Follow: @tataamlya
35. Suara Agiel.
Tidak selamanya pertemuan itu untuk menyatukan terkadang pertemuan juga harus memisahkan.
~oOo~
Hari itu aku sangat dilanda kesepian, kebetulan Aldara juga absen karena sakit. Dan Agiel, entah ke mana lagi perginya. Sudah hari ke-2 Agiel tidak masuk sekolah dengan Alasan izin, tidak seperti biasanya cowok itu izin sampai sebanyak itu. Cowok itu juga hilang kabar sejak tidak masuk ke sekolah. Ditelpon juga tidak nyambung, bahkan seluruh social medianya saja tidak ada yang aktif. Beberapa kali Nada bertanya kepada Ilalang pasal Agiel yang tidak masuk dan tidak ada kabar seperti ditelan bumi saja. Tapi, anehnya Ilalang tidak pernah mau menjawab apapun mengenai ini semua, Nada semakin curiga dengan sikap Ilalang seperti menyembunyikan rahasia besar padanya.
Nada menjadi sahabat yang tidak berguna! Di saat sahabat satunya tidak ada dan hilang kabar ia malah tidak tahu apa yang sedang terjadi, bahkan Nada juga tidak tahu di mana Agiel berada saat ini. Banyak staf-staf guru menanyakan hal mengenai ketidakhadiran Agiel tapi Nada hanya bisa diam dan menggeleng. Ia juga sama-sama tidak tahu. Dan masih mencari tahunya. Agiel hilang tiba-tiba.
Selepas pulang dari sekolah Nada berniat untuk menelusuri rumah Agiel, bukan untuk pertama kalinya, mungkin kali ini adalah hari ke-3 juga Nada mencari Agiel di sudut rumah kediaman Agiel berada. Tidak ada satupun orang disini, sepi, senyap! Bahkan para asisten rumahnya saja tidak ada, semuanya hilang entah kemana semua berlabuhnya. Nada tidak peduli dengan para asisten, ia hanya mau bertemu dengan Agiel dan di tempat ini juga mereka dipertemukan. Selayaknya bermain petak umpet, tidak ada orang yang mau muncul sebelum dicari terlebih dahulu, tidak mau tertangkap.
"Huft! Ko gak ada satupun orang disini, yah? Perasaan gue gak pernah ada salah sama lo deh, Giel. Tapi, kenapa lo seolah-olah jauhin gue untuk saat ini? Apa yang sebenarnya terjadi, bukankah kita baik-baik aja, tapi kenapa lo gak pernah muncul di hidup gue lagi, Giel?!" Sudah 3 jam Nada dibuat menunggu, namun tidak ada juga yang muncul. Tidak ada bukti apa-apa di sini tentang hilangnya Agiel dan keluarganya. Nada sangat frustasi, dilanda kebingungan, ia cemas, takut terjadi apa-apa dengan mereka terutama pada Agiel.
Tidak perduli dengan hujan yang terus saja mengguyurnya, Nada kekeh untuk menanti, berharap Agiel datang membawakan payung seperti biasanya. Tapi itu adalah hal yang nihil, baju seragam Nada sudah basah kuyup bahkan. Sepedanya juga sudah diguyur air hujan habis-habisan di luar.
Gorden kamar Agiel juga tidak terbuka, bahkan gorden lainnya pun sama, rumah ini seperti tidak ada yang menempati dan menjadi tidak terurus.
"Lo dimana, Giel? Gue cemas dan gue juga rindu sama, lo!" Gumam Nada menatap langit yang mendung dengan bersamaan turunnya rintikan hujan.
Tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan adanya genggaman tangan yang menggenggam jari jemarinya yang sudah basah terkena hujan. Nada tersenyum simpul matanya berkaca-kaca. "Agi——" ucapannya terhenti kala melihat bukan Agiel yang sedang ada di sampingnya. Melainkan Dev, ketua osis yang selalu menemani dan menjadi temannya ketika Agiel tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Masa Sma ( Tamat)
Ficção AdolescenteHATI-HATI BACANYA!! Apakah kamu mempunyai salah satu sahabat terdekat? Bagaimana jika kamu menyatakan cintamu padanya? Apakah dia akan membencimu saat ia sudah mengetahui bahwa kamu mencinta dirinya? Atau mereka saling menyayangi dan mencintai satu...