5. Coffee

805 81 3
                                    

"drivernya kemana?" Tanya Sejeong bingung yang udah buru-buru banget.

"Seriusan kak, drivernya ga bisa di telpon!" Jawab Renjun ga kalah panik.

"Masalahnya ini pesanannya banyak banget gimana?! Masak ga diantar?!" Bingung Sejeong yang udah panik.

"Kakak aja deh, yang antar." Kata Renjun yang kehabisan ide dan dorong masuk Sejeong kedalam mobil.

"Trus- trus cafenya?" Sejeong bener-bener khawatir kalau ninggalin Renjun di cafe sama karyawan lain. Heem, sesayang itu Sejeong sama Cafenya.

"Gapapa, kak. Dari pada ini pesanan batal 25 gelas." Paksa Renjun.












[]











Sejeong bener-bener takut telat. Soalnya ini orderan pertama Sejeong yang paling banyak, ditambah lagi, siapa yang ga grogi kalau cafe nya dapat pesanan dari perusahaan sebesar JJSuh Company.

"Maaf, mbak. Atas nama mbak Sejeong?"

"Ah, iya Pak."

Sejeong kaget, baru aja buka bagasi mobil yang isinya bergelas-gelas kopi, satpam dari depan pintu masuk kantor udah nyamperin Sejeong.

"Saya bantu ya, di suruh Pak Yuta."

"Iya, pak, makasih."

Bukannya mau norak, tapi Sejeong benar-benar terpukau sama seiisi kantor JJSuh ini. Jendela-jendela kaca, furnitur-furnitur yang didominasi warna hitam, putih, dan coklat.

"Waw." Kata Sejeong.

Ya gimana ga kaget, cafe sederhana punya Sejeong yang kebetulan buka dekat kantor besar gini tiba-tiba dapat orderan banyak.

"Pak Yuta.." panggil satpam tadi sambil mengetuk sebuah pintu hitam didepan mereka.

"Masuk aja, Pak." Seseorang menyahut dari dalam.

Sepertinya Sejeong benar-benar lagi sial, begitu masuk, Sejeong disuguhi pemandangan yang cukup menyegarkan mata. Beberapa laki-laki berpakaian formal dan perempuan-perempuan karir yang cantik sedang mengadakan rapat, sepertinya.

Sejeong jadi malu, kayak salah kostum gitu. Kenapa aku ga lepas apron, sih? Gerutu Sejeong dalam hati.

"Tolong letak ke atas meja, ya." Kata salah satu laki-laki.

Sejeong dan pak satpam mulai meletakkan gelas-gelasnya diatas meja. "Si Johnny mana?" Tanya yang berambut panjang.

"Keluar tadi, ntar lagi masuk, tuh." Jawab yang lainnya.

"Makasih, pak. Saya duluan"

Selesai Sejeong ngeletakin kopi-kopinya, Sejeong buru-buru keluar ruangan itu. Malu lah, malu banget Sejeong.

"Mbak, mbak!"

Sejeong berbalik begitu keluar pintu kantor karena ada yang manggil. Lagi-lagi Sejeong kaget yang manggil itu bentukannya kayak bule banget.

 Lagi-lagi Sejeong kaget yang manggil itu bentukannya kayak bule banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya?" Tanya Sejeong yang jadi grogi.

"Saya belum bayar kopinya, mbak udah pergi aja."

"Eh? Iya aku lupa! Maaf-" Kata Sejeong yang malah minta maaf.

"Ga apa, untung saya kejar." Kata Johnny sambil tersenyum lebar.
















Haee gaiseuu,, chptr ini ada bapak jyani dan ibu-kakak (?) sejeong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haee gaiseuu,, chptr ini ada bapak jyani dan ibu-kakak (?) sejeong. Whwhwh ingat lho ya kata Daddy jyani sblmnya apaa :33
Jan lupa vote n komeen, see you :>

Seeker   |   NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang