AAA 2| The Dugongs

19.4K 3K 1.1K
                                    

Tata Tata apa yang Tata?

H A P P Y
~R E A D I N G~

.

.

.

A/A/A

Cuaca di hari senin itu sangat cerah dengan langit yang biru tak berawan, membuat suasana hati Altair semakin sejuk dan bahagia dengan buncahan rasa tak sabar bertemu teman-temannya yang asyik liburan ke luar kota saat liburan kemarin. Sedangkan untuk Atair liburan kemarin ia dan keluarganya hanya menghabiskan waktu bersama di rumah, tidak ada yang bepergian karena jadwal ayah masih padat di rumah sakit. 

Dengan kaca mata hitam yang bertender di hidung mancungnya,  tangan kanan Altair bertumpu siku di pintu mobil dengan jari telunjuk yang mengetuk alis, Altair bersiul-siul saat tangan kirinya membelokan arah mobil jeep wrangler hitamnya melewati pagar SMA Pramoedya. Altair sengaja membunyikan klakson panjang saat melewati post satpam, akibat ulahnya itu tentu membuat pak Santoso keluar dari sangkar sambil membawa pentungan. Altair tertawa terbahak-bahak, lalu melesat ke area parkir. 

Tentang pak Santoso, selain membuat pak Gelay naik darah, hobi Altair dan teman-temannya juga membuat pak Santoso keluar dari sangkarnya sambil membawa pentungan andalannya.

"Tata!!" Baru saja Altair keluar dari mobil suara familiar dengan senyum yang mengembang itu seketika menyapanya. Altair menurunkan kaca mata dan mengantongi benda itu di sakunya.

"Luna!!" balas Altair mengikuti nada suara Luna barusan.

"Tata, I realy miss you!" Perempuan dengan nama lengkap Laluna Natasya itu langsung berhambur memeluk Altair. 

Altair terkekeh, "Pelan-pelan, Lun, untung gue gak kejungkal." Altair membalas pelukan Luna sambil nyengir. "Gue emang ngangenin, tapi gue gak kangen-kangen amat sama lo," kata Altair, membuat Luna melepas pelukannya dengan wajah dongkol.

"Loh iih, please jangan merusak suasana pertemuaan setelah libur semester ini! Dasar nyebelin," gerutu Luna sebal. "Bilang kangen juga kek, apa kek gitu." Berminggu tidak bertemu, hanya bertukar pesan, bagi Luna itu hal yang sangat membosankan ketika ia tidak bisa melihat dan berbicara langsung dengan Altair seperti saat mereka bertemu setiap hari di sekolah. 

"Nyenyenye." Altair meledek dengan mimik muka yang dibuat-buat.

"Ekspresi muka lo tuh nyebelin." Luna sebal.

Altair malah tertawa, tertawa karena melihat wajah Luna yang menurutnya lucu. "Lun kalo ekspersi lo kayak gitu nanti bisa diculik om-om loh. Abisnya gemesin."

"Mulai," kata Luna.

"Gue kangen jahilin Lunong," kata Altair bernada unyu sambil memanyun-manyunkan bibir.

"Idih!" Luna langsung menyapu wajah Altair.

Altair terkekeh, "Gimana liburan ke kalimantan? Banyak hutan, gak?" tanyanya seraya merangkul Luna.

"Ck, lo kira kalimantan cuman banyak hutan?" Luna mendengus sebal menepuk lengan Altair yang merangkulnya.

"Ya kan paru-paru dunia."

Altair At Aquila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang