✺✺✺
.
.
.
.Setelah memberi tahu Resa, Ira dan Tasya pun segera pulang. Seharian menjaga Nada yang tak kunjung sadar mereka akhir nya memutuskan untuk istirahat dan kembali besok menjenguk Nada.
Diperjalanan pulang, antara Ira dan Tasya sangat hening. Tasya tahu, sangat canggung bagi Ira untuk membuka pembicaraan tapi disisi lain Tasya juga tahu Ira tidak suka dengan nya. Entahlah mungkin akan terus hening seperti ini.
"Gu-gue minta maaf sama lo Sya." Ucap Ira memecah keheningan. Tasya manggut manggut mengiyakan ucapan Ira. "Lo nggak ada niatan buat ngejelasin semua ini ke Risha? " Tanya Tasya mengalihkan pembicaraan.
"Ada. Tapi nggak sekarang, akhir akhir ini Risha sensitif banget setiap kali gue sebut nama Nada. Mungkin dia butuh waktu untuk sendiri." Jelas Ira diangguki Tasya faham.
"Ohh ya, sebenernya lo sama Al punya hubungan apa sih? Bisa deket banget gitu." Tanya Ira menatap Tasya yang asyik mendengarkan musik dari aerophone nya.
"Udah gue duga. Lo pasti nanyain hal itu asal lo tau ra, Al itu saudara gue. Tapi kita nggak sekandung, om Gunawan papa nya Al, dia kakak dari mama gue." Jelas Tasya membuat Ira membulatkan mata.
Jelas saat ini Ira sangat malu. Selama ini ternyata dia sudah salah faham tentang hubungan mereka. Tapi dengan percaya diri nya, Ira segera menepis kuat rasa salah yang melanda nya. Salah sendiri Al sama Tasya diem aja pas di salahin.
✺✺✺
Resa tersenyum hangat saat melihat Puteri nya membuka mata nya pelan, rasa khawatir nya kini sedikit berkurang. "Ma-mama.." Suara Nada sangat serak khas orang bangun tidur.Resa membantu tubuh Nada saat sang empu mendudukan tubuh nya pelan. "Kamu masih sakit sayang? Apa nya yang sakit? Kenapa bisa sampai gini? Siapa yang ngelakuin semua in_" Nada memijat pelipis nya pelan. Resa tidak biasa saja. Dia terus terusan menyerang Nada dengan pertanyaan pertanyaan.
"Maafin mama sayang, mama khawatir." Ucap Resa terkekeh karena sadar perlakuan nya sangat membuat Nada pening.
Nada terkekeh kecil dengan pertanyaan pertanyaan itu. Dia memegang pelan tangan Resa lalu tersenyum, "ma, aku mau pulang."
Resa menggeleng cepat. Tidak akan semudah itu meminta hal yang sangat berat Resa lakukan. Memulangkan Nada sebelum sembuh total? Tidak, itu tidak akan terjadi.
"Ma,, Nada udah sembuh. Nada nggak mau lama lama disini. Bau obat," Rengek Nada menutupi hidung nya.
"Nada, kamu belum sembuh total sayang, mama nggak mau sakit kamu kambuh lagi." Jelas Resa menatap Puteri nya sendu.
"Yaudah kalo gitu. Sekalian Nada nggak mau minum obat! " Tolak Nada melipat kedua tangan nya didepan dada. Resa akhir nya mengangguk pasrah, dia menghembuskan nafas pelan dan mencium kening Nada lembut.
"Oke kita pulang malam ini." Ucap Resa yang mendapatkan anggukan cepat dan senyum sumringah dari Nada.
✺✺✺
Malam ini sangat damai bagi Nada, ia tersenyum lebar menatap bintang bintang yang kerlap kerlip diatas sana. Ia akan menghabiskan malam nya sebelum tidur dengan membaca novel novel pemberian Jea.Tidak lama kemudian, Resa masuk ke kamar Nada dengan sesenggukan. Nada spontan meletakan novel yang ia baca dan segera mendekati Resa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE NADA [END]√
Teen FictionBELUM REVISI. Nada Amaro Lexandra. Gadis pejuang kasih sayang orang tua yang gagal mendapatkan keinginan nya. Dia yang harus melawan penyakit mematikan, dia yang harus menerima cacian hinaan bahkan kekerasan dari keluarga nya sendiri. Nada tidak pe...