KEKUATAN

1.8K 211 1
                                    

✺✺✺
.
.
.
.

Setelah kejadian semalam, Nada tersenyum lebar didepan cermin rias nya. Hari ini Ia terlihat lebih berbeda dari sebelum nya. Cantik gumam nya percaya diri.

Pagi ini Ia sudah siap dengan seragam sekolah nya. Rambut nya ter urai sempurna membuat nya lebih cantik.

Ia tersenyum lebar dan segera beranjak turun. Hari ini Hari senin. Jadwal Nada check up nanti siang. Ia tidak boleh terlambat, sepulang sekolah nanti ia akan segera menemui Dr velyn.

"Pagi ma.. Pa.. Kak jea.." Masih seperti kemarin, wisnu dan jea tetap dengan pandangan tidak suka nya. Berbeda dengan resa, ia tersenyum dan mengangguk menatap Nada. Pagi ini mama nya lah yang akan menjadi kekuatan nya.

"Pagi sayang... Duduk gih kita sarapan bareng" Sapa Resa tak kalah hangat dari Nada.

Jea dan wisnu menatap Resa dengan pandangan yang sulit di artikan. Resa yang merasa dipandangi kini balik menatap mereka bergantian.

"Why?! Nggak salah kan ngajak makan anak sendiri" Ucap Resa menekan kan kata anak kepada mereka.

Lauren yang sibuk dengan pekerjaan nya kini teralihkan menatap Resa tak percaya. Tapi didalam hati nya ada rasa senang melihat perlakuan Resa kepada Nada. Meskipun sangat tiba-tiba Lauren tidak peduli. Yang terpenting sekarang Nada masih bisa merasakan sedikit kasih sayang dari orang tua nya. Ohh ya mama nya lebih tepat.

"Nada berangkat sekarang ma, pa. Hari ini ada tugas dari bu nita." Resa mengangguk mengiyakan ucapan Nada. Sebelum Nada beranjak, resa terlebih dahulu mengecup kening putri nya, lalu ia membisikan sesuatu ditelinga Nada. "Kalau butuh sesuatu, hubungi mama" Nada tersenyum dan pergi.

Uhuk.. Uhuk.. Nada menghembuskan nafas jengah. Kenapa harus sekarang? Kenapa rasa sakit nya datang diwaktu dan tempat yang salah. Kalau bisa menahan nya, Nada lebih memilih menahan nya dari pada didepan keluarga nya.

Dengan cepat resa menghampiri Nada dan tampang panik. Apa ini gejalanya? Batin Resa.

Jea yang melihat pemandang itu, membuatnya memutar bola mata malas.
"Alah.. Caper lo bangkee!"

"Jea jangan gitu." Ujar Resa. Ia bingung harus melakukan apa sekarang. Wisnu yang sedari tadi diam, Ia segera beranjak pergi ke kantor. Tidak menghiraukan Nada yang menahan sakit, Ia justru dengan langkah yakin keluar rumah. Diikuti jea yang selalu diantar wisnu ke kampus nya.

Resa menghela nafas kasar melihat tingkah wisnu. Bisa bisa nya juga jea mengatakan hal itu. Kalau seandai nya jea tau penyakit Nada, apa dia masih tetap mau mengatakan hal seperti itu?

Uhuk.. Uhuk.. Suara Nada berhasil membuyarkan lamunan nya. Resa terkejut saat melihat darah ditangan Nada.
Nada tersenyum melihat mama nya terkejut

"Udah biasa ma." Ujar nya menatap Resa.
"Sebanyak ini?" Tanya Resa masih dengan terkejut nya.

Nada mengangguk Dan kembali tersenyum tulus menatap darah ditangan nya.

"Sayang, hari ini jangan berangkat dulu yaaa.. Mama khawatir." Tatapan nya sendu, mata nya menatap Nada melas. Dia sangat bersyukur karna bisa memiliki putri sekuat Nada. Walaupun...

GOODBYE NADA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang