Bagian 31

1.4K 127 0
                                    

Jungkook tengah duduk di kasurnya mengumpulkan nyawa ketika Taehyung masuk dengan tubuh penuh keringat. Pria itu terlihat sangat segar setelah olahraga paginya.

"Lho, baru bangun? Ku kira udah bantuin bunda masak?" Sapa Taehyung ketika mendapati Jungkook masih terkantuk-kantuk di kasurnya.

Jungkook hanya mengangguk sambil menggaruk-garuk kepalanya. Tiba-tiba saja tangan Taehyung menghentikannya.

Taehyung ganti mengelus-elus kepala Jungkook. "Jangan digaruk terlalu keras, nanti luka. Diusap-usap saja." Jungkook tidak bisa untuk tidak terkejut dengan tindakan tiba-tiba Taehyung.

Jangan lupakan bila pria itu masih menggunakan pakaian olah raganya yang membalut tubuh sempurnanya dengan sangat luar biasa. Dan katakan Jungkook gila, tapi bau keringat pria itu sungguh terasa sangat jantan di indera penciumannya.

Sialan, erang Jungkook yang merasa pusing karenanya. Ia merasa ingin melanjutkan yang semalam mereka lakukan.

"Ka-kakak nggak mandi? Bau keringat tuh. Kalau belum mau mandi, biar aku dulu aja yang mandi," seloroh Jungkook sambil beranjak dari duduknya dan bergegas keluar kamar. Sungguh, Kim Taehyung benar-benar pria yang berbahaya.

Sementara Taehyung yang ditinggalkan di kamar hanya bisa menatap punggung Jungkook bingung. Kenapa dengan anak itu, batin Taehyung. Ia hanya mengangkat bahu cuek sambil mengambil pakaian ganti.

Mereka kini telah duduk bersama di ruang makan. Menu sarapan pagi ini adalah menu khas Korea lengkap dengan segala menu pendampingnya.

"Jadi," Wonwoo memulai pembicaraan di tengah acara makan mereka. "Hari ini apa rencana kalian? Nggak mungkin cuma di rumah aja kan?"

"Aku mau ngajak Jungkook ke suatu tempat. Jungkook udah pernah kesana kok, cuma pengen mengulang masa remaja dulu aja," sahut Taehyung sambil menatap Jungkook yang duduk di sebelahnya.

Jungkook sendiri hanya menatap Taehyung sambil tersenyum kecil. Ia sendiri juga tidak tahu akan diajak kemana. Ia bahkan baru mendengar pagi ini bila mereka akan keluar.

"Waah, seru tuh. Mengulang masa-masa indah dulu."

"Mau berangkat jam berapa Tae?" Ganti bunda yang bertanya.

"Rencananya abis ini bun. Gak enak kalo kesiangan. Panas pula. Lagi pula abis ini kan nggak ngapa-ngapain. Atau bunda mau ada yang dibantu?" Tanya Taehyung balik.

"Nggak kok, nggak ada. Kalian keluar aja nggak pa pa. Ayah juga udah berangkat kerja. Abis ini Wonwoo juga berangkat, bunda mau nonton aja."

Setelah sarapan, semuanya kembali pada aktivitas mereka masing-masing. Jungkook dan Taehyung tengah bersiap untuk pergi. Taehyung masih memanaskan mobilnya ketika bunda menghampiri Jungkook di halaman.

"Kalo boleh bunda tahu, kalian mau kemana?"

"Aku juga nggak tahu bun. Kak Taehyung nggak bilang apa-apa semalam. Aku aja baru tahu kalo mau diajak keluar gara-gara kak Wonwoo tanya tadi," sahut Jungkook sambil memandang mobil Taehyung.

Tak berapa lama, Taehyung telah melambai dari dalam mobilnya mengajak Jungkook masuk.

"Udah ya bun, aku berangkat dulu," pamit Jungkook.

"Nanti makan malam di rumah gak?" Tanya bunda

"Belum tahu bun. Nanti aku kabarin ya kalo mau pulang. Jungkook pamit bun." Bunda hanya melambai sambil menyampaikan hati-hati dalam perjalanan.

Sementara itu, di dalam mobil tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Mereka menikmati keheningan ini di sepanjang perjalanan.

"Kita mau kemana kak?" Tanya Jungkook begitu mereka keluar dari Seoul.

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang