B a g i a n d u a p u l u h t u j u h

75 8 0
                                    

Part 27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 27. Bad News.

Terkadang ingin menjauh meski sulit. ingin melepaskan walau sangat mungkin.

~oOo~

 Dav mendapati Nada sedang kesulitan memasang seat belt. Dahi mulus milik Nada tampak berkerut kebingungan. Nada, cewek yang jarang menaiki mobil yang biasa ia naiki hanyalah mobil angkutan umum ketika mau berangkat ke sekolah saja. Dev melirik ke arah Nada yang belum bisa memakai seat belt mengulumkan senyumnya. "Gue bantu, ya?" tawarnya, Nada yang sudah diambang kepasraan hanya bisa mengangguk malu-malu.

 Dengan perlahan Dev mulai mendekati Nada membantu cewek itu memakaikan seat belt. Begitu saat sudah terpasang sejenak Nada dan Dev saling menatap. Jarak antara keduanya saling dekat saking dekatnya keduanya saling merasakan hembusan nafasnya masing-masing. Jantungnya serasa sedang berdisko melihat dekat wajah Nada, bahkan wajah Nada jika dilihat dari jarak yang dekat terlihat begitu sangat cantik.

 Nada yang dilihat intens oleh Dev membuat was-was sendiri dan bingung mengapa Dev menatapnya seperti itu. "L-lo kenapa?" tanya Nada. Sontak pertanyaan Nada membuat Dev tersentak kaget seketika Dev langsung tersadar dari lamunannya. Tanpa menjawab Dev langsung bergerak menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.

 Sore ini Nada berniat untuk mengunjungi Papahnya, Rama. Bagaimana pun Rama adalah Papah kandungnya, tidak mungkin ia tega begitu saja, lagi pula Nada tidak berbalas dendam, Papahnya terkena musibah, tidak mungkin Nada mengasingkannya begitu saja. Mendadak Nada mendapatkan kabar dari kapolres jakarta bahwa Rama tertangkap dan kasusnya akan dijelaskan nanti jika Nada berkenan datang ke-kantor polisi tersebut. Dengan terpaksa dan rasa penasaran Nada datang bersama Dev, bukan Nada yang mau tapi Dev yang mau dan bersedia mengantarkan Nada sampai tujuan dan pulang dengan selamat.

 Nada dibuat kaget saat salah satu polisi mengabari akan hal itu, ia masih tidak menyangka ternyata Rama orang yang ia bangga-banggakan kepada semua orang hebatnya menjadi Papah selama ia hidup menjadi buronan polisi sejak lama karena tersandung kasus pembunuhan dengan rekan kerjanya yang terjadi pada 5 bulan yang lalu, dan Rama sendiri tidak pernah cerita pada Nada termasuk Sinta sang istrinya. Kepala Nada pening dibuatnya. Pantas saja Rama selama ini jarang pulang dan stay di kota ternyata mempunyai masalah yang tersembunyikan rapat-rapat akhirnya terbongkar juga. Nada meringis ketika melihat wajah Rama yang memar kebiruan, ditambah penampilannya yang acak-acakan. 

Dengan diawasi dua orang polisi dari kejauhan agar tidak terjadi kecanggungan saat mengobrol.

 Nada mengela napasnya Rama tidak mau menatap wajahnya. "Kenapa Papah tega melakukan hal sekeji itu pada orang?" tanya Nada namun tidak digubris oleh Rama. Nada mencoba memegang punggung tangan Rama yang terasa panas, "jawab pertanyaan Nada Pah," lanjutnya.

 "Maafin Papah Nak, Papah gagal menjadi seorang Papah yang terbaik untuk kamu, dan Papah juga gagal menjadi seorang suami untuk Mamah kamu. Gak ada pilihan lagi, kalo gak begitu taruhannya kamu, Nad!" Ujarnya membuat Nada mengernyitkan dahinya. Taruhan? Apa maksudnya?!

Cinta Masa Sma ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang