IRANA

1.6K 202 4
                                    


✺✺✺

.
.
.
.

Seperti biasa, Nada harus dengan sangat sabar menunggu ojek online langganan nya. Sebenarnya Ia berbohong kepada Al Dan teman teman nya. Hari ini Nada tidak membawa mobil. Ia hanya menutupi semua nya dari mereka.

Ia fikir hari ini pasti bang asep sudah kembali bekerja, istrinya hanya melahirkan bukan naik haji. Pasti sekarang ojol itu akan segera datang.

Derrt.. Derrt..
Nada mengangkat sambungan masuk diponsel nya, Ia tersenyum lebar melihat nama mama nya tertera diponsel nya.

"Halo ma..? " Nada tersenyum mendengar mama nya yang mendengus sebal. Sedari tadi ponsel nya terus bergetar pertanda sambungan masuk dari mama nya. Tapi Al melarang nya mengangkat, Al menyuruh Nada duduk di kursi nya Dan melarang melakukan apa pun selain memperhatikan nya piket.

Nada juga tidak tau kalau ternyata Resa lah yang Menghubungi nya.

"Ish.. Kamu ini dari tadi dihubungi susah banget deh" Celoteh Resa diseberang Sana.
"Maaf ma. Nada piket hari ini." Sahut Nada sambil memegangi dada nya yang terasa sesak.

"Ya udah. Cepet pulang Yaa. Habis ini kita ke mall" Nada tersenyum menahan sakit. Ia tidak menyangka mama nya akan mengajaknya pergi ke mall. Ini adalah pertama kali Ia pergi bersama mama nya.

"Ma.. Tapi hari ini Aku ada jadwal checkup."
Sahut Nada memelankan suara nya.
"Oh.. Iya mama lupa, hari ini papa belum pulang sayang, jadi mama nggak bisa nemenin kamu. Maafin mama ya?"
"Iya... Mama tenang aja. Nada nggak papa kok. Udah ya ma, Nada telfon mama nanti lagi. Bang asep udah datang" Ujar Nada mematikan ponsel nya.

Lalu ia tersenyum kepada bang asep Dan mengenakan helm yang asep berikan.

"Berangkaaaaat.." Ujar asep. Nada terkekeh melihat nya. Pasti ini efek punya dedek bayi batin nya.

Kemudian tidak terlalu jauh, mobil mewah hitam dibelakang nya menyusul Nada diam diam. Ira tersenyum miring dari dalam mobil "kali ini lo bakal gagal nyembunyiin rahasia lo Nada" Gumam nya. Kini tatapan nya sendu menatap punggung ringkih sahabat nya. Ira tau Nada adalah anak dari orang kaya. Tapi apa pun itu, tidak pernah menghilangkan sikap sederhana Nada.

Flashback on..
"Bang asep, nanti pulang sekolah jemput Nada jangan sampai terlambat ya.. Anterin Nada ke rumah sakit" Didalam toilet umum wanita, Ira mengerutkan dahi mendengar ucapan Nada. Apa? Rumah sakit?.

Ia fikir Nada sedang berbicara dengan seseorang secara langsung. Tapi Ia salah, saat Ira keluar Nada dengan refleks langsung mematikan ponsel nya. Nada terkejut melihat Ira disini.

"I-ira. Kok lo ada disini?" Tanya Nada menutupi keterkejutan nya.

Ira langsung menutupi keingin tahuan nya. Percuma jika Ia Bertanya kepada Nada. Pasti Nada akan terus menutupi nya.

"Gue habis buang air kecil." Sahut Ira tersenyum.
"Ira..." Nada menatap Ira penuh selidik. Meskipun Ira langsung menutupi sesuatu dari Nada, Nada tetaplah Nada. Dia bisa membaca raut wajah sahabatnya saat ini.

Ira menatap Nada tak kalah tajam mereka beradu pandang antara menyelidik dan tajam pandangan.
"Apa..."

"Nggak papa.. Ngetes kuping" Jawab Nada tanpa merasa berdosa sama sekali. Lalu Ia meninggalkan Ira yang menghentakan satu kaki nya kasar. Nada terkekeh melihat raut wajah Ira saat ini. Senang sekali Ia bisa menjahili Ira.

GOODBYE NADA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang