Bagian 4

2.3K 211 0
                                    

Setelah pertemuan mereka hari itu, entah kenapa Taehyung sering bertemu dengan Jungkook. Entah di kedai es krim depan sekolah Jungkook tempat mereka bertemu, atau seperti sekarang. Di supermarket dengan kampusnya.

Saat itu, Jungkook akan mengambil sebungkus ramen kemasan kesukaannya yang hanya tersisa satu di rak itu. Hingga sebuah tangan ikut mengambil ramen itu. Jungkook sudah akan bertahan untuk ramennya hingga dilihatnya ternyata Taehyunglah pemilik tangan itu.

"Eh, kak Taehyung. Mau ambil ramennya juga?" tanya Jungkook sembari terus memegang ramen tadi.

"Kamu mau juga? Kalo kamu mau, buat kamu aja gak pa pa. Aku bisa ambil merek lain," sahut Taehyung sambil menjauhkan tangannya dari ramen itu.

"Serius kak? Makasih banyak ya. Aku udah muter-muter ke beberapa supermarket buat nyari merek ini. Tapi katanya emang lagi kosong. Makanya aku seneng banget bisa nemu disini. Kakak tadi udah hampir aku marahin lho karena mau ambil ramennya juga. Aku kira siapa tadi," cerita Jungkook panjang.

Dan Taehyung menemukan sekali lagi dirinya terpesona dengan sosok Jungkook. Bagaimana pria manis itu bercerita dengan sangat bersemangat. Bagaimana kedua pipi itu memerah segar seperti buah ceri matang. Dan bibir merah itu. Ah, Taehyung berharap bisa mencicipinya walau sekali.

"Kak? Kakak? Kakak melamun ya," Jungkook menggoyangkan telapak tangannya di depan wajah Taehyung.

"Kamu sudah selesai belanja? Atau mau beli yang lain?" tanya Taehyung tiba-tiba.

"Eh, udah hampir selesai kok kak. Tinggal ambil susu dan selesai. Ada apa?" tanya Jungkook balik.

"Mau ngajakin kamu jalan bentar. Kita kan sering ketemu, tapi belum pernah jalan berdua. Tiap ketemu kamu selalu sama temen kamu itu. Siapa namanya? Jinin?"

"Jimin kak. Namanya Jimin. Mau jalan kemana emangnya? Udah sore nih, takut dimarahin mama kalau pulang telat," sahut Jungkook

"Apa aku antar kamu pulang dulu aja? Sekalian ijin ke mama kamu," tawar Taehyung lagi.

Senyum Jungkook mengembang mendengar ide Taehyung "Wah, ide bagus tuh. Makasih ya kak."

"Lho kenapa makasih? Kakak tahu yang harusnya makasih ke kamu karena udah mau terima ajakanku," balas Taehyung.

Setelah menyelesaikan acara belanjanya, Taehyung pun mengantarkan Jungkook ke rumahnya dengan mengendarai motornya. Sepanjang jalan menuju rumah Jungkook, mereka terlibat pembicaraan yang seru. Mereka membincangkan banyak hal.

Tidak lama, tibalah mereka di rumah Jungkook. Sebuah rumah mungil namun terlihat sangat nyaman. Terdapat pagar berwarna putih setinggi dada orang dewasa di depan rumahnya. Rumahnya sendiri berwarna putih. Kesan bersih adalah kesan pertama taehyung saat melihat rumah itu. Ditambah beberapa tanaman koleksi ibu Jungkook membuat suasana rumah itu semakin asri.

"Masuk kak. Cuma ada mama kok di rumah. Kakak dan papaku belum pulang. Mungkin nanti agak malam pulangnya," ujar Jungkook sambil memasuki rumahnya.

"Ma, Jungkook pulang. Ada temenku nih." Suara Jungkook menggema di sepanjang rumah memanggil ibunya

"Iya sayang. Mama di belakang." Suara seorang wanita terdengar menyahut panggilan Jungkook.

"Kakak tunggu disini dulu ya. Aku mau rapihin belanjaan dulu," ujar Jungkook sambil menyuruh Taehyung di salah satu kursi di ruang tamu mereka.

Taehyung pun memilih untuk duduk di sofa single berwarna coklat. Ia melihat ke sekeliling ruangan itu. Sebuah kehangatan ia rasakan ketika melihat sebuah foto keluarga besar digantung di tembok rumah itu.

Selain foto di tembok itu, ada beberapa foto tumbuh kembang Jungkook dan seseorang yang Taehyung perkirakan sebagai kakak Jungkook. Bahkan dari kecil Jungkook sudah terlihat sangat menggemaskan, itulah yang terlintas di kepala Taehyung.

Saat ia sedang asyik melihat-lihat sekitar ruangan itu, tiba-tiba seseorang menyapanya.

"Halo, teman Jungkook ya? Temen sekolah kah? Kok tante belum pernah lihat," sapa seorang wanita yang tiba-tiba berdiri di sebelah Taehyung.

Bergegas Taehyung berdiri dan berniat menyalami wanita tersebut "Iya tante, saya temannya Jungkook. Bukan tante, saya bukan teman sekolahnya,"

"Lho, terus temen apa dong? Kenal dimana?" tanya ibu Jungkook lagi.

"Teman nggak sengaja kenal tante. Waktu itu ketemunya di kedai es krim depan sekolah Jungkook. Dan jadi akrab sampai sekarang." jelas Taehyung

"Oohh, gitu. Ini ceritanya Taehyung main kesini? Sekolah dimana?"

"Saya kuliah tante. Di Universitas Seoul jurusan ekonomi bisnis. Abis ini rencananya mau ajak Jungkook jalan. Tadi nggak sengaja ketemu di supermarket dekat kampus saya," sahut Taehyung.

"Oohh, udah kuliah"

Saat keduanya asyik berbincang, muncullah Jungkook dari arah kamarnya. Keduanya serentak menoleh pada Jungkook. Dan Kim Taehyung kembali terpaku dengan keindahan di hadapannya. Menggunakan sweater putih kebesaran dan skinny jeans biru membalut tubuh rampingnya sempurna.

"Eh, udah siap dek? Hati-hati ya di jalan. Pulangnya jangan malem-malem," pesan sang bunda pada Jungkook dan Taehyung.

"Iya bun. Sebelum jam sembilan udah sampe rumah lagi. Ayo kak," ajak Jungkook pada Taehyung

"Kalo begitu saya permisi dulu tante. Ijin bawa Jungkook dulu," pamit Taehyung sopan.

"Iya, hati-hati kalian berdua. Nggak usah ngebut," lambai bunda Jungkook pada motor yang semakin menjauh dari rumah mereka.

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang