Bagian 26

1.7K 157 0
                                    

Keesokan harinya, Jungkook bangun dengan kondisi tubuh yang masih lemas. Ia merasa suhu tubuhnya naik lagi. Setelah berusaha duduk dengan bertumpu sandaran kasur, barulah ia menyadari bila dirinya sendirian di ruangan ini. Tidak ada sang bunda maupun kakaknya.

Ia lapar, tapi bahkan tubuhnya masih terlalu lemas untuk mengambil sarapan yang telah disediakan di meja sebelah tempat tidurnya. Ketika ia sedang melamun dan kelaparan, pintu kamarnya dibuka. Ternyata itu sang bunda yang terlihat membawa kantong plastik bersamanya.

"Lho, udah bangun? Bunda tadi keluar sebentar buat cari sarapan. Kamu kok belum makan?" tanya sang bunda sambil menatap makanan Jungkook yang masih utuh.

"Lemes bun. Mau ambil makanan aja nggak kuat."

Mendengar jawaban Jungkook, sang bunda bergegas mengambilkan set sarapan yang telah disediakan rumah sakit. Tak lupa menata meja di depan Jungkook. Juga diberikannya jus dan air putih sebagai pelengkap.

"Perlu bunda suapin? Atau kamu bisa makan sendiri?" tanya sang bunda meyakinkan.

"Makan sendiri aja bun. Bunda juga sarapan," sahut Jungkook sambil berusaha memakan makanannya.

Hambar. Itulah rasa makanan yang dirasakan oleh Jungkook. Karena tubuhnya yang panas, sepertinya indra perasanya ikut-ikutan bermasalah. Tapi ia ingin segera sembuh dan keluar dari rumah sakit. Akhirnya, dihantam saja makanan tanpa rasa itu. Untungnya, jus yang diminumnya masih ada rasa.

Keduanya terdiam dan menikmati makanan mereka masing-masing. Saat mereka tengah asyik makan, pintu kamar Jungkook kembali dibuka. Kali ini Wonwoo dan sang ayah yang datang. Terlihat membawa sesuatu di tangan mereka.

"Lho, kok udah pada makan? Padahal aku sama ayah udah dateng buat bawain makanan," ujar Wonwoo yang melihat sang bunda dan Jungkook yang tengah asyik makan.

"Kakak emang bawa apa? Aku makan nggak ada rasa sama sekali ini. Coba lihat deh, siapa tau lebih enak," ujar Jungkook sambil meraih bungkusan yang dibawa.

Ternyata Wonwoo membawa bubur abalone kesukaan Jungkook. Langsung ia membuka bungkusan itu dan tidak sabar untuk memakan makan favoritnya itu

"Pelan-pelan dong. Ini buat kamu kok emang. Bunda aku beliin japchae sama buat nanti siang," ujar Wonwoo yang melihat Jungkook yang sepertinya sudah tidak sabar untuk makan.

"Makasih ya kak. Sering-sering ya," sahut Jungkook sambil memakan buburnya yang hanya dijawab dengan juluran lidah oleh Wonwoo.

Ternyata selain membawa makanan untuk Jungkook dan sang bunda, Wonwoo dan sang ayah juga membawa pakaian ganti dan buah. Katanya Jungkook harus banyak makan buah agar cepat sembuh.

Setelah mengantar semua perlengkapan, Wonwoo dan sang ayah pamit untuk pergi bekerja dan berjanji akan kembali lagi nanti sore.

Siang hari telah tiba dan Jungkook sedang asyik menonton acara di tv ketika pintu kamarnya dibuka dengan sangat kasar. Diiringi dengan suara teriakan saling bersahutan.

"JUNGKOOKKK!!! LISA DAN KAK JIN DATANG BUAT JENGUK."

"LISA, DIEM DONG. DI RUMAH SAKIT INI. GAK BOLEH TERIAK-TERIAK."

"KAKAK JUGA TERIAK ITU."

Perdebatan keduanya membuat mereka akhirnya ditegur oleh perawat yang sedang berjaga. Setelah meminta maaf, akhirnya keduanya kembali masuk ke dalam kamar Jungkook. Dan disambut dengan wajah melongo bingung oleh Jungkook.

"Lisa? Kak Jin? Kok bisa disini? Tau nomer kamarku darimana?" tanya Jungkook yang masih bingung dengan kehadiran keduanya.

"Ih, ya tau dong. Kita nanya ke Seojun sebenarnya. Kamu kok sendirian? Nggak ada yang jagain?" tanya Lisa.

resettenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang