B a g i a n s e m b i l a n b e l a s

64 10 0
                                    

Part 19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 19. Agiel dan rasanya.

Harus gue akui, rasa takut kehilangan lo sering membuat gue cemburu berlebihan, terlebih lagi lo jauh dan gue gak bisa selalu disamping lo setiap waktu.

-AgielDevano-

~oOo

 Nada, cewek itu masih terus berjalan menyusuri trotoar jalanan, menemani sunyinya di malam hari dengan tetesan rintik hujan.

 Tatapannya kosong menjelajah ke arah aspal trotoar yang sedang ia pijaki. Pikirannya melayang dengan kejadian tadi saat di cafe clevo, tempatnya bekerja. "Kenapa harus begini? Kenapa?!" Pekik Nada sambil meneteskan air mata yang tidak dapat terlihat karena tersamarkan dengan air hujan.

 Entah sejauh mana Nada terus saja berjalan. Ia mendudukan dirinya ditepi jalan yang sepi. Menyendiri, lagi-lagi Nada merasakan sakit yang bertubi-tubi. Apa yang harus dijelaskan nantinya kepada Sinta? Apakah Nada harus berbohong lagi? Atau berbicara dengan seadanya? Tapi, Nada tidak mau Sinta ikut merasakan sakit sama sepertinya. Sangat membingungkan baginya, ia tidak tahu harus bagaimana lagi, semuanya terjadi begitu saja.

 "Papah, cinta pertama Nada. Tapi, kenapa Papah tega ngelakuin ini semua? Papah jahat sama Mamah dan Nada. Nada gak nyangka ternyata Papah berani selingkuhin Mamah dari belakang. Nada bingung harus bersikap seperti apa nanti di depan Mamah apalagi dengan kondisi Nada yang basah kuyup," gumam Nada sambil melihat dirinya dari atas. sampai bawah dari pantulan cermin post yang ada di depan. Miris! Lagi lagi dan lagi, cairan bening itu lolos dari pelapuk Nada bersamaan dengan turunnya hujan. Nada suka hujan karena hujan bisa menyamarkan tangisan dirinya yang lolos begitu saja. Tertampar akan kenyataan, Sinta juga pasti akan terpukul mendengar pernyataan seperti ini. 

 Nada berdiri, tegang. Saat melihat sekelompok anak geng motor berdiri dihadapannya. Saat melihat sosok itu sontak Nada mundur satu langkah ke belakang. Salah satu cowok diantara ke 7 orang itu mendekati Nada. "Lah, mantan Bu boss ada di sini?" Katanya sambil memegang rambut Nada yang basah. Nada melepaskan tangan kekar yang menempel di rambutnya dengan kasar.

 "Gak usah megang-megang gue!" Sarkasnya. Membuat ke 7 cowok itu tertawa.

 "Gak usah takut kali Nad, gue gak akan ngapa-ngapain lo kok," walau kenyataannya cowok itu tidak akan macam-macam kepadanya, tetap saja Nada tidak percaya. 

 "Gue temennya mantan lo." Mata Nada membulat ketika cowok berbadan gempal menyebutkan kata 'mantan'

 "M-mantan gue?" Nada menunjuk dirinya sendiri. Lalu ke 7 cowok pun menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Maksud lo Fathur?" lagi-lagi mereka mengangguk.

 "Gue disini," Nada menoleh ke arah cowok itu dengan mengernyitkan dahinya. Bagaimana Fathur dan temannya bisa tau kalo Nada sedang ada di sini? 

Cinta Masa Sma ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang