Bagian 5

2.2K 197 1
                                    

Saat ini keduanya sedang berada di sebuah kafe di dekat taman kota. Kafe ini merupakan kafe baru yang ingin Jungkook kunjungi karena rekomendasi seorang teman.

Suasana vintage sangat terasa begitu memasuki kafe tersebut. Terdapat kursi kayu di berbagai sudut sebagai tempat duduk para pengunjung. Ditambah dengan meja kayu dan hiasan bunga kering menambah kesan klasik di kafe itu.

"Kafenya bagus kan kak? Ini rekomendasi dari pacarnya Jimin, kak Yoongi. Katanya, pemilik kafe ini temennya kak Yoongi," Jungkook menjelaskan tentang bagaimana ia menemukan kafe itu.

"Bagus kok. Kesannya klasik banget. Enak buat ngopi atau ngeteh sore-sore gini. Tapi kenapa kamu justru pesen es krim?" Tanya Taehyung sembari menatap pesanan mereka yang baru tiba.

"Hehe, salah satu alasan aku mau kesini kan ya karena disini ada menu selain kopi dan teh. Aku nggak suka keduanya. Dan katanya ada menu dessert juga disini. Makanya aku mau kesini," tawa Jungkook.

"Dasar kamu. Itu, keasyikan makan sampe kotor kemana-mana," ujar Taehyung sembari menghapus noda es krim di sekitar bibir Jungkook.

Dan Taehyung sangat menyukai reaksi dari perbuatannya. Wajah Jungkook total memerah dan mata indah itu bahkan tak berani menatap Taehyung balik.

"Eh, mukanya merah. Gemes banget sih. Malu ya dilap bibirnya?" Goda Taehyung pada Jungkook yang masih menundukkan kepalanya.

"A-apaan sih kak. Malu ih diliatin orang. Lagi rame juga," Jungkook tergagap menyangkal tuduhan Taehyung.

"Biasain ya. Kedepannya bakalan sering kakak gituin lho," sebuah senyuman tulus Jungkook dapati saat ia mencoba menatap Taehyung.

"Kak, sering senyum ya. Senyum kakak ganteng," suara lirih Jungkook memasuki indera pendengaran Taehyung.

Taehyung pun meraih kedua tangan Jungkook dan mencium telapak tangannya sambil berujar lirih "For you. Only for you."

Dan Jungkook total tidak bisa mengontrol emosinya saat itu. Apalagi tiba-tiba Taehyung menatap kedua matanya dan mengucapkan kalimat yang entah sejak kapan Jungkook tunggu. Mungkin sejak pertemuan pertama mereka

"Jungkook, mau nggak jadi pacar kakak? Kakak nggak bisa jamin kamu akan bahagia terus sama kakak. Tapi kakak janji, kalau kakak akan berusaha semaksimal mungkin buat bikin kamu bangga jadi pacar kakak," kalimat panjang Taehyung membuat Jungkook bahkan sudah tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya.

Terkejut, bahagia, kaget, bingung dan banyak perasaan lainnya melebur menjadi satu. Dan saat sebuah pelukan hangat diiringi elusan halus di punggungnya ia rasakan, saat itulah setetes air mata jatuh dengan indah dari kedua bola matanya. Dan jawaban lirih suara Jungkook yang teredam bahu Taehyunglah yang membuat pria itu akhirnya bisa bernafas lega "Iya kak. Aku mau jadi pacar kakak,"

Dan dapat Jungkook rasakan pelukan itu semakin erat di tubuhnya. Diiringi sorakan selamat dari para pengunjung kafe. Yang membuat ia dan Taehyung sadar bahwa mereka telah menjadi tontonan bak opera sabun sejak tadi.

Tidak ingin semakin malu karena dijadikan tontonan, keduanya pun memutuskan untuk segera beranjak dari kafe itu dan pindah ke tempat lain.

Taman kota yang lumayan sepi menjadi tempat tujuan mereka selanjutnya. Karena hari yang beranjak semakin malam, taman di jantung kota Seoul itu terlihat tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa muda mudi seperti Jungkook dan Taehyung yang terlihat. Nampak dari kejauhan beberapa penjual jajanan mulai menggelar dagangannya.

Dan disebuah kursi taman dekat air mancur inilah keduanya sedang duduk menikmati suasana. Ditemani semangkuk tteokbokki , susu pisang untuk Jungkook dan sekaleng soda untuk Taehyung menjadi teman ngobrol mereka malam ini.

"Makannya pelan-pelan sayang. Baju kamu warnanya putih. Nanti susah hilang lho kalo kena noda saus. Kakak nggak minta kok. Kamu habisin sendiri aja," ujar Taehyung sambil terkekeh melihat gaya makan Jungkook.

Dan hanya sebuah cengiran tanpa dosa yang Taehyung dapatkan sebagai balasan. Membuat dirinya semakin gemas akan tingkah pemuda di hadapannya itu. Dan dirinya mendapati tangannya telah mengacak rambut halus di kepala pemuda itu.

"Kakak ih. Berantakan lho rambutku. Nanti nggak ganteng lagi," sebuah protes Taehyung dapatkan setelah kelakuan isengnya tadi. Ditambah dengan bibir merah yang mengerucut dan tangan yang otomatis membenahi kembali tatanan rambut.

Dan sebuah kecupan manis Jungkook rasakan mendarat di pipinya. Dan ia hanya bisa terpaku menatap Taehyung yang kini juga menatap matanya sangat dalam. Dan entah siapa yang memulai hingga keduanya kini telah terlibat dalam sebuah kecupan manis di bibir.

Tidak ada perang lidah maupun saliva di ciuman itu. Hanya sebuah kecupan biasa namun manis yang dilakukan keduanya. Sebuah ciuman penuh ketulusan dan ungkapan rasa sayang. Dan keduanya mendapati mereka tersenyum di sela ciuman itu.

"Udah semakin malam. Badan kamu juga mulai dingin. Kita pulang yuk," ajak Taehyung yang saat ini tengah memeluk Jungkook dan membenamkan wajahnya di perpotongan leher si pemuda. Dan sebuah gumaman Taehyung dapatkan sebagai ungkapan persetujuan dari Jungkook.

Sepanjang perjalanan, Jungkook tidak pernah melepaskan pelukannya dari pinggang Taehyung. Tidak ada pembicaraan sepanjang perjalanan. Mereka hanya saling menikmati kehangatan di tengah dinginnya malam.

Tidak lama berselang, tibalah mereka kembali di depan rumah Jungkook. Segera Jungkook turun dari motor dan menyerahkan helm pada Taehyung. Suasana canggung menyelimuti keduanya.

"Emh, kakak mau mampir dulu atau langsung pulang aja?" Tanya Jungkook memecah keheningan.

"Kayaknya langsung pulang aja deh biar kamu bisa istirahat. Kan dari siang belum istirahat sama sekali," sahut Taehyung.

"Ooh, oke deh kak. Hati-hati di jalan ya. Jangan ngebut."

"Iya Jungkook. Kamu juga. Selamat istirahat," sahut Taehyung sambil hendak memakai helmnya. Tiba-tiba saja badannya ditarik ke arah Jungkook dan sebuah kecupan ia dapati di pipinya.

"Emh, selamat malam kak. Mimpi indah," wajah Jungkook semerah tomat lah yang menyapa indra penglihatan Taehyung kala ia menatap Jungkook. Cantik, cantik sekali.

Karena terlalu malu dengan aksinya, tanpa menunggu balasan Jungkook pun segera berlari masuk ke dalam rumahnya hingga sebuah teriakan ia dengar dan membuat wajahnya semakin memerah.

"SELAMAT TIDUR PACARNYA KIM TAEHYUNG!! SEMOGA KITA BISA KENCAN LAGI DALAM MIMPI," kira-kira itulah kalimat Taehyung.

Dan wajah Jungkook semakin merah ketika melihat ayah ibu dan kakaknya ternyata berada di ruang tamu dan mendengar teriakan Taehyung tadi.

"Cie, adiknya kakak udah gede nih. Udah bisa pacaran tuh yah. Siap siap disalip nih kakak," goda kakak Jungkook yang melihat wajah adiknya sangat merah itu.

Tanpa bisa menjawab, Jungkook langsung masuk menuju kamarnya dan membanting tubuhnya di kasur empuk itu.

"Sayang kak Taehyung. Selamat tidur juga. Semoga beneran ketemu di mimpi," gumam Jungkook lirih sembari membenamkan wajahnya yang merah ke bantal.

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang