(23) Rasya & Mermaid

7 6 0
                                    

By: Diska

**


Rasya berjalan di pasir putih pantai yang indah. Saat ini, ia sedang berlibur di salah satu pulau dekat pantai yang ada di daerah Brasil, pantai Ubatuba. Ia sangat menyukai nuansa pantai yang memanjakan mata, apalagi di pantai Ubatuba, Brazil ini ia juga dapat berselancar dengan bebasnya. Ia berhenti sejenak, menikmati indahnya pemandangan alam yang sangat indah itu. Ia sudah dua kali kesini, ketika ia benar-benar penat dengan segala masalah yang menghinggapinya.

Tak sengaja ia melihat ada yang aneh dari arah tengah lautan sana. Ia fokus ke arah itu, memicingkan mata untuk lebih fokus lagi. Kemudian... ia benar-benar takjub pada apa yang ia temui saat ini.

Ia melihat seorang gadis, cantik sekali. Tapi... tunggu kenapa tidak ada kakinya?
Kenapa kaki nya seperti... apa itu yang namanya putri duyung? bahasa Inggris mermaid?

Tapi, benar-benar indah sekali.  Rasya benar-benar terpesona saat ini dengan apa yang dilihatnya. Objek itu melihat ke arah nya, ia  buru-buru menyelam kelaut dan berenang menjauh. Rasya memasang raut wajah kecewa. Ia ingin melihat putri duyung itu lebih dekat. Namun, kenapaa ia menjauh? 
Apa ia takut padaku? Batinnya.

Rasya pun, kembali ke tempat penginapan nya. Ia memilih beristirahat terlebih dahulu, mengumpulkan tenaga untuk besok ia gunakan mencari sang putri duyung. Rasya mencoba memejamkan mata, namun ia tak dapat tertidur. Ia benar-benar ingin melihat nya lagi. Putri duyung nya, ah... memikirkan nya saja membuat ku berdebar, batinnya.

Ia pun memutuskan keluar dari hotel sejenak, ia memilih untuk berjalan-jalan mencari angin sebentar. Ia pun kembali ke pantai yang tadi siang ia kunjungi. Ia berharap akan menemukan kembali putri duyung nya.

"That's mermaid"
Terdengar suara orang-orang disekitar pantai. Ia mendekat kearah tersebut, ia kaget melihat sang putri duyung sedang tertidur di tepi pantai dengan wajah pucat. Ntah lah, mungkin ia pingsan?
Rasya segera mendekat, menerobos ramainya orang-orang yang hanya ingin menonton putri duyung malang itu. Ia segera mengangkat putri duyung dan membawanya ke kamar hotel, tempat penginapan nya.

Sampai dikamar, ia meletakkan putri duyung itu di atas tempat tidur. Ia memperhatikan putri duyung itu, sangat indah. Lalu, ia menyelimuti putri duyung itu. Ia juga memeriksa kening si putri duyung itu, namun tidak panas. Ia tak kehilangan akal, ia mengambil minyak kayu putih mendekatkan nya didekat hidung sang putri duyung, agar bisa lebih cepat bangun. Tak lama kemudian, putri duyung itu, membuka mata. Mengerjap-ngerjapkan matanya, tampak lucu dimata Rasya. Rasya menatapnya dengan antusias, ia bertanya

"Kamu tak apa?"

Putri duyung itu hanya diam, mungkin tak mengerti bahasa yang Rasya gunakan.

"Are you okey?"
(Kamu tak apa?)

Kali ini, putri duyung itu mengangguk. Seperti nya ia bisa bahasa Inggris.

"Kenapa kamu terbaring ditepi pantai?"

"Aku... aku... kakiku keram saat aku sedang bermain dengan anak-anak lalu aku tak sadar kan diri"
Jawabnya menunduk

Lucu sekali, yaampun gemesh banget gue Ya Allah batin Rasya

"Hey, kamu aman disini. Okey? Ohh ya, namaku Rasya. Siapa namamu?”

"Alexa"

"Sepertinya kamu butuh istirahat, istirahatlah"

"Apa... apau aku bisa menggunakan kamar mandi? Disini panas, aku..."

Dia kembali diam, mungkin ia membutuhkan air saat ini. Baik lah

"Baik, kamu bole menggunakan kamar mandi hotel. Tunggu sebentar, aku akan menyiapkan airnya untukmu"

Ia tersenyum ke arah ku, akhirnya...
Aku kembali melihat indahnya senyum itu, batin Rasya

Rasya pun, bergegas pergi kekamar mandi. Ia mengisi bathup untuk putri duyung nya, agar bisa lebih nyaman. Lalu, ia kembali ke kamar tanpa berkata apapun ia menyibak selimut yang di gunakan oleh putri duyung itu kemudian ia mengangkatnya untuk ia bawa ke dalam bathup.

"Apa kah kamu merasa lebih baik?"

Ia tersenyum, mengangguk

"Apa kamu butuh sesuatu lagi? Atau ada yang ingin kamu makan?"

Ia hanya menggeleng sembari bermain air.

"Apa kamu senang?"

"Yaa, Terimakasih"

Aku tersenyum, lalu menjawab

"Kamu akan disini, sampai kamu kondisimu kembali membaik. Kamu mengerti?"

Ia menatapku dengan pandangan polosnya yang membuat ku tak tahan untk mencubit pipi chubby nya. Kemudian, ia kembali tersenyum sembari mengangguk.

"Well, aku akan kembali kedalam. Jika ada apa-apa panggil saja aku. Okey?

" Baikk"

Setelah mendengar jawaban si putri  duyung, Rasya berjalan kembali ke kamarnya ia mengistirahatkan diri di atas tempat tidur, dan tak lama terlelap ke alam mimpi.

***

Allahu Akbar Allahu Akbar

Suara azan, yang menjadi nada alarm diponsel Rasya membuat nya tersadar dari alam bawah sadar nya.
Mata Rasya langsung terbuka mengingat ia harus mengechek putri duyung nya, Lexa. Ia pun segera bangun, menuju kamar mandi. Sampai disana, ia melihat wajah damai Lexa didalam air. Indah sekali... batinnya lagi.
Namun, sedetik kemudian ia mengingat ia belum menjalankan kewajibannya. Ia pun langsung mengambil wudhu' kemudian melakukan kewajibannya di pagi hari.

Setelah ia shalat subuh, ia kembali ke kamar mandi untuk memandangi wajah damai Lexa. Namun, ia ternyata sudah bangun dan tersenyum ke arahnya.

"Hey, good Man"

"Hay, beauty"

"Kamu mau sarapan apa pagi ini?"
Tanya Rasya

Dia menggeleng, ia hanya tersenyum

"Apa aku boleh kembali ke tempat asal ku?"

Rasya tersenyum, ia mengangguk
"Tentu, kamu akan kembali kesana. Lets go"

Rasya mengangkat Lexa, lalu membawanya kembali ke pantai. Ia senang bisa membantunya. Walau baru bertemu sesaat, ia bersyukur dapat bertemu makhluk indah itu.
"Selamat tinggal Lexa, aku senang bisa bertemu denganmu"

Ia tersenyum dan melambai ke arah Rasya lalu kembali berenang ke tempat asalnya. Lautan luas.

End

Fant's AntologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang