Katanya anak-anak ga bakal ngerti masalah orang dewasa. Tapi salah, ga, buat sekedar tahu?
.
.
Seeker
NCT fanfiction
[ Mark Haechan Jeno Jaemin Johnny ]
Genre : family, fanfiction, etc.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo haa! Pagi semua nyee hwhwhwh 😗🌼🌼 Gimana sekolahnya? Udh pada offline? Kl aku sih masih online 😀✌️ jangan lupa jaga kesehatan dn pakai masker keluar rumah, selamat membaca 💪🏻🌼🌼
Nanda menatap jam dinding di kamar tamu yang baru ditinggalinya semalam ini. Baru jam setengah enam, tapi Nanda sudah siap dengan seragamnya.
Ya, Nanda bertekat pergi ke sekokah mendahului Mark dan si kembar tiga. "Hah..." Tangan Nanda bahkan masih bergetar dari kemarin sore.
Siapa sangka ternyata Jaemin adalah kakak tirinya? Ditambah ternyata hubungan antara Papanya, dan Jaemin serta saudara-saudaranya tidak baik. Lalu, ibu mereka yang entah kemana. Secara garis besar, Nanda tahu hubungan Mark dan kembar tiga tidak baik dengan ibu mereka Emma dan Papa Nanda, Jaehyun.
Untung asma Nanda enggak kambuh tiba-tiba. Kalau iya, bisa-bisa keadaan malah tambah runyam.
Sedih? Tentu saja. Nanda tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ada sedikit rasa lega karena Nanda belum sedalam itu menyukai Jaemin, tetapi tetap saja, ia menyukai Jaemin.
Tapi rasa sedih itu tertutup rasa malu, Nanda malu dengan Papanya yang minta tolong pada Om Johnny. Om Johnny? Nanda malu sekali, bertatapan dengan Johnny saja Nanda tidak berani karena malu. Pokoknya Nanda malu!
Nanda membuka pintu kamar dengan pelan, lampu koridor lantai dua masih mati. Sepertinya belum ada yang bangun.
Nanda baru tahu kalau dia berada satu lantai dengan ruang kerja Johnny, dan di ujung belakang nya ada kamar Mark dan Hechan. Kata Jaemin yang berdua itu suka molor. Berarti aman.
Hah, kata Jaemin.
Nanda ber jinjit dan buru-buru turun ke lantai satu dengan tangga didekat dapur. Nanda memeluk tasnya yang penuh gantungan kunci. Huft.. aman. Gumam Nanda.
Cklek...
Nanda tercekat dan menoleh ke dapur sesaat setelah melangkahi anak tangga terakhir. Ternyata ada Jeno yang penampilannya tidak beda jauh dengan Nanda, sudah menggunakan seragam walau belum rapi dengan dasi.
