Halooo, met malam, whhwhwh aku baru buka wp dan ga nyangka votenya bisa lebih dari 10 🤧🤧 thank you guys. Selamat membaca, dan jan lupa vote. Have a nice dream, and day 🤓🌼
Hechan masih menutup mulutnya. Benar juga, Hechan tinggal bilang apa yang dia tahu dan pernah lihat. Dengan begitu ga akan ada salah paham antara mereka. Mereka juga ga perlu memperpanjang masalah ini dan tinggal tanya rame-rame ke Dad Johnny.
"Sori, kalau gue bikin masalah makin panjang, dengan gue yang diem-diem ga jelas." Kata Hechan.
"Ga masalah." Jawab Jeno sambil nepukin bahu Hechan.
"Gue ga tahu kalian mau percaya atau enggak. Ini yang gue yakinin-" Kata Hechan.
"Waktu kecil, waktu kita sekitar SD kelas 1 atau 2, gue pulang les sama Daddy. Kalian waktu itu dirumah, kan, sendirian? Gue di jalan lihat Mommy sama Om Jaehyun ciuman."
"Hah?" Potong Mark. Terlihat wajahnya benar-benar ga percaya sama Hechan.
"Kan udang gue bilang kalau enggak percaya-"
"Tunggu dulu, Mark. Lanjutin dulu, Chan." Kata Jeno karena dia ga mau dengerin Mark protes.
"Gue nunjuk dimana Mommy sama Om Jaehyun, dan Daddy langsung gendong gue, nutup mata gue. Awalnya gue mana ngerti. Sampai di rumah, Daddy nyuruh gue ke kamar nyusulin kalian, tapi yang gue lihat malah Mommy yang juga sama-sama baru pulang nampar Daddy. Gue ga tau bahas apa, cuma kayaknya Daddy berusaha nanya sesuatu, mungkin soal om Jaehyun. Tapi setelah itu-"
"Gue di dorong." Potong Jaemin.
Jaemin menceritakan kembali apa yang diingatnya. Sambil tangan Jaemin meremat baju seragamnya dengan kuat. Jaemin tambah kesal karena Johnny malah berbohong, bilang kalau Jaemin keserempet ketika jajan. Beruntung waktu itu Jaemin benar-benar ga ingat. Sekarang ketika ingat, alasan macam apa itu? Keserempet?
Daddy Johnny kurang kreatif.
"Wah..." Mark melipat kedua tangannya di dada.
Mark merasa sakit hati. Mark percaya Hechan dan Jaemin enggak mengada-ngada atau mengarang cerita. Mark agak merasa bersalah karena sempat membela mommy mereka didepan Hechan. Tapi sekarang? Mark benar-benar sakit hati.
"Jadi, kita ga diakui?" Tanya Jeno bingung. "Atas dasar apa? Maksud gue kenapa tiba-tiba?" Lanjutnya.
"Tiba-tiba selingkuh maksud lo? Ga bekerja kali otaknya." Jawab Hechan dengan bahasa yang agak kasar.
"Tapi menurut gue ga perlu ngomong kasar gitu, Chan." Potong Jeno.
"Lo ga lihat, dan lo cuma denger pas udah gede gini. Lo pikir dengan Om Jaehyun tiba-tiba suka muncul, ga jadi beban pikiran sendiri buat gue? Hah?"
Benar juga. Kalau jadi Hechan atau Jaemin, mungkin Mark dan Jeno bakal sekesal dan sedendam ini. "Ga, kita ga bisa kayak gini. Kita tetap harus tanya sampai Daddy sendiri yang jawab." Kata Mark sambil berdiri, memakai tasnya dan menjinjing tas Jaemin.
"Terus? Setelah kita dapat jawabannya?" Tanya Jeno bingung.
Jeno benar-benar ga dapat poin dari masalah ini. Anggaplah Jeno ga punya perasaan lagi ke Mommy, Jeno ga terlalu peduli dengan apa yang terjadi ketika mereka kecil. Lalu? Kenapa masalah ini jadi cukup besar? Kalau sudah dapat jawabannya, terus buat apa?
"Kita ga perlu lagi berharap sama mommy. Kita ga perlu berurusan dengan mereka semua. Lo sampai kapan mau ga dipercaya sama Daddy? Dikasih harapan palsu? Kita ga tau dan dengan bodohnya berharap terus? Gue ga mau." Jawab Hechan dan keluar duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeker | NCT
FanficKatanya anak-anak ga bakal ngerti masalah orang dewasa. Tapi salah, ga, buat sekedar tahu? . . Seeker NCT fanfiction [ Mark Haechan Jeno Jaemin Johnny ] Genre : family, fanfiction, etc.