Bagian 21

1.9K 180 0
                                    

"Jadi, Jungkook. Sebelumnya kamu pernah kerja dimana?" Tanya Lisa.

Saat ini mereka sedang makan siang bersama di kantin kantor. Hanya Lisa, Mingyu dan Jungkook. Yoona sedang mendampingi presdir menerima investor.

"Ini pekerjaan pertamaku kak. Aku baru lulus," sahut Jungkook.

"Oh, baru lulus. Beruntung banget fresh graduate langsung dapet perusahaan besar."

"Iya kak. Kak Lisa kerja disini udah berapa lama?" Tanya Jungkook.

"Aku disini baru 2 tahun. Sebelumnya kerja di perusahaan periklanan. Terus diajak Mingyu kerja disini, eh ternyata lolos deh," cerita Lisa.

"Oh. Kak maaf aku tanya ya. Presdir itu orang yang kayak gimana sih? Tadi ketemu tapi nggak sempet ngobrol."

"Hmmm, presdir ya. Satu kata yang tepat buat mendeskripsikan presdir itu adalah misterius," ujar Lisa.

"Misterius bagaimana kak?" Tanya Jungkook penasaran.

Menyeruput es jeruknya, ia melanjutkan cerita.

"Iya, misterius. Presdir nggak pernah terlihat berkencan dengan siapapun. Ia juga tidak pernah tersenyum. Dan yang paling parah, ia bahkan terobsesi bekerja. Bayangkan, ia kerja mulai jam 8 pagi sampai jam 1 pagi. Itu robot apa manusia? Kadang aku nggak habis pikir sama presdir," ujar Lisa panjang lebar.

"Oh, gitu. Kayaknya aku bener-bener harus jaga sikap ya sama presdir," gumam Jungkook.

"Harus! Kamu merupakan sekretaris ke 4 bulan ini. Yoona emang udah lama berencana buat berhenti. Tapi setiap kali cari sekretaris, pasti ada aja yang nggak bener. Nggak tahu deh maunya presdir yang kayak apa," Jungkook tidak menanggapi cerita Lisa. Ia malah melamun mendengarkan cerita itu.

Gimana kabar kakak sekarang? Apa kakak bahagia setelah perpisahan kami waktu it, batin Jungkook sambil mengaduk es jeruknya.

"..Kook? Jungkook? Hei, kamu melamun ya?" Panggilan Lisa mengagetkan Jungkook.

"Eh, kak. Maaf, aku melamun tadi," ujar Jungkook meminta maaf pada Lisa.

"Jangan khawatir. Yoona pasti akan mengajarimu caranya jadi sekretaris presdir yang bener. Semangat ya," ujar Lisa menyemangati Jungkook.

"Iya kak, makasih ya," ujar Jungkook berusaha tersenyum.

"Yuk balik. Udah hampir selesai jam istirahatnya," ajak Lisa pada Jungkook. Dan keduanya pun kembali ke tempat mereka masing-masing.

Saat Jungkook kembali, terlihat meja masih kosong yang menandakan bila Yoona belum kembali dari rapatnya.

Jungkook duduk di kursinya dan mulai mempelajari buku yang diberikan oleh Yoona. Sedang serius membaca, tiba-tiba seseorang menyapanya dan membuatnya terkejut.

"Maaf bila saya mengejutkan anda. Perkenalkan, saya Park Seojoon. Saya merupakan asisten pribadi direktur. Saya dengar anda merupakan sekretaris baru yang akan menggantikan Yoona," ujar pria di hadapannya yang ternyata merupakan asisten sang presdir.

Bergegas Jungkook berdiri dan segera mengulurkan membungkukkan badannya tanda perkenalan.

"Perkenalkan, saya Jeon Jungkook karyawan baru disini. Mohon bimbingannya. Mohon tegur saya bila ada yang kurang tepat," ujar Jungkook memperkenalkan diri.

"Kamu tidak bertanya kenapa saya disini padahal presdir tidak ada?" Kalimat Seojoon membuat Jungkook bingung.

Haruskah ia bertanya?

"Ada keperluan apa kalau saya boleh tahu?" Tanya Jungkook akhirnya.

"Saya kesini untuk menjemput kamu. Presdir berpesan untuk membawa kamu dalam rapat. Katanya biar kamu lebih cepat belajar," ujar Seojoon yang langsung membuat Jungkook bergegas membereskan barang-barangnya.

Seojoon dan Jungkook segera menuju tempat pertemuan yang ternyata diadakan di sebuah restoran mewah di tengah kota.

Tidak lama, keduanya telah tiba dan bergegas menuju ruang pertemuan. Seojoon segera mengarahkan Jungkook menuju ruang pertemuan yang merupakan ruangan vip utama di restoran itu.

"Kamu bisa masuk dulu. Saya akan menginformasikan kepada pelayan untuk menambah menu," ujar Seojoon meninggalkan Jungkook yang masuk ke dalam ruangan.

Begitu Jungkook masuk ke dalam ruangan, ia terkejut karena hanya ada Kim Taehyung disitu. Tidak ada yang lain.

"Pak, apa maksudnya ini?" Tanya Jungkook memint penjelasan.

"Hai Jungkook, lama tidak bertemu. Ayo, duduk dulu," ujar Taehyung sambil menarik sebuah kursi untuk Jungkook.

"Saya mohon jelaskan dulu pak. Apa maksudnya ini? Kenapa hanya ada kita berdua disini?" Cecar Jungkook.

"Saya akan menjelaskan semuanya. Tapi saya mohon, kamu duduk dulu," dan akhirnya Jungkook pun duduk di hadapan Taehyung.

"Jadi, apa yang mau dijelaskan?" Tanya Jungkook tanpa basa-basi.

"Sebelumnya, senang akhirnya bisa melihat kamu lagi dari jarak sedekat ini. Dan aku lihat kamu baik-baik saja," ujar Taehyung sambil menatap Jungkook lekat.

Jungkook sendiri ditatap sedalam itu oleh Taehyung membuat pikirannya berkecamuk. Di satu sisi ia masih sangat sakit hati atas apa yang Taehyung lakukan dulu. Tapi, disisi lain, hati kecilnya merindukan pria tampan di hadapannya itu.

"Yang mau aku bicarakan disini adalah alasan aku meninggalkan kamu dulu. Alasan kenapa aku pergi tanpa alasan. Dan apa saja yang sudah kulalui selama kita berpisah," Taehyung menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Matanya tak lepas dari Jungkook.

"Kalau yang mau diceritakan seberapa bahagianya semenjak lepas dari saya, saya rasa itu tidak perlu. Maaf kalau saya lancang, tapi saya pamit dulu," ujar Jungkook sambil bersiap berdiri. Ia sudah tidak kuat menahan air mata yang ia tahan dari tadi.

"Jungkook.. aku mohon beri aku satu kesempatan lagi. Aku janji...," belum sampai Taehyung menyelesaikan kalimatnya, Jungkook sudah menjawab.

"Sakit kak, rasanya sakit banget. Bahkan rasa sakit itu masih bisa aku rasakan sampai sekarang kak," suara Jungkook yang bergetar memukul hati dan pikiran Taehyung. Ia tidak mengira sedalam itu luka yang ia torehkan pada Jungkook.

"Jungkook..." dan hanya punggung Jungkook yang menjauhlah yang jadi pemandangan terakhir Taehyung sebelum pintu tertutup kembali.

BRAKKK!

Suara keras berkat peraduan kepalan tangan Taehyung dan meja adalah yang menyabut Seojoon ketika ia masuk ingin menemui bosnya.

"Tae, gimana? Mana Jungkook?" Tanya Seojoon begitu yang dilihatnya hanya Taehyung seorang diri.

"Aku harus gimana? Dia udah nggak sudi lagi sama aku? Padahal aku dapetin semua ini buat dia," gumam Taehyung lirih sambil menundukkan kepalanya. Dan Seojoon hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apapun.

Jungkook sedang menunggu taksi di depan restoran ketika sebuah mobil merah yang sudah sangat ia kenali berhenti di depannya.

"Jungkook, mau kemana? Ayo kakak antar," ajak si pengemudi yang ternyata adalah Cha Eunwoo.

"Ah, kak Eunwoo. Mau balik ke kantor kak. Lagi nunggu taksi ini," ujar Jungkook.

"Ayo kakak anter aja. Kakak lagi gak sibuk kok." Dan akhirnya Jungkook masuk ke dalam mobil Eunwoo.

Dari kejauhan, Taehyung dan Seojoon hanya bisa melihat dengan pandangan yang berbeda.

Taehyung merasa heran melihat kedekatan Jungkook dan Eunwoo. Ia merasa mereka tidaklah sedekat itu sampai Eunwoo berani menawari Jungkook bersamanya.

Apa yang Taehyung lewatkan selama ini? Apa rahasia yang disimpan Eunwoo darinya?

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang