By: Nadya
**
Bertempat di sebuah pelosok hutan, terdapat air terjun yang diyakini sebagai tempat tinggal para peri.Di balik air terjun, sudah terdapat banyak peri yang beterbangan, sesekali serbuk mereka berjatuhan ke tanah. Masing-masing dari mereka membawa wadah yang terbuat dari daun lalu masuk ke gubuk masing masing.
"Kau tidak membantu ibumu mengumpulkan sari bunga, Grace?"
Namanya Grace, peri kecil itu hanya mampu terduduk di depan pintu gubuknya dan memperhatikan para peri yang lalu lalang.
"Pergilah kau Jeremy, apa kau tidak bosan mengejekku terus menerus, hah?"
Pasalnya, dibalik sayap indahnya yang berwarna biru keunguan, sayap Grace cacat dan menyebabkan gadis malang itu hanya mampu memperhatikan para peri yang lalu lalang.
"Grace, omong-omong apa kau tidak ingin melihat dunia dibalik air terjun ini?" Jeremy mendudukkan tubuhnya disebelah Grace.
"Kau pikir, bagaimana caranya aku keluar dari balik air terjun, Jer?"
"Apa sayapmu tidak bisa diperbaiki?" Tanya Jeremy.
Grace mengedikkan kedua bahunya, "Aku tidak menanyakan hal itu pada ibu."
Jeremy menarik sudut bibirnya, tak lama tangan kanannya memukul bahu Grace, "Berarti masih ada kesempatan kan? Ayo kita bertemu tabib agar bisa menyembuhkan sayapmu yang cacat itu, Grace."
Jeremy bersiap merentangkan sayapnya, namun Grace menahannya, "Bagaimana caranya aku bertemu tabib?" Ujarnya.
"Ayo, aku akan menggendongmu."
Grace terbelalak, "Bagaimana caranya?"
Dimenit selanjutnya, Grace terpekik karena lelaki itu menggendongnya dengan gaya _bridal_ , sedangkan masing-masing tangannya berada dibawah lutut dan juga lehernya.
"Berpegangan Grace! Kamu akan merasakan bagaimana rasanya terbang untuk pertama kali!"
Grace langsung mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu, dan memejamkan matanya sambil berdoa agar ia tak terjatuh. Jantungnya berdegup tak karuan kala Jeremy mulai mengepakkan sayapnya.
"Hei Jeremy, mau kau bawa kemana gadis cacat itu?"
Jeremy hanya terdiam saat beberapa peri menanyakan hal tersebut, begitupun dengan Grace. Ia dikenal sebagai peri tak berguna karena tidak bisa membantu orang tuanya mengumpulkan makanan.
Grace mulai mendengar gemericik air semakin mendekat, lalu perlahan Jeremy menurunkan tubuhnya disebuah gubuk kecil yang terpisah dari gubuk peri lainnya.
"Apa ada orang didalam?" Teriak Jeremy.
Gubuk ini terasa menyeramkan, gelap gulita tak seperti gubuk peri pada umumnya.
"Apa yang membuatmu datang kemari, wahai pemuda?"
Grace dibuat terkejut karena seorang kakek tua tiba-tiba saja muncul dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fant's Antology
Historia Corta"Kamu... percaya dunia fantasy?" .... Highrank: #4 antologicerpen #35 antologi