GOODBYE NADA [END]√

PELANGI SETELAH BADAI

✺✺✺
.
.
.
.

Setelah kejadian tadi pagi, orang tua Nada tidak pernah lagi mencari cari kesalahan Nada. Entah kenapa suasana rumah sekarang menjadi sepi tidak seperti biasa.

Nada tidak menghiraukan nya. Ada atau tidak Ada nya orang dirumah, bagi nya semua sama saja. Sama sama tidak Ada yang peduli dengan keberadaan Nada.

Saat ini Ia memutuskan untuk mandi. Lebih baik Ia bersih bersih badan dan beranjak tidur karna hari semakin malam.

Tujuh menit, adalah waktu yang tepat untuk mandi. Tidak suka berlama lama dikamar mandi, Nada segera mengganti pakaian lalu merebahkan badan nya di ranjang kamar nya.

Nada mulai memejamkan Mata nya dan berharap malam ini akan berakhir dengan baik. Saat teringat sesuatu Nada beranjak duduk di depan cermin meja rias nya, Ia meraih tas sekolah dan mengambil ponsel nya. Segera Ia menyimpan kontak baru di aplikasi WhatsApp nya. Setelah itu ia mengetikan pesan untuk seseorang.

Anda
Selamat malam tante☺,
Ini Nada.

Dr. Velyn
Ehh cantik. Selamat Malam juga.

Anda
Tante Nada mau minta tolong
Sama tante.

Dr. Velyn
Boleh sayang. Minta tolong apa?

Anda
Tante tolong Yaa rahasiain
Penyakit Nada. Terutama sama mama papa.

Dr. Velyn
Ha. Nggak bisa dong Nada.
Penyakit kamu ini bahaya, tante nggak mau
Ambil resiko. Orang tua kamu harus tau.
Tante kira kamu udah ngasih tau
Mereka dari tadi.

Nada tahu, saat ini velyn mungkin sangat marah. Velyn tidak mau terjadi apa apa dengan Nada. Nada menghembuskan nafas pelan dan tersenyum. Lalu ia kembali mengetikan sesuatu untuk velyn.

Anda
Tante plis. Nada cuma kasihan sama
Mama papa. Nada nggak mau
Jadi fikiran mereka.

Dr. Velyn
Apa kamu yakin sayang?

Anda
Nada yakin tante.

Dr. Velyn
Baiklah. Tapi kamu harus janji
Mulai sekarang kamu
Harus rajin check up.
Tante nggak mau terjadi sesuatu sama kamu.

Anda
Iya tante velyn janji.

Dr. Velyn
Jadwal kamu tante perketat 3 minggu
2 kali. Setiap hari senin sama
Rabu. Jam nya terserah kamu.

Anda
Siap bos!

✺✺✺

Malam ini geng pangeran tembok tengah berada di rumah Marvin. Mereka tidak pernah berfikir membuat markas mereka sendiri, kalau Al mau dia akan menyewa bahkan membeli apartment untuk markas mereka. Tapi tidak. Meskipun Al lebih dari cukup di bilang anak sultan, Ia selalu menggunakan fasilitas yang ada.