Bagian 2

2.5K 259 0
                                    

Saat ini Yoona tengah menjelaskan apa saja tugas Jungkook di perusahaan itu. Tugas yang cukup berat namun sebanding dengan gaji yang akan di dapat

"Jadi, kamu nantinya akan menggantikan aku. Aku akan resign 3 bulan lagi. Jadi, aku harap dalam 3 bulan kamu sudah mahir dalam tugasmu. Poin penting disini adalah tepat waktu. Presdir sangat tidak menyukai orang yang sering datang terlambat dan tidak cekatan. Aku harap kamu bisa segera menyesuaikan dengan ritme kerja disini," jelas Yoona panjang lebar.

"Iya kak, aku akan berusaha sekeras mungkin agar bisa menyesuaikan diri. Maaf sebelumnya kalo aku bertanya seperti ini. Kira-kira presdir orang yang seperti apa ya? Apakah ada sesuatu seperti makanan yang beliau sukai dan tidak atau hal-hal seperti itu?" Tanya Jungkook

Tidak langsung menjawab, Yoona mengeluarkan sebuah buku bersampul biru muda yang terlihat cukup usang dan memberikannya pada Jungkook

"Itu buku turun temurun semua sekretaris presdir. Presdir kita orang yang sangat perfeksionis sekaligus temperamen. Aku termasuk salah satu sekretarisnya yang paling lama. Yang sebelumnya bahkan ada yang cuma bertahan 4 bulan. Jadi, buku ini adalah buku sakti yang harus kamu pelajari dan hafalkan," ujar Yoona sembari tersenyum.

"Kakak sendiri sudah berapa lama jadi sekretaris presdir?" Tanya Jungkook balik.

"Kurang lebih 2 tahun. Karena presdir yang sekarang merupakan putra presdir yang lama. Dan baru menjabat sebagai presdir sekitar 4 tahun. Orangnya masih muda lho dan terkenal tidak suka berkencan dengan siapapun. Kalau kamu sering baca majalah bisnis, pasti pernah lihat wajahnya walaupun cuma sekali," papar Yoona.

"Kakak punya fotonya? Takutnya nanti aku tidak mengenali dan melakukan hal yang memalukan" ujar Jungkook lirih.

"Sebentar, kayaknya majalah bisnis bulan ini halaman depannya presdir deh. Coba aku cari dulu ya," sahut Yoona sambil membongkar lacinya.

Saat keduanya sedang asyik mencari majalah, tiba-tiba datanglah seorang pria dengan setelan Armani yang terlihat sangat mahal diikuti oleh seorang pria tinggi berkacamata yang juga mengenakan jas mahal.

Perhatian keduanya pun teralihkan pada kedua pemuda itu. Dan Yoona otomatis membungkukan badannya dan menyapa pria tadi. Kedua pria itu bahkan tidak melirik mereka berdua.

"Selamat pagi presdir Kim. Harus saya siapkan black coffee atau chammomile tea?" Suara Yoona menggema di telinga Jungkook. Tapi sepertinya perhatian Jungkook hanya tertuju kepada sang presdir.

Itu, kak Taehyung? Gimana bisa kak Taehyung ada disini? Dan presdir? Sejak kapan kak Taehyung jadi sesukses sekarang? Perasaan dulu kerjaannya cuma berantem aja Jungkook asyik dengan lamunannya sampai tidak mendengar panggilan Yoona

"Kook, Jungkook hei. Kamu nggak pa pa?" Tanya Yoona khawatir sambil menyenggol badan Jungkook.

"Ah apa kak? Maaf, aku melamun tadi. Kaget tiba-tiba presdir datang, hehe," sahut Jungkook malu-malu

"Ya sudah, kamu belajar dulu disini ya. Aku mau bikinin presdir kopi dulu ya. Kamu tunggu disini," ujar Yoona sambil meninggalkan Jungkook

"Gimana ceritanya kak Taehyung jadi kayak sekarang? Dulu kelakuannya cuma berantem terus. Tukang bolos pula. Sudah berapa lama ya gak ketemu? Ah, sial. Sakitnya terasa lagi" gumam Jungkook perlahan sambil memegang dadanya yang kembali nyeri.

Rasa sakit yang sudah lama Jungkook pendam, berasa naik lagi ke permukaan.

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang