Selamat datang di kisah keluarga Mata Angin~
Ramein ya, bwang! <3
H A P P Y
~R E A D I N G~.
.
.
"TATA!!"
"TATA SINI GAK LO! KAMPRET!!"
Athena, perempuan dengan pakaian kasual kaus putih gambar kelinci, celana cream selutut dan rambut yang masih tergerai basah sepunggung itu menuruni tangga menggebu-gebu sambil membawa handuk di tangannya. Kalau bisa dianimasikan, remaja berumur 17 tahun itu turun dengan mata berapi-api, rambut berdiri metal ke atas, dan setiap hentakan kakinya di anak tangga mengeluarkan suara bom atom, jedarrrr!
"Ayah! Tangkap Tata ayah!" Athena memutar-mutar handuknya di udara, siap menyambit kembarannya.
"Yah, Tata gak salah. Tolongin Yah." Altair, kembaran dari Athena yang menyebut dirinya "Tata" itu bersembunyi di balik punggung laki-laki ber seneli--jas putih dokter yang ia panggil "Ayah".
Selatan, orangtua laki-laki dari dua remaja itu hanya bisa menghela napas, drama pagi di hari minggu akan segera dimulai. Tapi, saat ia menghirup aroma kepulan kopi hitam buatan Utara, Selatan jadi berubah tersenyum menikmati wanginya dan mengabaikan permulaan drama anak-anaknya.
The compass family, begitu Selatan menyebut keluarganya. Karena selain nama dirinya dan Utara yang merupakan unsur mata angin, di nama belakang kedua anaknya juga terdapat unsur mata angin. Altair Shaquille Barat yang sebagai kakak, dan Athena Senjani Timur sebagai adik, hanya beda lima belas menit. Kalau dirinya dan Utara beda satu jam juga beda rahim, untuk Altair dan Athena satu rahim.
"Dad, she looks scary." Altair memegang kedua lengan Selatan dari belakang, dan kepalanya menyembul dari atas bahu Selatan untuk melihat Athena.
"Ayah! Tata maling lagi! Tata maling lolipop, Yah! Marahin Tata!" seru Athena meledak-ledak.
"Dasar manja! Gue gak ada ngambil!" sahut Altair melotot.
"Iiih!! Sini gak lo!" Athena bergerak mendekat, membuat Altair refleks menjadikan Ayahnya sebagai tameng dengan cara mengerakan tubuh Selatan ke kiri kanan untuk menghalau sambitan handuk Athena yang punya nama purple karena warnanya ungu-ungu janda.
"Gue gak ngambil!" Altair menggerakan tubuh Selatan ke kiri, ke kanan, ke kiri lagi, ke kanan lagi.
"Lo yang ambil! Siapa lagi kalau bukan lo! Kembaran gak guna!" Athena semakin memukulkan handuknya. "Maaf Ayah, Jani gak berniat mukul Ayah, tapi mukul malingnya," ucap Athena setiap kali sambitannya meleset mengenai kaki dan pinggang Selatan.
"Anak-anak, stop," Selatan berusaha menengahi level 1. "Tata, udah," kata Selatan bernada peringatan, sekaligus takut kopi di tangannya jatuh karena Altair yang menggerakan badannya.
"Tata gak salah, Yah!" Altair bersikukuh, demi rumah spongebob yang berubah menjadi terong, kalau bukan dia yang mengambil lolipop Athena. Altair melepaskan Selatan, dan bergerak ke kanan kiri saat Athena berusaha menyambitnya. "Dasar cupu."
"Liat, Yah! Pasti Tata yang ngambil! Mana sisa satu, kan jadi habis!" Athena berdecak sebal, memutar-mutar handuknya di udara, lalu menyambit Altair tepat mengenai punggungnya--dan juga punggung Selatan.
"Yuhuuu, ada apa ribut-ribut?" Utara menyembul dari dapur membawa nampan yang berisikan roti dan selai coklat.
"Bunda Tata!" Athena langsung mengadu menghentak-hentak kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Altair At Aquila
Roman pour AdolescentsSama seperti remaja pada umumnya, Altair juga mendambakan masa SMA yang indah dan penuh warna ... juga romansa SMA yang manis? Altair Shaquille Barat, bersama empat temannya yang bobrok ikut bergabung dalam ekskul seni musik. Di SMA Pramoedya terdap...