Part 22. Indecision.Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup bahkan merasakan hal yang paling pahit salah satunya 'berharap kepada manusia yang belum tentu mengharapkan kita kembali' .
-NadaNabillah-
~oOo~
Sinta, Mamah dari Nada tersenyum-senyum sendiri melihat anaknya tengah tertidur pulas dengan Agiel yang berada disampingnya terus mengusap-usap rambut anak gadisnya. Sinta terkekeh melihat kedekatan mereka yang hanya sebatas sahabat , tapi, membuat semua orang salah mengartikannya. Agiel terlonjak kaget kala melihat sosok Sinta berada di ambang pintu kamar Nada.
"Kenapa kaget gitu?" Agiel menggeleng pelan, menggaruk tengkuknya yang tidak sama
"E-enggak kok, Mamah sejak kapan berdiri disitu?" tanya Agiel yang sedang salah tingkah.
"Sejak kamu memandangnya," Sinta terus saja menggoda Agiel dengan tersenyum jail.
"Nada kelelahan maybe," Agiel manggut-manggut kepala paham, "kamu gak mau pulang?udah dari tadi loh kamu nungguin Nada bangun tapi gak bangun-bangun?" tanya Sinta lagi.
Agiel menggeleng. "Nanti aja Mah, mau ketemu Nada' kan seharian belum ketemu, pas ketemu malah tidur," Agiel terkekeh melihat wajah Nada yang sedang manyun-manyun tanpa disadari sang empunya, "emang Nada habis ngapain Mah?" Agiel penasaran dibuatnya, apalagi dengan Sinta yang bergelagat aneh saat ditanya seperti itu.
"E-eunghh itu Nada mah habis nge beresin gudang yang kosong sama Mamah." Sebenarnya Agiel tidak puas dengan jawaban dari Sinta, tapi ia hanya berpura-pura percaya saja.
"Oh gitu yah Mah," Sinta mengangguk. "Yaudah Mamah tinggal dulu, Mamah udah percaya, tapi ingat jangan seenaknya." Agiel mengacungkan jempolnya, ia paham apa yang dimaksud Sinta tadi. Ia juga tidak berani merusak seorang cewek yang belum tentu jodohnya.
Agiel tak henti-henti terus memandang wajah Nada dengan lekat, sesekali Agiel terus saja mencubit-cubit pelan pipi cewek yang masih tertidur pulas.
Matanya melotot kaget saat tiba-tiba Nada langsung memeluknya bak guling yang berada di samping kanan Agiel. Jantungnya berpacu lebih cepat gara-gara Nada. "Duh, tidur aja lo bisa bikin gue baper, Nad!" Agiel bersusah payah menyingkirkan tangan Nada dari perutnya.
"AAAAAA...!?" Jeritan tiba-tiba menggelegar membuat cowok itu dengan sigap langsung menempelkan headset ke telinganya.
"Ngapain lo di sini?" tanya Nada langsung bangkit melepaskan Agiel yang sedari tadi ia tikam.
"Lo gak ngapain-ngapain gue' kan?" Nada meneliti keadaan sekitar dengannya, baik-baik aja kok.
Plak! "Mana mau gue sama lo, lo masih doyan ngompol!" Nada langsung saja menggeplak tangan Agiel pelan, gantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Masa Sma ( Tamat)
Teen FictionHATI-HATI BACANYA!! Apakah kamu mempunyai salah satu sahabat terdekat? Bagaimana jika kamu menyatakan cintamu padanya? Apakah dia akan membencimu saat ia sudah mengetahui bahwa kamu mencinta dirinya? Atau mereka saling menyayangi dan mencintai satu...