Bagian 25

1.8K 162 2
                                    

"APA YANG SEDANG KALIAN BERDUA LAKUKAN?" Suara menggelegar itu terdengar begitu pintu dibuka. Yang otomatis menghentikan kegiatan panas Jungkook dan Taehyung.

Taehyung langsung memundurkan badannya dan menata rambutnya yang berantakan karena Jungkook. Sementara Jungkook sendiri, sibuk menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang memerah karena kepergok. Sementara Wonwoo masih memandang keduanya dengan wajah antara bingung dan marah

"Jungkook, kamu tu lagi sakit. Bisa-bisanya berbuat mesum disini!" seru Wonwoo lagi.

"Nggak mesum kok kak," suara lirih Jungkook membantah

"GAK MESUM APANYA? LIMA MENIT KAKAK SAMA BUNDA TELAT DATANG, KAKAK YAKIN LEHER KAMU UDAH DIGIGIT NYAMUK GEDE ITU," sembur Wonwoo lagi.

Sementara itu, sang bunda yang baru masuk ke kamar bingung mendengar putra sulungnya terus berteriak kepada sang adik.

"Kamu kenapa sih? Adiknya sakit bukannya disayang-sayang malah dimarahin," tegur bunda.

"Gimana mau disayang bun. Orang mereka ditinggal berduaan malah berbuat mesum," adu Wonwoo.

"Mesum gimana lagi sih?" tanya bunda sambil menatap Jungkook dan Taehyung.

"Tadi, waktu aku masuk mereka lagi ciuman panas bun. Liat aja tuh rambut Taehyung sampe berantakan gitu. Dan coba liat bu, kancing baju Jungkook aja udah lepas dua lho itu," ujar Wonwoo sambil menunjuk-nunjuk keduanya.

"Iih, kamu ini kayak nggak pernah muda aja. Kamu sama pacar kamu itu kan ya sama aja. Bunda pernah juga mergokin kalian," goda bunda yang membuat wajah Wonwoo memerah karena malu.

"Ta-tapi kan nggak pas sakit juga bun. Cari kesempatan sih kalo ini namanya," ujar Wonwoo tak mau kalah.

"Udah-udah. Kamu ini, di rumah sakit kok teriak-teriak. Pulang sana, urusin ayah," yang dibalas rengutan sambil lalu oleh Wonwoo.

Setelah Wonwoo keluar dari kamar, bunda segera menatap kedua pasangan yang masih terlihat canggung itu. Atau mungkin malu karena kepergok.

"Jadi, yang dikatakan kakak tadi bener? Kalian abis cium-cium?" tanya bunda halus.

"Maafin Taehyung bunda. Taehyung yang salah. Taehyung yang mulai duluan. Taehyung yang paksa Jungkook," ujar Taehyung yang mendapat tatapan tidak terima dari Jungkook.

"Kata siapa? Aku juga mau kok. Kakak nggak paksa aku kok. Kan kita lakuinnya ikhlas," ujar Jungkook.

Setelah itu, barulah ia menyadari apa yang dikatakannya. Seketika, wajahnya memerah tanpa bisa ia tahan. Taehyung dan bunda sendiri hanya tersenyum mendengarkan kalimat Jungkook tersebut.

Jungkook bodoh! Kan malu ada kak Taehyung, maki Jungkook pada dirinya sendiri.

"Jadi, kamu juga mau? Wah, kakak kira tadi adegan pemaksaan," goda Taehyung yang bahkan sekarang membuat telinga dan leher Jungkook juga memerah.

"Ka..kak.. udah," Jungkook sudah tidak tahan digoda seperti ini. Rasanya ingin menguburkan diri saja saking malunya.

"Astaga kalian berdua ini. Kemarin Jungkook sampe hujan-hujanan pulang kerja. Dan bunda yakin itu ada hubungannya sama Taehyung. Eh, tapi sekarang udah kayak gini. Jadi, masalahnya udah selesai nih?" tanya bunda lagi.

"Tergantung Jungkook sih bun," ujar Taehyung sambil melirik Jungkook.

"Kalo Jungkook mau maafin Taehyung , mau denger penjelasan Taehyung dan mau ulang semuanya lagi dari awal; artinya masalah selesai,"

"Nggak segampang itulah!" Bantah Jungkook.

"Aku sakit hati dan menderita hampir 8 tahun. Dan kakak tiba-tiba datang ngajak balikan gitu aja? Nggak segampang itu! Usahanya dong," kerlingan mata Jungkook membuat Taehyung tidak tahan untuk memeluk pria manis di hadapannya itu.

"Kakak akan buktikan ke kamu. Kalo kakak yang sekarang bukan Kim Taehyung si pengecut yang dulu. Kim Taehyung yang sekarang adalah Kim Taehyung yang akan membuat kamu bangga mengatakan bahwa kakak adalah milik kamu," ujar Taehyung lirih di telinga Jungkook.

"Aku tunggu kak," balas Jungkook.

"EHM.. Masih ada bunda lho disini. Apa bunda cuma bayangan aja ya," ujar sang bunda kembali menggoda.

"Taehyung, kamu mendingan pulang deh. Toh Jungkook juga udah sadar. Besok pagi kesini lagi. Dan bunda tidak terima bantahan," ujar sang bunda yang melihat Taehyung sepertinya akan protes.

"Biar bunda yang jaga Jungkook. Kamu tenang aja."

Akhirnya, Taehyungpun mengalah. Ia segera berdiri dari kursinya dan berpamitan pada Jungkook dan sang bunda; walaupun dengan rasa enggan di hatinya.

Setelah Taehyung keluar dan menutup pintu kamar Jungkook, bunda segera duduk di kursi yang tadi diduduki oleh Taehyung.

"Jadi, mau berapa lama lagi kamu menguji Taehyung?" tanya bunda.

"Aku sendiri sebenarnya ragu bun dengan hatiku. Jujur, kak Taehyung menorehkan luka yang dalam. Cukup dalam hingga sampai saat ini, kalo liat wajah kakak rasa itu masih ada. Sakitnya ditinggal sendirian di pinggir sungai. Gimana tiba-tiba lost contact bertahun-tahun. Semua janji manis yang sempat terucap itu berasa kayak cuma mimpi di siang bolong aja. Bullshit semua," ujar Jungkook mengungkapkan isi hatinya.

"Tapi, tadi kamu mau ngasih Taehyung kesempatan. Dan kalau di kesempatan kedua ini Taehyung bisa buktiin kalo dia beneran sayang sama kamu, kamu mau balikan?" tanya bunda mempertegas.

"Entahlah bun. Kita lihat perkembangan kedepannya nanti aja. Aku sendiri masih belum terlalu yakin apakah masih berani atau nggak buat mulai lagi," Jungkook membuang pandangannya ke jendela kamar rawatnya.

Ia bingung dengan hatinya. Ia bingung apakah ia masih menyukai Taehyung. Apakah rasa itu masih ada. Dan yang terpenting; sanggupkah ia untuk jatuh lagi bila pada akhirnya kembali pada Taehyung akan menyakitinya lagi?

Dan tanpa mereka sadari, Kim Taehyung mendengar semuanya. Ia sebenarnya hendak mengambil jam tanganya yang tertinggal di meja samping tempat tidur Jungkook. Tapi tak disangka justru pembicaraan Jungkook dan sang bundalah yang ia dengar.

Kamu tenang aja. Akan kakak buktikan kalau kali ini semuanya akan berbeda. Kita akan dapat akhir yang berbeda. Dan akan kakak wujudkan "happy ending" yang kamu mau, Taehyung berjanji pada dirinya sendiri.

Sudah cukup ia tersiksa menahan perasaannya selama ini. Kali ini, biarkan ia egois dengan pilihannya. Biarkan ia bahagia. Karena hanya Jungkook lah kebahagiannya. Ia bisa jamin itu. Karena Jungkook adalah puncak tertinggi kebahagiaan seorang Kim Taehyung.

Sembari berjalan meninggalkan kamar Jungkook, Taehyung menghubungi seseorang.

"Kumpulkan semua orang di rapat pemegang saham besok pagi. Ada pengumuman penting yang akan saya sampaikan. Dan SEMUA orang harus hadir tanpa terkecuali. Terutama rekan bisnis terdekat kita," dan segera panggilan ia matikan tanpa menunggu balasan dari seberang.

Lihat saja Jungkook. Sebentar lagi, seluruh dunia akan tahu kalau kamu hanya milik kakak dan kakak hanya milik kamu. Dan tidak ada satupun orang lagi yang bisa memisahkan kita.


HAAAIIII... :D

aku ada sedikit pengumuman (eaaa...)

jadi, aku akan rehat selama seminggu ini. kerjaanku di kantor lagi deadline semua huhuhu 😭😭😭

sampai bertemu senin depan ♡

with love,
googie ❤

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang