Part 2. Mak Comblang?
Antara sedih dan bahagia. Kamu selalu bersikap manis ke arah aku dan cuek ke arah orang lain. Tapi kenapa kamu selalu gak paham dengan rasa apa yang aku rasakan sama kamu, Giel?
-Nada Nabillah-
~oOo~
Pagi ini Nada bertemu dengan Aldara teman sekelasnya, ia sahabat kedua setelah Agiel. Nada sering diejek karena selalu saja berduaan dengan cowok. Dan cowok itu adalah Agiel Devano.
"Ih, Nada mah mainnya sama cowok terus gak takut apa nanti kebablasan," begitulah kira-kira ucapan para orang-orang yang iri melihat kedekatan antara Nada dan Agiel. Dasar orang-orang hanya bisa beradu mulut tanpa melihat kejelasannya seperti apa.
"Nad, mumpung kita jamkos. Lo mau gak nonton tanding basket?" tanya Aldara.
"Basket?" Gumam Nada yang langsung diangguki oleh Aldara.
"Kita nonton dipinggir lapangannya aja, yuk?" Aldara mengajak Nada kearah lapangan lalu duduk di pinggir lapangan seperti teman-teman yang lainnya.
Oh iyah gue lupa, kalo hari ini Agiel tanding basket sama kelas 12.
Aldara yang melihat Nada menepuk nepuk jidatnya pun bertanya, "Nada? Lo baik-baik aja, kan?" Nada mengerjapkan matanya lalu mengangguk.
"Ah, iyah gue baik-baik aja Ra," Aldara manggut-manggut mengerti.
"Nad, hubungan lo sama Agiel gimana sih?" Nada mengerutkan keningnya, ia aneh menatap Aldara yang tiba-tiba menanyakan hal itu padanya.
"Hah? Gue gak mudeng sama apa yang lo omongin tadi," Nada tidak mengerti sama sekali tentang pertanyaan Aldara.
"Jujur sama gue Nad, lo suka atau hanya menganggap Agiel sebagai seorang sahabat saja, atau lebih dari itu?" selama ini Nada tidak pernah memberitahu bahwa ia memiliki rasa lebih dari seorang sahabat dengan Agiel Devano.
Ia tidak mau orang mengetahui ini semua dan akan membongkarkan perasaannya kepada Agiel. Terpaksa juga ia harus berbohong kepada Aldara, "Haha, aneh lo Ra. Mana ada gue suka sama tuh orang, orang dia sahabat gue. Lagi pula gue gak suka sama dia dan dia juga gak suka sama gue. Kita sahabat Ra, gak mungkin saling suka," Nada mencairkan suasana yang sangat menegangkan ini dengan kekehan renyahnya.
Hatinya seperti menolak saat mulutnya mengatakan seperti itu, kadang hati dengan mulut tidak pernah bisa menyatu. Hati berkata seperti ini namun mulut berkata itu, beginilah jadinya.
"Yakin?" Aldara menyoba menyakinkan Nada, Nada mengangguk mantap.
"Astaga, yakin Aldara!" Tandas Nada sambil tersenyum, seperti paksaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Masa Sma ( Tamat)
Подростковая литератураHATI-HATI BACANYA!! Apakah kamu mempunyai salah satu sahabat terdekat? Bagaimana jika kamu menyatakan cintamu padanya? Apakah dia akan membencimu saat ia sudah mengetahui bahwa kamu mencinta dirinya? Atau mereka saling menyayangi dan mencintai satu...