Bagian 3

2.5K 221 0
                                    

Kalau kalian bertanya apa yang terjadi dengan Jungkook dan Taehyung di masa lalu, maka kata yang pantas adalah; ego

Seperti pasangan muda pada umumnya, saat itu Taehyung adalah mahasiswa di salah satu kampus ternama di negaranya. Mengambil jurusan ekonomi bisnis, ia mengemban sebuah tanggung jawab besar pada keluarga besarnya.

Lahir di sebuah keluarga pengusaha turun temurun, Taehyung dan kakaknya, Kim Namjoon dituntut untuk bisa menjadi seorang businessman sehandal pendahulu mereka atau bahkan lebih hebat.

Kakak Taehyung, Kim Namjoon sudah lebih dahulu berkecimpung di bisnis keluarga mereka. Dengan kecerdasan dan insting bisnis ditambah mahasiswa lulusan Harvard, Namjoon merupakan gambaran seorang pewaris kerajaan bisnis yang sempurna.

Berbanding terbalik dengan Kim Taehyung, si bungsu yang seenaknya sendiri. Taehyung kecil sebenarnya anak yang sangat manis. Namun, tuntutan yang berat dari orang tuanya membuat Taehyung tersiksa dengan kehidupannya.

Berkelahi dan bolos adalah cara Taehyung untuk lepas dari penatnya dunia. Bahkan, saat kuliah pun orang tuanya lah yang mendaftarkan. Taehyung seperti robot yang bertugas menjalankan apapun perintah orang tuanya.

Pertemuannya dengan Jungkook mengubah cara pandang Taehyung kepada orang lain. Ia yang sebelumnya anti berteman dengan siapapun, karena temannya hanya mau berteman dengan dia karena urusan bisnis. Orang tua mereka merupakan partner bisnis orang tua Taehyung.

Jungkook bahkan tidak mengetahui bila Taehyung berasal dari keluarga terpandang. Sebuah kedai es krim depan sekolah Jungkook adalah tempat pertama mereka bertemu.

Siang itu, Jungkook dan sahabatnya Jimin sedang menunggu es krim pesanan mereka. Mereka berdua baru saja melewati ujian fisika yang membuat otak mereka serasa ikut meleleh karena saking panasnya. Dan es krim coklat adalah hadiah yang manis untuk melewati hari yang panas dan melelahkan itu.

"Jim, tadi kamu selesai semua nggak ngerjainnya? Aku masih kurang 2 soal lagi, eh waktunya sudah habis" tanya Jungkook pada Jimin

"Tolong ya Jungkook. Bisa gak kita gak usah ngomongin ujian tadi? Bikin tambah panas udara aja. Udahlah, lupakan saja. Semoga nilai kita pas dan gak usah remidi lagi," ujar Jimin sembari menatap Jungkook

"Haaahh, iya sih. Tapi aku masih kepikiran. Takut aja nilaiku jelek," sahut Jungkook lirih

"Jungkook, kamu kan udah berusaha buat belajar dan ngerjain soalnya semampu kamu. Apapun hasilnya nanti, terima aja sih. Gak usah sedih gitu deh. Nah, itu es krim kita sudah datang. Ayo senyum lagi," hibur Jimin

"Hehehe, iya Jim. Ayo cepat makan es krim nya. Biar otak kita nggak panas lagi," seru Jungkook sembari tersenyum lebar.

Keduanya kini telah memegang es krim di tangan masing-masing. Ketika berbalik, Jungkook tidak sengaja menabrak seorang pria yang muncul di belakangnya. Dan es krim Jungkook jatuh di baju pria tersebut. Dan yang lebih buruk lagi, pria itu mengenakan baju berwarna putih.

"Ya ampun kak, maaf ya aku nggak lihat. Sini aku bersihin kak. Ya ampun, mana bajunya warna putih pula. Gimana nih?" Panik Jungkook sambil membersihkan baju pria di depannya.

Pria tadi yang ternyata adalah Taehyung hanya menatap Jungkook dalam diam. Mengagumi lebih tepatnya. Bagaimana bibir merah itu sibuk meminta maaf padanya. Dan tangan putih nan halus memegang sebuah sapu tangan membersihkan bagian depan bajunya.

"Hei, nggak papa kok. Aku juga salah kok tiba-tiba berdiri di belakang kamu. Udah gak pa pa, baju ini juga baju lamaku kok. Nanti kalo dicuci pasti hilang," ujar Taehyung sambil menatap Jungkook yang menatapnya penuh ketakutan.

"Tapi kak..."

"Udah dibilangin nggak pa pa kok. Santai aja sih," ujar Taehyung menenangkan.

"Sekali lagi maaf kak. Dan terima kasih udah mau maafin aku. Emh, aku permisi dulu kak. Sekali lagi maaf ya," ujar Jungkook sambil membungkukkan badannya berulang kali.

"Iya nggak pa pa. Santai aja," ujar Taehyung sambil mengibaskan tangannya.

"Iya kak, permisi dulu kak," ujar Jungkook sambil meninggal Taehyung menyusul Jimin yang hanya melongo melihat keduanya.

Anak yang manis. Dari sma mana dia? Harus segera ku cari tahu. Siapa tahu bisa jadi gebetan batin Taehyung sambil tersenyum kecil.

Sementara itu, Jimin yang masih terkejut menghampiri Jungkook "Kamu nggak pa pa? Kakaknya gak marah?" Tanya Jimin

"Nggak kok. Kakaknya baik. Aku nggak dimarahin. Tapi jadinya aku nggak makan es krim deh," ujar Jungkook sambil menunduk

"Nih, kita makan es krimnya berdua. Tapi aku kayak pernah lihat kakak tadi deh. Tapi dimana ya?" Ujar Jimin sambil menyodorkan es krimnya pada Jungkook.

"Entahlah Jim. Udah ah gak usah dipikirin. Yuk pulang aja. Capek banget nih," ujar Jungkook sambil ikut memakan es krim Jimin.

Jimin pun hanya mengangguk dan mengikuti langkah Jungkook. Walaupun sebenarnya di hati kecilnya ia masih penasaran dengan pria tadi.

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang