In :

2.5K 167 27
                                    

Warning! Cerita ini murni isi otak randomku, mohon untuk tidak menyama2kan ceritaku dengan milik orang lain atau sebaliknya. Hargai karya orang lain ya teman :3
































[ I ]

9-10 tahun kemudian...

"gue ga bisa makan ini, plis. Ga bisa."

Jaemin mengangkat tangannya. Baru aja selesai mandi, rapi-rapi dengan seragam, begitu mau duduk di meja makan, mood Jaemin hancur abis. Menu sarapan mereka pagi ini benar-benar bencana. Kayak, yang makan beginian waktu sarapan siapa, sih?

"No, lo makan ini?" tanya Jaemin ga percaya, Jeno Cuma ngangguk. "pake saos aja banyak-banyak. Asin gila kalau enggak." Jawab Jeno kalem.

Jaemin duduk disamping Jeno dan mendorong piringnya. Rasanya Jaemin mau muntah.

"ANJIR APAAN NI!"

"PLIS JAN TERIAK-TERIAK!"

Hechan yang baru datang juga ikutan kaget. Sebuah benda kuning agak padat dan cair seperi puding hancur dengan benda bulat-bulat berwarna cokalt muda alias sosis membuat Hechan terdiam. Hechan udah duga bakal kayak gini kalau tiap minggu ketiga dalam satu bulan. Ini semua sudah dapat Hechan prediksi.

"gue ga makan. Nanti gue makan di kantin aja." Kata Hechan dan duduk didepan Jeno dan Jaemin, meminum satu-satunya hal yang bisa ia nikmati pagi ini, air putih.

"MAKAN LO PADA! INI SCRUMBLE EGG!" teriak Mark dari dapur yang kayaknya denger Jaemin sama Hechan ngeluh.

"skrembel ek lah, gembel ek, lah. INI GA MATANG WOI GIMANA MAU DIMAKAN!" ptotes Jaemin dan balas teriak.

Mark yang udah selesai nyuci nampan langsung bergabung dengan adik-adik kesayangannya yang lain di meja makan. "percayalah enak. Jeno aja makan. Gue udah mencoba sebisa mukin ngikutin yutub." Kata Mark.

Jeno hanya tersenyum tipis. Padahal sebenarnya Jeno udah menahan gejolak hebat dipertunya. Semoga aja ga keluar sekarang. "haha.. iya bang." Tawa Jeno garing.

"pagi semua- astaga."

Keempatnya serentak melihat Johnny yang baru datang dan terdiam didepan meja makan. Wajah Johnny berubah pucat pasi. "hi, Dad. Aku buat scrumble egg." Kata Mark menyapa.

Johnny tersenyum, berusaha mengontrol wajahnya. "yeah, fine. Thankyou Mark. Kamu bisa tolong Dad keluarin mobil dari garasi, terus sekalian buka pagar?" tanya Johnny dan ngasih Mark kunci mobilnya.

"okay, Dad."

Blam.. suara pintu ditutup terdengar. Johnny langsung melirik Jeno, Jaemin dan Hechan. Ketiganya langsung bergerak cepat.

"CEPET WOI BUANG UDAH, RACUN INI."

"Hechan jangan teriak-teriak!"

"Okay, dad."

"sumpah gue ga mau mencret-mencret lagi kayak bulan lalu, plis."

"HOEEKK."

"JENO!"






































[ II ]

Mark Anderson, enggak lah. Itu mah keluarga Pakde Taeil rumah sebelah. Mark Bagaskara, anak pertama Johnny. Jadi, Mark ini lebih tua 1 tahun dari trio setan- eh trio kembar. Mark itu tipe abang yang protektif sama adek-adeknya. Apalagi waktu mereka masih kecil-kecil, sebelum puber melanda mereka, Mark selalu ngikutin addek-adeknya pergi. Kalau satu dari mereka ada yang ga kelihatan, pasti ditanyain.

Seeker   |   NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang