri. Aku rasa dia sedang menanggung kecewa dan malu. Kalau bukan karena perasaan sesama perempuan, mungkin aku sudah mentertawakan dia. Tapi aku ini punya hati. Bisa merasakan sakitnya yang namanya penolakan.
"Gila, sih, si Dhea berani banget ngajak PDKT." Aku terheran-heran bisa-bisanya Dhea mendekati lelaki model dokter Atha. Nggak ngaca atau gimana, sih? Lagian Bu Leni kepedean mau deketin anaknya ke dokter Atha. Bukan maksud aku menghina karena posisinya sebagai anak pembantu, tapi, ya, aku kalau ada di posisi Dhea mana bisa menyatakan perasaan secara gamblang seperti itu.
Ternyata Dhea lebih berani dari yang kubayangkan. Dia pikir dengan wajah cantiknya bisa menarik perhatian semua cowok? Hanya modal cantik? Maaf, nih, Dhe, kalau aku boleh jujur, lelaki berkualitas tidak akan melirik perempuan yang hanya bermodalkan cantik saja.
🕊️🕊️🕊️
"Halwa mau ke mana? Teteh baru dateng kamu malah mau pergi."
Karena sekarang musim libur tahun baru, kakakku datang bersama suaminya dari Jakarta. Mereka baru tiba di rumah saat aku baru menutup pintu rumah. Aku pikir mereka akan datang nanti agak siangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You √
RomantikMencoba tetap bertahan denganmu, meski berkali-kali aku jatuh karenamu. Namun ... terima kasih karena berkatmu juga, aku bertumbuh menjadi lebih dewasa dari yang dulu. Selain itu, aku, Halwa, mencintaimu, lelaki yang kupilih sebagai imamku. 🕊️🕊️🕊...