(17) The Guardian

11 6 0
                                    

By: Rizal

**


Mentari kembali memulai hari. Terlihat seorang anak yang sudah asyik bermain di halaman rumahnya. Berbeda dengan anak-anak seusianya, dia memiliki potensi istimewa yang tidak ada pada anak mana pun. Tak heran, Ayahnya seorang ksatria dan Ibunya seorang perempuan yang telah lama seprofesi dengan Sang ayah, sehingga dia memiliki turunan gen yang luar biasa dari orang tuanya.
“Zeck, seperti biasanya kau selalu melupakan sarapanmu” sahut Sang ibu dengan geram.
“Aku sedang sibuk latihan Bu, aku akan menjadi seperti Ayah” jawab Zeck dengan optimis.
Berada di dalam keluarga ksatria membuat Zeck jauh dari kata kehidupan normal anak-anak seusianya. Bagaimana tidak, hampir setiap pagi Zeck bermain di halaman rumahnya, yah halaman yang hanya sebuah teknologi virtual 4D karena keluarga Zeck tidak tinggal di bumi, melainkan di luar angkasa di sebuah galaksi specnova.
Karena tugas yang di emban ayahnya, sejak Zeck lahir ia hampir tidak pernah menghabiskan waktu bersama ayahnya. Hal itu membuat Zeck tidak memiliki dukungan mental yang kuat dari sosok ayah, walau begitu Sang ibu senantiasa meyakinkan Zeck akan kemampuannya.
“Bagaimana mungkin aku bisa menjadi seperti ayah jika kemampuanku saja masih seperti ini Bu.” Ucap Zeck kepada Ibunya sembari memeluknya.
“Tentu kau bisa Zeck, Ibu dan Ayah selalu percaya pada kemampuanmu, kau hanya butuh waktu” ucap Ibunya menenangkan Zeck.
Suatu ketika Zeck mendapat kabar dari Ibunya bahwa ayahnya akan segera pulang dan akan mengajak Zeck menjadi seorang ksatria di tempat kerja ayahnya. Mendengar hal tersebut Zeck sangat senang dan kembali bersemangat dalam berlatih. Namun sekali lagi, Zeck masih belum bisa menghilangkan rasa khawatirnya akan kemampuannya.
Hari yang sangat Zeck tunggu pun tiba, Ayahnya pulang dan menghabiskan waktu bersama Zeck sepanjang hari untuk saling melepas rindu bersama dengan Ibunya.
“Kau sudah sangat besar Zeck... hahaha” ucap ayahnya dengan penuh canda.
“Sejak kapan ayah memerhatikan ku ?” balas Zeck dengan sedikit meledek ayahnya.
“Baiklah, kini waktunya membuatmu lebih kuat Zeck” sahut ayahnya.
Zeck berbincang banyak hal dengan ayahnya. Dari perbincangan tersebut Zeck akan pergi bersama ayahnya untuk mulai menjadi seorang kesatria pelindung di tengah galaksi yang entah tak jelas asal usulnya.
Setelah bersiap, Zeck dan ayahnya menunggu pasukan dari markas ayahnya datang untuk menjemput mereka menuju markas utama The Guardian.
Setibanya di markas, Zeck langsung di jelaskan banyak hal oleh staf ahli di situ, dan mengetahui bahwa ayahnya adalah pimpinan dari markas tersebut. Zeck juga di beritahu bahwa tugas tim dari The Guardian adalah membasmi monster angkasa di suatu galaksi dengan tingkat bahaya kelas pertama.
Tanpa istirahat, Zeck langsung bersiap berangkat operasi pertama Zeck dengan tim yang di pimpin langsung oleh ayahnya. Dengan seragam yang sudah di desain khusus misi, Zeck mencoba menunjukkan kemampuan terbaiknya di depan ayahnya.
Berangkat lah mereka dengan pesawat luar angkasa dengan kecepatan cahaya yang melintasi lubang cacing angkasa yang menembus alam nan jauh dari logika. Namun naas, pesawat mereka mengalami kerusakan mesin yang menyebabkan mereka terjatuh ke sebuah planet yang terdeteksi planet berbahaya tingkat tinggi.
Semua kru tewas dan pesawat hancur terpencar. Beruntung, Zeck dan ayahnya selamat. Ayahnya mengalami patah tulang kaki dan menyebabkan ayahnya tak bisa lagi berjalan. Ayahnya meminta Zeck untuk mengambil sonar bantuan di ekor pesawat. Namun ekor pesawat terlontar jauh dari tempat mereka jatuh.
Ayah Zeck meminta Zeck mengambil sonar tersebut dan meninggalkan ayahnya terlebih dahulu. Zeck ragu karena tempat itu adalah tempat dengan tingkat bahaya yang paling tinggi. Namun ayah Zeck meyakinkan Zeck agar mereka bisa selamat. Zeck di bekali sebuah impuls oksigen berjumlah 6 buah yang cukup menjangkau perjalanan menuju ekor pesawat yang terlontar sejauh 2 Km itu.
Zeck segera meninggalkan ayahnya, dan ayahnya tetap membimbing Zeck dengan alat khusus yang dapat saling terhubung. Baru beberapa menit meninggalkan ayahnya, Zeck telah di hadapkan dengan sebuah spesies pemangsa manusia. Ayahnya meminta Zeck untuk tetap tenang namun Zeck malah melemparnya dengan sebuah tongkat, alhasil spesies dan kawanannya mengejar Zeck.
Karena panik, Zeck lari menuju arah sungai. Tiba-tiba warna pakaian khusus Zeck berubah menjadi putih, hal itu menunjukkan ada masalah pada tubuh Zeck. Dan benar saja ada sebuah lintah dari sungai yang sudah menggigit lengan Zeck yang menyebabkan Zeck kaku. Ayah Zeck meminta Zeck segera mengambil suntikan dengan obat khusus dan menusukkannya ke dadanya. Karena sudah sangat kaku, Zeck menusukkannya dengan menjatuhkan tubuhnya ke permukaan.
Zeck sempat tak sadarkan diri, namun Sang ayah membangunkannya karena cuaca di tempat tersebut akan menjadi sangat dingin. Karena belum stabilnya suhu di tempat tersebut, hal itu mengharuskan Zeck terus berlari menuju ke tempat yang lebih hangat.
“Berapa sisa impuls oksigenmu ?” tanya ayahnya kepada Zeck.
Sisa impulsnya hanya tinggal 4 karena yang 2 hancur akibat Zeck yang menjatuhkan dirinya ke permukaan saat menyuntikan obat. Namun Zeck yang tak ingin mengecewakan ayahnya terpaksa berbohong.
“Masih tersisa 5 impuls” jawab Zeck singkat.
Di sisi lain, ayahnya sudah mulai berhalusinasi akan keselamatannya karena rasa sakit kakinya. Tiba-tiba Zeck menghubungi ayahnya bahwa ia menemui jurang sebelum menuju ke lokasi ekor pesawat berada. Lagi-lagi ayahnya menanyakan sisa impuls milik Zeck.
“Berapa sisa impuls milikmu ?”
“Tinggal 3 yah.”
“misi di batalkan, jumlah impulsmu tak cukup menjangkau ekor pesawat”
Karena Zeck ingin membuktikan kemampuannya, Zeck loncat dari jurang tersebut. Dari situ alat komunikasi Zeck dan ayahnya hancur. Zeck terjatuh di sebuah semak yang sangat berbeda karena keanehan komponennya.
Zeck melihat lokasi ekor pesawat tak jauh darinya. Segera Zeck berlari menuju lokasi tersebut. Dengan sisa impuls yang sangat terbatas, Zeck memaksa semua kekuatan dirinya.
Tibalah Zeck di  sebuah puncak dataran, segera Zeck mengambil impuls yang terdapat pada ekor pesawat dan mengambil 7 pedang cahaya sebagai senjatanya. Dengan segera  Zeck mengambil sonar tanda bantuan. Namun ketika hendak menyalakannya, tubuh Zeck di banting oleh monster Ogar.
Monster tersebut adalah monster yang selama ini hanya bisa di hadapi oleh ayah Zeck. Monster tersebut dapat melihat ketika Zeck ketakutan dan tak melihat jika Zeck tak merasa takut.
Zeck mengingat akan ayahnya yang tak pernah takut dan mengingat kakaknya yang tewas karena menyelamatkan dirinya saat kecil. Seketika ketakutan Zeck berubah menjadi keberanian yang membuat monster itu tak dapat melihat Zeck. Di hajarlah monster itu dengan 7 pedang cahaya oleh Zeck. Tewaslah monster tersebut oleh Zeck.
Zeck segera menyalakan sonar bantuan yang dapat menuju galaksi specnova. Tak lama bantuan datang dan segera menyelamatkan Zeck dan juga ayahnya.
Setibanya di markas utama, Zeck di sambut dan mulai memimpin berbagai operasi dari ayahnya. Hingga tibalah saat ayahnya haru melepas jabatan pimpinan karena Zeck kini telah menjadi sosok yang jauh lebih hebat dari ayahnya.




End

Fant's AntologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang