B a g i a n e m p a t

180 34 10
                                    

Part 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 4. Harboring Taste?

Mencintai tanpa memiliki, dan bertahan sembari memendam rasa, percayalah rasa ini lebih sakit dari patah hati yang sebenarnya.

-NadaNabillah-

~oOo~

Hari terus berganti namun perasaan yang Nada rasakan masih tetap sama dan tidak pernah hilang sedikitpun padanya.

  Suara adzan menggelegar, Nada turun dari ranjang kasur yang ia tempati. Dan mulai menuju ke arah kamar mandi untuk berwudhu. Dipakainya mukena putih bersih lalu Nada melaksanakan sholat dzuhurnya.

  Seusai melaksanakan sholat dan berdoa. Nada pun keluar dari kamar untuk menuju ke arah kulkas yang berada di dapur, entah mengapa tenggorokan Nada sangatlah haus saat ini.

  "Mah, di dalam kamar itu ada siapa?" tanya Nada yang melihat kamar sebelah kamar Nada itu pintunya terbuka lebar.

   Mamah Nada tersenyum, "Kayak gak tau aja sih Nad, siapa lagi kalau bukan Agiel. Diakan suka keluar masuk ke rumah ini sejak kecil. Tadi juga Agiel bantuin mamah beres-beres," jelas Sinta sang mamah dari Nada.

  Nada mengangguk. "Ah, iyah Nada kelupaan," cewek itu menepuk jidatnya.

"OY, NAD… !!" Agiel berteriak memanggil nama Nada.

"Apa?" cetus Nada menjawab panggilan Agiel.

  "Sini dong cepetan!” Titahnya terkesan memaksa Nada. Cewek itu berdecak sebal. "Ck… baru juga mau minum malah disuruh. Males banget sih palingan cuma mau nyuruh potret dia aja yang lagi asik main game," Nada berdecak sebal menatap Agiel yang jaraknya tidak terlalu jauh dari dapur.

  Agiel yang mendengar itupun terkekeh sendiri. Ia suka jika melihat Nada marah padanya. Gumush gimana gitu yah! "Cepet siput!" Ledek Agiel membuat Nada semakin kesal dibuatnya.

 Nada berkacak pinggang memandang Agiel dengan wajah yang sengaja ia cebikan. "Temenin gue ngobrol dong Nad," ucap Agiel. Nada mengangguk setuju.

"Nad, lo gak bosen apa dirumah terus dari tadi?" tanya Agiel.

Nada menggeleng. "Gak. Biasa aja," jawab Nada

"Jalan yuk!" Ajak Agiel yang langsung ditolak Nada mentah-mentahan.

  Agiel mendekat kearah Nada. Meneliti wajah Nada dengan saksama. Membuat Nada berdegup dua kali lipat dari biasanya. Buru-buru Nada mendorong Agiel. "Apaan sih lo! Jangan macem macem atau gue getok pala lu pakai——" Nada menjedakan kalimatnya, setelah menemukan benda itu Nada langsung mengacungkannya di depan Agiel, mengambil ancang-ancang mengetok.

 "Lah, ngapain bawa sikat WC, Nad?" tanya Agiel.

 "Buat getok lu!" Agiel memanyunkan bibirnya kesal kearah Nada. 

Cinta Masa Sma ( Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang