Bagian 10

2.1K 167 0
                                    

Taehyung baru saja tiba di parkiran kampus ketika seorang wanita cantik nan seksi mendatanginya. Itu Lee Gaeun, mantan pacarnya.

Mereka sudah putus hampir setahun. Tapi entah kenapa wanita itu masih saja mencoba menggodanya. Padahal Taehyung sendiri sudah tidak ada perasaan pada wanita itu. Ditambah lagi, sekarang sudah ada yang mengisi hatinya.

"Siang Tae. Baru dateng? Jalan bareng ke kelas yuk," ajak Gaeun.

"Nggak, lo duluan aja. Gue masih mau nunggu Eunwoo dulu," ujar Taehyung. Ia bahkan tidak sedikit pun memandang Gaeun.

"Yaudah, kita tungguin bareng aja. Gue temenin lo nunggu Eunwoo," Gaeun masih kekeuh dengan keputusannya

"Lo nggak sadar apa? Gue itu risih tahu deket-deket sama lo. Jadi sekarang, lo silahkan pergi sebelum gue lakuin hal yang lo nggak bakalan suka," Taehyung memandang Gaeun tajam sambil mengusirnya pergi.

Tak ada bantahan lagi dari Gaeun. Ia segera pergi meninggalkan Taehyung. Tapi, jika kalian pikir Gaeun akan menyerah semudah itu kalian salah.

Sembari berjalan menuju kelasnya, ia menghubungi seseorang menggunakan ponselnya.

"Papa, kapan dimulai rencananya? Aku udah gak sabar nih buat sama Taehyung," tanpa aba-aba suara Gaeun langsung memberondong orang yang ditelponnya.

"Iya sayang. Papa pastikan Taehyung akan jadi milik kamu. Kamu sabar dulu ya. Jangan cemberut terus, nanti cantiknya hilang lho."

"Pokoknya Gaeun nggak mau tahu. Papa harus secepatnya bikin Taehyung dan Gaeun bersatu. Gaeun udah nggak tahan lagi pa."

"Iya sayangnya papa, iya. Udah sekarang kamu kuliah yang bener,"

"Iya pa. Love you pa,"

"Love you too sweetheart,"

Sementara itu, Taehyung sebenarnya sedang dalam mood yang buruk untuk kuliah. Ia sedang sangat malas untuk mengikuti pelajaran.

Akhirnya, ia menelpon salah satu teman dekatnya, Cha Eunwoo. Eunwoo dan Taehyung sudah berteman cukup lama. Mereka sekolah di sma yang sama dan masuk di universitas yang sama juga satu fakultas.

Eunwoo sendiri bagai langit dan bumi dengan Taehyung. Mereka sama putra orang kaya, namun Eunwoo kuliah atas keinginannya sendiri. Ia pun selalu mendapatkan nilai yang baik. Dan jangan lupa dengan sifat ramah juga wajah tampannya yang membuat siapapun terpesona.

"Woo, dimana lo? Gue nggak mood banget nih mo kuliah. Ngopi yuk. Kemana gitu," sambar Taehyung sebelum orang di seberang telfon bicara.

"Tae, gue udah di kelas nih. Ntar aja pulang kuliah gimana?"

"Eh, bangke. Gue lagi males kuliah. Kenapa jadi lo suruh nunggu sampe pulang kuliah? Sama aja boong kalo gitu."

"Iya deh iya. Lo dimana sekarang? Gue susul deh."

"Kek orang kencan lu pake acara nyusul segala. Ketemu di kafe biasalah. Gue kesana duluan."

"Iya iya, cerewet amat lu. Bentar, gue susulin kesana."

Akhirnya Taehyung pun melajukan motornya keluar halaman kampus dan menuju ke kafe langganannya bersama Eunwoo. Ia tidak punya banyak teman dekat atau bahkan bisa dikatakan Eunwoo adalah teman satu-satunya.

Kafe langganan mereka terletak tidak jauh dari kampus mereka. Bukan kafe elit nan estetik seperti tempat kencannya dengan Jungkook. Hanya sebuah kafe mungil yang terletak di sudut jalan. Namun, dirinya dan Eunwoo sudah mengenal akrab pemilik kafe itu. Dulu, pemilik kafe ini pernah menolong Taehyung setelah ia berkelahi di dekat kafe itu. Dan mulai saat itu, mereka menjadi sangat akrab.

"Siang kak. Kafe lagi sepi aja nih," sapa Taehyung kepada seorang wanita yang merupakan pemilik kafe itu.

"Eh, si bayi datang lagi. Nggak kuliah? Jam segini kelayapan mulu," sahut wanita itu.

"Kakak, aku udah bukan bayi lagi. Kenapa dipanggil bayi sih?" Sungut Taehyung sambil duduk dihadapan wanita itu.

"Bagi kak Ara, kamu tetep bayinya kak Ara yang harus kakak jagain. Kalo kamu ada masalah atau apapun, kakak siap jadi tempat sampah kamu," ujar kak Ara sambil menatap Taehyung.

"Kakak apaan sih. Kenapa jadi mellow gini? Aku udah gede kak, aku yang sekarang harus jagain kakak. Kakak tenang aja, aku lagi bahagia kok sekarang," ujar Taehyung dan mereka berdua sama-sama tersenyum.

"Eh, ada apaan nih? Kayaknya kok seru banget pembicaraannya," tiba-tiba Eunwoo datang dan mengejutkan mereka.

"Ih, ni anak. Hobi banget ngagetin orang. Tumben lu mau diajak Taehyung bolos? Biasanya juga nunggu pulang kuliah baru mau di ajak main," sahut kak Ara.

"Aku merasa temenku ini lagi butuh curhat kak. Makanya aku belain bolos demi soulmateku ini kak," ujar Eunwoo sambil menatap Taehyung.

"Ih, jijik banget sama lo mah. Apaan lo bilang? Butuh teman curhat? Mending curhat sama kak Ara daripada sama lo. Sesat deh kalo curhat sama lo," bantah Taehyung.

"Ah, jangan malu-malu. Bilang aja nggak pa pa kok. Kak Ara ngerti kok," balas Eunwoo lagi.

"Udah deh kalian, aneh banget tahu kayak gitu. Yuk deh, mau minum apa? Kakak siapin dulu," sela kak Ara.

"Americano deh kak, pake es ya. Kalo buat ni anak kopi vietnam campur sianida deh kak, biar diem," sahut Taehyung sambil melirik Eunwoo yang mendelik ke arahnya.

"Lu tega banget sih ama gue. Samain deh kak sama dia," sahut Eunwoo.

"Iya iya, berarti es americano 2 ya. Ada tambahan lagi? "

"Sementara itu dulu deh kak. Nanti kakak gabung duduk disini ya. Ntar kalo cuma berduaan sama dia, dikira lagi pacaran lagi," tambah Taehyung.

"Ih, gue juga ogah dikira pacaran sama lo. Sorry ye," balas Eunwoo yang hanya dibalas dengan gelengan kepala oleh kak Ara.

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang