Bagian 39

1.2K 104 0
                                    

Semua orang di ruang makan itu menahan nafas mereka mendengar pertanyaan yang diajukan ayah. Tidak ada seorangpun yang menduga pertanyaan itu akan terlempar dari mulut ayah.

"Jadi bagaimana Jeon Jungkook? Apa jawaban kamu?" Tanya ayah sekali lagi masih dengan nada datarnya.

Jungkook melirik Taehyung sekilas. Pria itu terlihat ingin sekali membentak ayahnya, tapi ia juga sepertinya ragu akan hal itu.

Jungkook memejamkan matanya sejenak sebelum akhirnya menatap ayah dengan pandangan tegasnya. Entahlah, ia sendiri juga bingung darimana asalnya keberanian itu.

"Sebelumnya mohon maaf bila kehadiran saya disini mengganggu acara makan malam keluarga Kim. Kami berdua, atau lebih tepatnya saya kesini ingin memperkenalkan diri secara resmi sebagai kekasih dari Kim Taehyung. Karena seingat saya, selama kami pacaran dulu saya tidak pernah bertandang ke kediaman Kim."

Jungkook menarik nafas dan dihembuskannya pelan untuk menghilangkan kegugupannya. "Dan mengenai pertanyaan tuan Kim mengenai kenapa saya kembali lagi ke hidup kak Taehyung, saya rasa takdirlah yang mempertemukan kami." Jungkook mengulas senyum kecil saat mengatakan kalimat terakhirnya.

Tuan Kim mengerutkan dahinya mendengar kalimat Jungkook. "Apa maksud kamu?"

"Ya, kalau tuan Kim belum tau, saya tidak tahu bila KIM Enterprise merupakan milik keluarga kak Taehyung. Karena selama pacaran dengan saya dulu, kak Taehyung adalah orang yang sangat tertutup mengenai keluarganya. Saya bahkan tidak menyangka bila ia berasal dari keluarga terpandang." Tawa kecil lolos dari bibir Jungkook.

"Tekad kak Taehyung selama ini membuat saya akhirnya memutuskan untuk kembali ke pelukannya dan mencoba memperbaiki keadaan kami yang dulu. Dan saya mohon kepada bunda dan tuan Kim untuk merestui kami. "

Jungkook merasakan Taehyung menggenggam tangannya erat di bawah meja. Tangan pria itu terasa sangat dingin.

Hening sejenak sebelum akhirnya ayah bertepuk tangan dan tawanya meledak. "Luar biasa. Baru kali ini ada orang yang berani bicara dengan ayah tanpa gentar. Kamu pintar cari pasangan Tae."

Semua orang menatap ayah dengan pandangan bingung. Ada apa ini? Apakah mereka sedang ikut reality show kejutan atau semacamnya?

"Ayah, apa maksud ayah? Ayah setuju dengan Jungkook?" Suara bunda akhirnya terdengar dan menghentikan tawa ayah sejenak.

"Kenapa? Kalian takut ya? Berarti akting ayah bagus dong," ujar ayah masih dengan tawa yang sesekali terdengar.

"Jadi ayah cuma bohong marah sama Jungkook? Astaga ayah. Tae hampir aja mikir mau kawin lari kalau sampai ayah gak ngijinin Tae buat sama Jungkook." Taehyung berseru heboh yang langsung mendapat tawa keras dari seluruh orang di ruangan.

"Maaf maaf. Ayah cuma mau ngetes mental Jungkook aja. Jungkook harus punya mental sekuat baja kalau mau jadi pendamping kamu. Dia harus siap di segala situasi. Bukan begitu bunda?" Ujar ayah sambil melirik bunda sekilas.

Bunda hanya memutar bola matanya malas. "Ya tapi nggak gitu juga dong ayah. Kasihan Jungkook itu, udah macem narapidana diadili aja." Rungut bunda sambil menatap Jungkook.

"Iya iya, ayah minta maaf. Sebagai gantinya, ayah akan dukung penuh semua rencana kalian kedepannya." Sebuah senyum lebar kembali menghiasi bibir Taehyung.

Jungkook yang menyaksikan bagaimana semua berlangsung sangat cepat hanya bisa diam dan tidak mengatakan apapun. Otaknya masih memproses apa yang baru saja terjadi. Dan begitu ia bisa mencerna semuanya, setetes air mata langsung jatuh dari pelupuk matanya.

"Lho, Jungkook kok nangis? Pasti karena ayah ini." Seru Namjoon yang melihat air mata Jungkook.

Taehyung langsung menatap Jungkook dan benar saja. Wajah pria itu kini telah penuh dengan air mata. Taehyung langsung menarik tubuh Jungkook ke dalam pelukannya dan memeluknya erat.

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang