B a g i a n t i g a p u l u h e m p a t

78 8 15
                                    

Follow: @tataamlya

34

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

34. Pelukan Terakhir.

Tidak ada seorang pun siap dengan perpisahan, namun setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan.

~oOo~

 Panas membuat setiap pori-pori tubuh Agiel yang tidak tertutup meneteskan butir keringat. Aroma maskulin, perpaduan satu merek parfum terkenal dan aroma alami yang menyeruak pelan. Tak ayal membangkitkan semua angan liar yang selama ini. Berteriak menuntut penuntasan mengeluarkan kekesalan. "Sial kenapa harus terjadi sama gue, kenapa gue yang harus mengalami ini semua!" 

 Kini Agiel sedang berada di lapangan, sedang menshooting bola basket ke dalam ring. Dan Nada sedang menemani Agiel duduk dibangku, melihat permainan Agiel sendirian. Cowok itu mendrible bola lalu memasukannya ke dalam ring beberapa kali.

 "Gak capek apa bola terus?" Sindir Nada, Agiel pun menoleh. Tersenyum tipis, mengangkat dagunya dan alisnya. "Udah biasa kali Nad!" Nada manggut-manggut paham.

 "Istirahat dulu lah. Dari tadi loh main basket, muka lo aja udah kusam kayak gitu?" Akhirnya Agiel menuruti Nada untuk beristirahat, duduk di sampingnya. Meskipun Nada memiliki rasa kepada Agiel ia sama sekali tidak merasa canggung dan keberatan jika terus bersama Agiel tanpa harus membalas perasaan cintanya.

 "Makasih," kata Agiel menerima minuman yang Nada berikan padanya.

 Nada merebut bola basket yang ada di tangan kanan Agiel. Berlari-lari menuju ring sembari terus mendrible bola memasukkannya ke dalam ring. Setelah melakukan penembakan akhir ia berlari ke arah tepian lapangan mengambil handuk kecil milik Agiel lalu kembali lagi ketempat semula, tempat ia bersorak ria meneriaki nama Agiel sewaktu bermain bola basket. Agiel terkejut dengan perlakuan Nada dengannya, tiba-tiba saja Nada atang langsung memposisikan menghadap Agiel dan mengelap keringat yang membasahi cowok itu. "Bau!" Cibir Nada disela-sela mengelap wajah Agiel yang berkeringat. Agiel yang mendengar cibiran dari Nada langsung saja merengkuh cewek itu ke dalam pelukannya. 

 Nada terus saja memberontak, tidak mau dipeluk Agiel. "Ih Agiel bau tau! Banyak keringatnya, nanti kalo gue ketempelan keringat lo gimana? Satu kelas bisa-bisa mabuk keringat lo!" Ujarnya, tapi, Nada hanya gurau saja. Agiel tidak bau sama sekali meskipun berkeringat, yang Nada cium bukan bau masam tapi bau harum yang menyeruak di indra penciumannya. 

 Agiel terkikik sendiri melihat tingkah Nada yang menurutnya menggemaskan. Mencubit-cubit pipi Nada beberapa kali. "Agiel sakit, ih!" Nada langsung berdiri berkacak pinggang. 

 Cewek itu menjunjuk Agiel. "Nggak mau temenan sama Agiel, dasar bau!" Agiel membelalak mendengar tuturan Nada yang menjengkelkan. Nada berlari sambil terus menjulurkan lidahnya. Tapi, saat berlari ia tidak sengaja menabrak seseorang. Nada mendongak ke arah orang yang ia tabrak, matanya berbinar kala mendapati seseorang yang sudah lama tak ia temui di sekolahannya. Ia adalah Figo!

Cinta Masa Sma ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang