Bagian 16

1.6K 136 1
                                    

Siang itu Taehyung tengah merapikan barangnya selesai ujian ketika Ga Eun menghampiri mejanya dan mengajaknya berbicara.

"Hai Tae, abis ini sibuk gak? Mau minta tolong temenin nyari kado bisa? Kado buat papa," tanya Ga Eun tanpa basa basi.

"Dan atas dasar apa gue harus nurutin lo? Seingatku gue kita udah nggak sedeket itu sampe lo berani ngajakin gue buat nyari kado," sahut Taehyung ketus.

"Ya lo kan pernah deket sama papa. Jadi gue rasa, mungkin gue bisa minta pertimbangan dari lo. Gak lama kok, abis beli kado lo bisa tinggalin gue di mall," Ga Eun masih kekeh dengan pendiriannya.

"Lo resek banget tahu. Yaudah, gue temenin lo nyari kado abis itu langsung gue tinggal," final Taehyung.

"Thanks Tae. Papa pasti seneng banget kalo gue bilang lo juga bantu milih kado,"

"Udah, nggak usah banyak ngomong lo. Cepetan deh, sebelum gue berubah pikiran,"

Dan akhirnya keduanya pun menuju salah satu mall di pusat kota. Ga Eun sendiri terlihat bingung mau membeli apa. Sejujurnya Taehyung sudah sangat malas meladeni Ga Eun yang sibuk sendiri dari tadi.

"Lo jadinya mau beli apa sih? Cepetan deh. Katanya tadi nggak lama, ini kita udah muter hampir sejam dan nggak dapet apa-apa." Akhirnya Taehyung mulai mengeluarkan unek-uneknya.

"Ya makanya lo bantu. Enaknya gue beliin apa."

"Lo beliin jam tangan atau dasi aja deh. Udah itu aja, gak usah ribet-ribet."

Akhirnya mereka masuk ke salah satu toko jam tangan mewah. Setelah melihat lihat, pilihan Ga Eun tertuju pada 2 jam tangan paling mahal di toko itu. Lagu-lagi ia meminta pendapat Taehyung.

"Yang item apa coklat Tae?"

"Item aja udah. Udah kan? Gue tinggal ya," ujar Taehyung sambil berjalan menjauhi Ga Eun.

"Bentar dulu dong. Kita kan baru habis ujian, makan siang sekalian aja disini. Gue yang traktir deh," bujuk Ga Eun sambil memegang lengan Taehyung.

"Janji lo cuma nganterin nyari kado, gak usah ngelunjak deh. Gue pergi dulu," tanpa menunggu jawaban dari Ga Eun, Taehyung segera pergi meninggalkan mall itu.

Saat dirinya sedang di eskalator menuju ke lantai dasar, matanya menangkap sepasang pemuda menggunakan seragam sma yang sangat dikenalnya. Kedua pemuda itu memasuki arena permainan. Mereka terlihat bersenda gurau sambil memakan es krim.

Itu Jungkook kan? Sama siapa dia? Tidak ingin semakin berpikiran buruk, segera ia menghubungi nomer Jungkook sambil terus mengikuti kedua pemuda itu.

Namun telponnya tidak diangkat. Taehyung tetap mengikuti sambil mengamati kedua pemuda itu. Saat dirinya tengah asyik mengintai, tiba-tiba ada sepasang lengan yang merangkul tangannya sambil berseru

"Tae, katanya mau pulang. Kok masih disini?" yang membuat tidak hanya Taehyung namun kedua pemuda yang sedang diikutinya menoleh.

Dan benar saja, ternyata itu Jungkook dan seniornya Jaehyun. Mata Jungkook dan Taehyung saling bertemu dan menyiratkan keterkejutan. Keduanya tidak menyangka akan saling menemukan seperti ini.

"Kakak, lagi di mall juga? Dia siapa kak," tanya Jungkook sambil menghampiri Taehyung dan Gaeun.

"Dan lo siapa emang nanya kayak gitu ke Taehyung? Gue ini temennya Taehyung, ah bukan gue mantan pacarnya Taehyung," sahut Gaeun sambil menatap Jungkook sombong.

"Mantan pacar? Berarti kakak Lee Gaeun?" tanya Jungkook meyakinkan.

"Kok lo tahu nama gue? Tae lo cerita soal gue ya ke anak ini," tanya Gaeun sambil menatap Taehyung.

"Maaf menyela, adik kak Gaeun teman, sekolahku dia yang cerita. Kak Taehyung gak tahu kalo aku udah tahu soal kakak. Yaudah kak, dilanjut. Kak Jae ayo. Jadi main gak?" ajak Jungkook pada Jaehyun yang hanya bisa menatap pembicaraan di hadapannya. Jungkook tak sedikitpun menoleh ke arah Taehyung.

"Eh iya Kook. Ayo kita main aja," sebelum sempat keduanya beranjak, sebuah suara menginterupsi mereka.

"Selangkah lagi kamu melangkah, kakak akan paksa kamu buat pergi dari sini," ujar Taehyung dingin sambil menatap Jungkook dan Jaehyun.

"Dan atas dasar apa kakak melarang aku buat main sama kak Jaehyung? Kakak kan udah ada kak Gaeun," sahut Jungkook tanpa membalikkan badannya.

"Kamu pacar kakak dan bagaimana bisa kamu keluar tanpa bilang sama kakak," ujar Taehyung sambil mendekati Jungkook. Tangan Gaeun yang tadi menggenggamnya pun ia hempaskan dengan kasar.

"Lalu apa bedanya dengan kakak? Kakak juga keluar dengan MANTAN PACAR kakak nggak bilang sama aku. Kak Jaehyung cuma kakak kelasku kak, nggak ada hubungan spesial. Kakak dan kak Gaeun pernah saling memiliki dan saling sayang satu sama lain. Udahlah kak, aku kesini mau cari hiburan abis ujian, gak usah diajak berantem. Malu diliatin orang," ujar Jungkook panjang sambil berjalan menjauh dari Taehyung. Dan sialnya, Taehyung mendengar suara Jungkook yang bergetar menahan tangis sepanjang ia berbicara dengan Taehyung.

"Sial..." Taehyung segera pergi dari arena permainan itu sambil mengacak rambutnya. Ia hanya berpikir bila percuma saja menjelaskan pada Jungkook sekarang. Mereka berdua masih sama-sama emosi.

"Tae.." Gaeun hendak meraih lengan Taehyung dan langsung dihempaskan kasar oleh Taehyung. "Jangan berani lo usik gue lagi. Kalo sampe gue ada apa-apa sama Jungkook gara-gara ini, lo orang pertama yang akan terima akibatnya," ujar Taehyung dingin sambil berlalu dari hadapan Gaeun.

"Lo selalu gitu Tae. Menyalahkan orang selalu jadi pelarian lo. Tapi lo harus tahu, gue gak akan nyerah buat dapetin lo lagi. Udah cukup sekali gue kehilangan lo, gak yang kedua kalinya. Lo Tunggu aja Tae," gumam Gaeun sambil menatap punggung Taehyung yang semakin menjauh.

Sementara itu, Jungkook kini tengah menangis sesenggukan di arena bermain. Mood bermainnya langsung hilang begitu ia melihat Taehyung dan mantan pacarnya. Hatinya sakit karena merasa Taehyung selingkuh di belakangnya.

"Udah Kook, napas kamu mulai sesak tuh. Udah dong nangisnya," hibur Jaehyun sambil terus mengusap punggung Jungkook.

"Makasih ya kak udah mau nemenin aku nangis. Maaf malah gak jadi main kesini,"

"No biggie lah. Mainnya kapan-kapan aja gak pa pa. Sekarang hapus air mata kamu dan kita makan ya," yang dijawab dengan anggukan semangat oleh Jungkook.

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang