B a g i a n d e l a p a n

112 20 8
                                    

Part 8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 8. Sweet Boys

Bagi gue, Figo itu akan tetap selalu dan menjadi sebagai kakak kelasnya, bukan lain hal.

-Nada Nabillah-

~oOo~

 Nada bergulat ke sana kemari seraya menutup kedua telinganya dengan bantal guling. Suara jam weker itu sangatlah mengganggu tidur Nada. Baru saja Nada tertidur nyenyak pada pukul 03.00 dini hari. Eh, sekarang sudah dibangunkan oleh suara alarm jam weker dan suara ketukan yang sudah dipastikan itu adalah Mamanya.

 Oh iyah, selama Nada tinggal di rumah Nada dan keluarga lah yang mengerjakan pekerjaan rumah, tidak ada asisten maupun sopir pribadi dengan alasan 'biar hemat'. Rumahnya sederhana namun sangat berarti. 

 Dengan setengah jiwa yang mengumpul Nada duduk tegak mata yang belum bisa terbuka lebar-lebar. Diliriknya jam itu yang menunjukan pukul 06.35.

 "Mampus, jam 06.35!!" Tanpa ba-bi-bu lagi Nada langsung menuju kamar mandi sambil menenteng handuknya di pundak. Hanya lima menit yang dibutuhkan Nada untuk berada di kamar mandi.

 Ia harus selesai mengganti pakaian seragam lalu menyambar sepatu dan tasnya yang berada di atas lemari.

"Nada, makan dulu sini," Sinta sudah menyiapkan makanan dan duduk di meja makan bersama suaminya.

 Nada langsung menyomot roti mengoleskannya dengan selesai memakannya dengan gusar. Tanpa berpikir panjang lagi Nada langsung pergi setelah menyalami kedua orang tuanya.

 Jarak rumah dan sekolahnya hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit maka dari itu Nada harus lebih kencang menggoes sepedanya, Nada sudah terbiasa berangkat menggunakan sepedah, kadang angkot. Nada benar-benar saat ini marathon menggoes sepedah. Oh astaga! Bel akan segera berbunyi, dan gerbang pun akan tertutup bagaimana nasib Nada nantinya? 

 Dengan kekuatan penuh Nada menggoes sepedanya untuk mencapai klimaks. "Awass, pak..." teriak Nada. Dan akhirnya Nada pun masuk ke dalam sekolah dengan tepat dan butuh perjuangan.

 Pak satpam itu sesekali mengelus dadanya. "Astagfirullah, kaget. Ada juga yah murid kayak gitu", gumamnya menatap Nada menggeleng-geleng.

 "Oh, iya. PAK TERIMA KASIH. SEBELUMNYA SAYA MAU MINTA MAAF SOAL YANG TADI SOALNYA SAYA SUDAH GAWAT DARURAT!" Pekik Nada dari kejauhan.

 Nada mengetuk pintu kelasnya yang sudah dipastikan ada guru mengajar pelajaran pertamanya di sini.

 Nada bolak-balik meragu untuk memasuki kelas tiba-tiba saja Bu Fey guru mata pelajaran fisika sudah ada di depan matanya.

Cinta Masa Sma ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang